jodoh pilihan ayah (zayyan x you)

~0.03~

~~Happy reading~~

"Kok mukanya kaget gitu? Lu kenal?" Tanya y/n sambil menatap Alexa bingung.

Alexa pun sedikit melihat persekitaran, menurut nya sudah aman dia pun langsung sedikit mendekat.

"Lu ga salah? Nama panjangnya siapa?" Alexa balik bertanya untuk memastikan apa benar apa yang ada di pikirannya.

"Heum, kalo ga salah nama panjangnya itu Zayyan Garez Ganendra." Ucap y/n sambil sedikit mengingat nama panjang Zayyan.

"Njir, bener filing gw." Alexa bergumam dan di dengar oleh y/n.

"Filing apaan?" Tanya y/n.

"Lu ga tau? Zayyan yang lu maksud papah nya itu pemilik sekolah ini." Alexa berkata seperti itu agak sedikit pelan, karena yang mengetahui siapa pemilik sekolahnya itu baru dia saja.

"What? Serius? Lu ga lagi bercanda kan?" Y/n harus memastikan perkataan sahabatnya ini, karena bisa saja dia hanya bercanda.

"Emang muka gw keliatan lagi bercanda?" Sinis Alexa.

"Iya."

"Shibal kata gw teh." Sinis Alexa.

Kriiiing~

Bel masuk pun bunyi, terlihat sindy yang baru datang dan duduk dengan santai nya di kursinya itu. Y/n menatap sahabatnya itu bingung, ga biasanya Sindy datang di saat bel masuk berbunyi.

"Tumben lu telat?" Tanya Alexa yang sambil mengambil buku yang ada di laci bawah meja nya, dan menaruhnya di atas meja.

"Hehe, kelamaan nonton Drakor." Jawab Sindy sambil terkekeh.

"Udah gw duga sih," sahut y/n di balas kekehan oleh Sindy.

"Eh hari ini kita ngapain aja?" Tanya y/n sambil menengok ke arah Alexa yang ternyata sedang membersihkan hidung, alias ngupil.

"Jorok lu anjir." Y/n pun berbalik untuk menatap ke arah jendela.

"Ya elah kaya lu ga pernah ngupil aja." Ucap Alexa sambil membersihkan tangan menggunakan handsanitizer.

"Lu ngomong apa tadi?" Tanya Alexa sambil memegang bahu y/n.

Y/n sedikit menepis tangan Alexa, karena dia kan tadi habis mengupil. Merasa di tepis oleh y/n Alexa pun menjelaskan kalau dia sudah membersihkan tangan nya menggunakan handsanitizer.

"Ck, jijian amat si lu, lagian ni udah gw bersiin pake handsanitizer." Jelas Alexa dan y/n hanya ber oh saja.

"Tadi ngomong apaan lu?" Tanya nya lagi.

"Kita hari ini ngapain aja? Belajar atau bahas kisi kisi lagi?" Y/n bertanya sambil membaca baca buku pelajaran hari ini.

"Entah, mungkin bahas kisi kisi." Ucap Alexa dan di angguki oleh y/n.

Karena bosen belum di kasih arahan, jadi dia akan membaca buku saja. Di saat sedang baca buku ada yang memanggil nya tetapi dengan cara melempar remasan kertas ke arah meja nya. Y/n pun menengok ke arah orang itu, sambil menaikkan sebelah alisnya, mengartikan kata kenapa?

"Nanya lagi lu kenapa, ini kita ngapain? Masa ga di kasih arahan? Lu kan Bu ketu." Ucap Killa yang selalu teman sebangku Sindy.

"Baca baca aja buku pelajaran hari ini, dan Jangan berisik!" Ucap y/n sambil menekan kata jangan berisik. Killa pun selaku wakil ketua kelas mengarah kan teman untuk duduk di tempatnya masing masing dan membaca buku pelajaran hari ini sesuai apa yang di bilang y/n.

Y/n menjadi ketua kelas di kelasnya, karena sifat dan sikap nya yang mencerminkan kepemimpinan yang baik. Jadi semua memutuskan untuk memilih y/n saat baru memasuki kelas 11. Y/n tidak keberatan, toh dia juga sudah pernah menjadi ketua kelas saat di masih SMP.