Mohon untuk yang mampir ke cerita ini
untuk selalu vote dan komen (hargai penulis)
...
Menikah dengan seseorang yang kita cintai adalah anugerah tapi ketika kita tidak bisa mempunyai anak karena nya, bisakah tetap kita bilang anugerah?
punya hutang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semoga menikmati
Mohon setelah baca !! Vote dan komen !!
•••
Pernikahan adalah hubungan ketika dua orang yang saling mengikat hati saling mengikat hubungan ke jenjang yang lebih serius, terkadang hampir semua orang pasti selain menjunjung aspek hati mereka juga menjunjung aspek anak yang selalu dinanti setelah ada nya ikatan suci.
Dan termasuk jugapasangan Kim ini mereka telah begitu banyak kesempurnaan memiliki paras sempurna hubungan sempurna karir sempurna semua dalam diri mereka sangat sempurna namun tidak dengan satu aspek penting dalam pernikahan mereka yang telah terjalin selama lima tahun, ya seorang anak.
Bayangkan saja hidupmu sempurna namun satu saja kegagalan membuat semua itu hancur mereka merasakan nya sakit menerima penghinaan terutama sang istri yang selalu mendapat kecaman sebagai pembawa sial hati nya sakit.
Brakk!!
Prang!!
Segala barang di rumah megah nan besar itu menjadi saksi bisu tangisan setiap malam yang terdengar langsung dari mulut sang istri, badan ringkih nya selalu menewaskan banyak barang seolah tak puas jika tidak ada yang hancur kala itu.
Pyar!!
Bugh!!
Brukk...
Akhirnya raga tak berjiwa itu menjatuhkan diri ke tanah sambil melihat barang-barang yang hancur oleh tangan nya.
"SIALAN KAU SIALAN!!" maki dirinya pada tangan nya sendiri dalam hati dia merasa benar benar sakit.
Dalam hati wanita cantik itu dia merasa memang dirinya pembawa sial apalagi tadi baru saja dia pergi bersama sang suami menuju rumah sakit untuk memeriksa diri, benar saja memang dirinya lah yang mendapat klaim mandul oleh si dokter, seketika saat satu kata yang sangat dia takuktan terdengar dia langsung saja menangis tersedu-sedu.
Bahkan suara dokter yang padahal telah lama melewati gendang telinga nya terus saja berputar.
"Aku mandul aku mandul hiks... hiks... hiks..."tetesan bening kesedihan mulai membasahi wajah cantiknya yang bagi dia sendiri sudah tak punya harga.
Dia elus perut rata nya yang selama ini dia tanam penuh banyak harapan jadi selama dia berharap semua nya hanya sia-sia semua bayangan bayangan indah nya selama ini hanya lelucon ternyata.
Dengan penuh perasaan sakit perut yang dia elus lama lama terasa memuakan membuat dalam benang pendek pikiran nya berpikir untuk menusukan pisau.
Srett!!
Prak!!
Salah sasaran meski lebih baik pisau itu tetap berlumur darah bukan untuk perut sang wanita melainkan pada telapak tangan sang suami yang sempat tadi mengejarnya beruntung mampu menghalangi pisau yang sempat mengancam perut orang terkasih nya itu.