epilog

120 20 8
                                    

Keluarganya telah menjadi keluarga yang memiliki hubungan yang baik. Mereka menghabiskan waktu bersama, dan keduanya menjaga Togame dengan semestinya. Tidak pernah lagi Togame mendengarkan pertengkaran lagi di antara keduanya. Togame harap mereka bersungguh-sungguh melakukannya.

Kini Togame sedang melihat-lihat beberapa foto yang pernah di potret oleh Sakura. Tidak pernah Togame bayangkan sebelumnya, jika bukan karena Sakura. Mungkin dia tidak akan menjaga sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Akan banyak hal yang dilepaskannya, dan dia tidak akan memiliki seorangpun teman.

Beberapa foto langit yang di potret Sakura sangat indah. Tidak salah, jika Sakura selalu mengatakan padanya bahwa langit itu indah.

"Foto langitnya indah sekali, kau tahu caranya mengabadikan sesuatu yang indah ya Jo," puji sang ibu sambil meletakkan beberapa kue yang di buat olehnya.

Karena Togame sudah memberitahu ibunya bahwa teman-temannya akan datang berkunjung hari ini. Maka sang ibu langsung membuatkan beberapa makanan, dan kue. Di bantu oleh si suami, Togame senang melihat keduanya seperti itu. Togame sangat berharap sekali, hal seperti itu terus terjadi selamanya.

"Foto ini bukan aku yang mengambilnya, foto yang pernah Sakura potret. Dia memang sesuka itu sama langit, dan dia yang memberitahuku betapa indahnya langit," jelas Togame dengan jujur. Lagian sang ibu juga mengenal Sakura.

Togame sudah menceritakan banyak hal tentang Sakura. Dan ibunya juga sangat menyayangkan karena tidak sempat hadir di peristirahatan terakhirnya. Tapi, dia sangat bersyukur karena Sakura membuat Togame menjadi anak yang kuat. Sakura hingga akhir pun dia akan tetap di kagumi.

Beberapa saat setelahnya teman-temannya pun datang, mereka juga membawa beberapa makanan. Dan langsung duduk di kursi yang tersedia kan.

Ternyata Togame memiliki taman sendiri di rumahnya. Bunga-bunga di tamannya juga terlihat cantik, dan indah. Hingga Togame memberitahu mereka. Jika bunga mawar yang mekar dengan sempurna itu, merupakan bunga yang di taman oleh Sakura.

"Sakura itu memang indah ya, apapun yang di sukainya juga indah," kata Choji yang mencium bunga mawar itu.

Kemudian mereka pun menikmati makanan yang disediakan. Dan berbincang-bincang tentang hal-hal yang menyenangkan. Hingga pada akhirnya, mereka selalu menyelipkan nama Sakura di balik pembicaraan mereka.

Awalnya mereka tidak menyadarinya sama sekali. Sampai tiba-tiba langit terlihat begitu indah hari ini.

"Sepertinya Sakura juga memperhatikan kita," ucap Umemiya menunjuk ke arah langit.

Tidak salah lagi, mereka juga langsung mempercayainya. Pastinya tidak ada kesalahan, Sakura menyukai langit. Dan barangkali dia juga bersama langit memperhatikan mereka.

"Langit yang indah seperti Sakura, aku sampai lupa jika Sakura tidak ada lagi. Karena keberadaan Sakura itu terasa nyata sekali."

Mereka yang mendengar Choji mengatakan hal tersebut pun menganggukkan kepalanya dengan setuju. Sakura memang telah tiada, tapi Sakura selalu memberikan kenangan yang tak terlupakan.

Apalagi pada Togame, dia merupakan seseorang yang paling lama menghabiskan banyak waktu dengan Sakura. Ketika Sakura telah pergi untuk selamanya. Setidaknya masih ada yang bisa di jaga olehnya. Yaitu sebagai kenangan dari Sakura.

"Sakura juga seseorang yang membuatku percaya, bahwa kalian orang yang baik. Jika bukan karena Sakura, mungkin aku tidak pernah tahu kehidupan itu menyenangkan. Langit yang indah juga Sakura yang memberitahukannya," sambung Togame yang sempat meneteskan air matanya.

Teman-temannya pun langsung memberikan tisu pada Togame. Mereka memberikannya secara bersamaan. Dan berakhir dengan tawa mereka yang mengekspresikan kebahagiaan.

Tidak apa-apa, semuanya memang akan baik-baik saja. Hadirnya Sakura merupakan penyelamat, dia telah berhasil hidup dengan baik. Dia tidak boleh menyesali apapun, karena sampai matipun dia tidak akan terlupakan.

"Sakura, terimakasih sudah memberitahukan tentang keindahan langit. Kau hidup dengan baik, dan aku akan menjadi baik sepertimu. Kebaikanmu akan selalu menyertaiku. Dan aku akan mencaritahu lagi keindahan langit itu, yang waktu itu belum sempat kau beritahukan padaku."

Dengan begitu, Togame memiliki alasan untuk tetap hidup. Dan alasannya untuk tidak bergaul dengan siapapun. Dia berhak memiliki banyak teman, serta tidak menjadi seorang penyendiri. Semuanya berkat Sakura Haruka, sosoknya yang akan terus dikenang oleh mereka yang masih hidup.

 Semuanya berkat Sakura Haruka, sosoknya yang akan terus dikenang oleh mereka yang masih hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
Butuh perjuangan hanya sekedar menamatkan cerita ini. Beberapa bulan telah aku lalui, riset kesana-sini sampai bergelud dengan pikiran yang berisik. Tapi lihatlah, cerita ini telah aku selesaikan. Aku bangga pada diriku sendiri, karena aku dengan bebas membuat apa yang bisa membahagiakan. Terimakasih untuk kalian, yang bersedia membaca cerita ini. Bahkan menemani perjalanan ku dalam membuatnya, terimakasih karena tidak meninggalkanku sendirian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beritahu Indahnya Langit [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang