~0.04~

38 8 11
                                    

~~Happy reading~~

"Gimana sekolahnya tadi?" Tanya Zayyan menghilang kan kesepian di mobil.

"Kaya biasa aja, emang lu ga pernah sekolah?" Ketus y/n yang sedang memainkan ponselnya.

"Tadi matanya gede, sekarang kecil lagi." Ucap Zayyan yang di maksud nya adalah mata berbinar dan mata tajam y/n. Dia pun beralih untuk mengambil ponsel y/n.

"Ck hp gw, balikin ga?" Y/n tidak terima ponselnya di ambil Zayyan, karena y/n tak ingin rahasianya menjadi ketua geng motor terbongkar.

"Kalo lagi di ajak ngomong sama orang tu.. tatap orang nya, apalagi sama calon suami." Ucap Zayyan sambil menaruh ponsel y/n di dalam saku bajunya.

"Ck iya iyaa nih." Y/n pun menatap Zayyan dengan tatapan serius nya.

Melihat itu Zayyan sedikit tidak nyaman dengan tatapan yang di lontarkan y/n.

"Jangan tatapan serius juga napa,"

"Gw ga suka di tatap serius kalau omongan nya ga terlalu serius." Ucap Zayyan yang membuat y/n sedikit geram.

"Ck untung calon Suami, kalo ngga, udah gw bogem tuh wajah nya sampe penyok." Gerutu y/n di dalam gumaman nya.

Y/n pun menghela nafasnya pelan, lalu menatap Zayyan dengan senyuman yang terukir di bibir tipisnya. Zayyan yang sedikit menengok ke samping pun sedikit tersenyum karena y/n menuruti perkataannya.

"Nahh gitu dongg.. kan enak di pandang nya." Ucap Zayyan senang, yang membuat y/n seketika mengembalikan raut wajahnya menjadi datar dan berbalik untuk melihat ke arah jendela.

Mata bulatnya terus menatap bangunan pencakar langit itu, sesekali dia tersenyum karena melihat anak kecil yang bercanda riang dengan kedua orang tuanya.

Y/n yang asik dengan dunianya pun sedikit mengingat apa yang di bilang Alexa lagi tadi, yang Papahnya Zayyan tu adalah pemilik sekolah itu. Y/n ingin bertanya tapi sedikit tidak enak karena menurutnya itu adalah privasi keluarga Zayyan, mengingat yang baru mengetahui itu adalah Alexa saja.

Zayyan yang melihat y/n seperti ingin bertanya sesuatu pun peka dengan melihat dari raut wajahnya y/n.

"Mau bertanya sesuatu? Tanya saja,"

"Tidak perlu ada yang di sembunyikan." Ucapan Zayyan membuat y/n tersadar dari lamunannya. Dan sedikit kaget, apa Zayyan bisa membaca pikiran orang? Pikirnya.

"Ga tuh, ga ada kok." Ucap y/n mengelak.

"Jangan bohong, bohong tu dosa tauu.." ucap Zayyan.

"Emang kata siapa bohong dapet pahala?" Ketus y/n.

"Ih baru calon lho, ngeselin nya minta ampun sumpah." Ucap Zayyan yang sedikit tidak suka dengan jawaban ketus y/n.

"Yaudah batalin aja perjodohan nya, simpel kan?" Y/n to the point.

"Jangan dong," tolak Zayyan.

"Lah kenapa?" Tanya y/n sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Karena aku sudah jatuh hati padamu nona." Goda Zayyan sambil tersenyum jahil.

jodoh pilihan ayah (zayyan x you) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang