20

80 5 0
                                    

🔥Assalamualaikum🔥

Bab kali ini emosi kalian akan membara!!! Buahhaha

Oke (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

Happy reading
____________________

****

Zhafira pulang setelah pergi melayat di rumah Alma, jam sudah menunjukkan pukul lima pas, Zaidan yang setia duduk di sofa menunggu Zhafira pulang

"Assalamualaikum" Zhafira memberi salam sebelum masuk ke rumah

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Zaidan lalu bangkit dan menghampiri Zhafira

"Kenapa pulang sekarang?, saya khawatir nunggu kamu dari tadi disini" Zaidan marah tapi tidak menunjukkan kemarahannya, ia tetap berusaha lembut kepada Zhafira

"Kok nunggu aku? Selingkuhan kamu mana??" Zhafira melirik lirik ke sekitar rumah

"Oh iya, aku pulang bukan mau tinggal disini lagi, aku mau pulang kerumah orang tua sendiri" kata kata Zhafira membuat hati Zaidan teriris iris

"Pulang? Kenapa?" Zaidan benar benar kaget, matanya berkaca kaca

"Yakan kamu tadi peluk cewe lain, terus halangin aku buat ngejar" Zhafira masih sangat tenang ia belum tersulut emosi

"Maafkan saya Zhafira, saya melakukan ini semua untuk kamu" kali ini Zaidan meminta maaf sambil tertunduk, Zhafira mendengar permintaan maaf Zaidan ia sama sekali tidak kasihan, tapi, emosi

"Ohh, buat gue!?, peluk cewe lain di depan istrinya sendiri itu? Buat gue? Halahh.. bilang aja udah punya selingkuhan gamau lagi sama gue, yaudah kalo emang gamau lagi ya simpel, ke pengadilan" Zhafira bisa di cap sebagai istri durhaka kepada suaminya sendiri, Zhafira mudah tersulut emosi ia tak pandang bulu jika seseorang mengata ngatai atau melakukan hal buruk yang melukai hatinya

"Bukan itu Maksud saya bunny, tolong dengar kan penjelasan saya dulu" Zaidan menggenggam kedua tangan kecil Zhafira

Zhafira memutar bola matanya lalu melepaskan cekalan tangan dari Zaidan

"Halah.. udahlah,bunny bunny basi tau gak? Gue mau pulang, kali Lo mau saran gue yang tadi, datang ke rumah, kayak Lo ngelamar gue dulu, gue mau pulang" Zhafira ingin pergi namun Zaidan menarik tangannya lalu menangis sambil menatap Zhafira

"Enak ya pake senjata nangis, gue bisa apa? Bisa gila tau gak, gue tau.." Zhafira menghempaskan tangan nya kasar

"Lo pasti punya selingkuhan karena Lo ngiranya gue gamau ngasi hak Lo kan? Minimal Lo bilang kek, lah ini Lo malah nyewa, makan tuh wanita penghibur" Zhafira kali ini benar benar pergi begitu saja dari sana, dan langsung menuju kamar untuk membungkus pakaiannya

"Bunny...saya salah saya minta maaf" Zaidan terkulai lemas di lantai dan semenit kemudian ia pingsan

Baru saja menutup pintu, Zhafira bersandar di dinding tepat disamping pintu kamar, ia menutup wajahnya dan menangis sejadi jadinya, isakan tangisnya terdengar sangat pilu

"Kenapa?? Kenapa!, salah gue dulu apa!?, sakit banget, yaa Allah..." Zhafira memukul mukul lantai yang dingin hingga tangannya lebam, ia menjambak rambut nya sendiri, ia sangat frustasi, lelah, sedih, kecewa dan emosi yang tidak terkendali semua menjadi satu, ia tak tahu lagi apa yang akan dilakukan

ZAIDAN & ZHAFIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang