07. YOU, ME AND THE LIBRARY

38 22 4
                                    

Happy reading ~

Alila mendengus kesal, dengan kepala yang di letakkan di atas meja.

Gadis itu menatap Gatra, yang sibuk membaca buku.

Kencan romantis seperti di drakor hanya menjadi mimpi bagi Alila. Pasalnya, pemuda itu tak suka membuang-buang waktu seperti itu.

"Gak bermanfaat, mendingan ke perpustakaan." Tolakan itu di ucapkan Gatra saat Alila mengajaknya ke mall.

"Terlalu ramai, berisik." Dan Gatra mengatakan itu saat Alila mengajaknya ke Taman hiburan yang baru di buka di kota mereka.

Penolakan Gatra yang seperti enggan membuang-buang waktunya membuat Alila benar-benar muak.

Apa Gatra tidak bosan?

"Kenapa?" Gatra mendongak, saat Alila terus menerus menghela nafasnya.

"Bosen!"

"Yaudah, pulang."

Alila menghentakkan kakinya, membuat beberapa orang yang sedang membaca menoleh pada mereka.

"Gak seru tau di sini, udah sepi terus gak ada yang bisa di liat lagi."

Gatra mengernyitkan keningnya, lalu menunjuk dirinya sendiri, "Gue?"

"Hah?"

"Kenapa gak liat gue aja? Bukannya lo suka sama gue?"

Alila melongo mendengar pertanyaan pemuda itu, sejak kapan Gatra jadi seperti ini?

"Pokoknya gak seru loh, di sini adanya cuman buku-buku yang gak cocok buat gue."

"Emangnya lo suka buku apa?"

"Novel"

Gatra terdiam sejenak, lalu beranjak pergi meninggalkan Alila.

Beberapa menit kemudian, ia kembali membawa sebuah buku dengan sampul yang tampak cerah di tangannya.

My boyfriend is a werewolf.

Alila menatap judul novel itu, ia pikir di sana tidak ada buku seperti ini.

Gadis itu mulai tampak serius, saat membuka halaman demi halaman. Gatra menarik senyuman tipis, saat Alila mulai sibuk dengan novel di tangannya.

Beberapa kali gadis itu tampak tertawa, lalu beberapa saat kemudian mulai mengoceh sendiri. Tetapi untungnya dia bisa mengontrol suaranya.

Seharusnya dengan begini Gatra bisa tenang kan?

Tapi kenapa ia merasa kesal sekarang?

Apa sih bagusnya buku itu? Kenapa Alila jadi tidak memperhatikannya?

Dengan cepat, Gatra menggelengkan kepalanya, "Lo kenapa sih Gat?"

Gatra memilih untuk melanjutkan bacaannya, sesekali mencatat sesuatu yang penting di bukunya.

Hampir tiga puluh menit mereka tidak membuka suara, membuat Gatra sedikit heran karena tak mendengar sedikitpun suara dari Alila.

Gatra membulatkan matanya, saat melihat gadis itu tertidur dengan novel yang menutup wajahnya.

Dengan cepat, Gatra menahan tubuhnya yang hampir terjatuh karena tertidur dalam posisi duduk.

Gatra menghela nafasnya, "La? Bangun, jangan tidur di sini!" Gatra sedikit berbisik, agar tidak menggangu orang lain. Tetapi, gadis itu tidak kunjung bangun, bahkan saat Gatra mengguncang tubuhnya.

SUDDEN SHOWER | Dia yang sempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang