🌷13. Selimut Es🌷

4.2K 977 264
                                    

Vote ama komen ya banyakk yaaak.😘

*****

Bunga itu hampir layu.
Udara dan matahari, berusaha merampok kecantikannya.
Salahkah jika aku menyelimutinya?
Dengan es yang akan membuatnya tetap cantik selamanya.
Meski itu sebuah kebekuan.

-Ra-

******

"Dia datang lagi!"

Itu bukan pertanyaan, tapi penegasan dan Alara tak memiliki jawaban untuk membantah.

Lila dan Tissa memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk mengiterogasi Alara. Tak lain alasannya karena Fathir. Karena pria itu mendasak menjadi pelanggan mereka yang terlalu royal dan tak menutupi sekali ketertarikannya pada Alara.

Itu menyusahkan sekali.

"Dia selalu datang ke sini," ujar Lila.

"Di jam yang sama," tambah Tissa.

"Dan memesan jenis bunga yang sama."

"Mawar merah yang utama."

Alara membiarkan kedua orang itu terus saling menimpali. Ia sibuk membereskan meja. Alara punya janji temu dengan dokter sore nanti dan baru selesai makan siang. Alara sudah izin pulang lebih cepat pada Nona Camellia dan diberikan.

Alara memastikan dirinya sibuk, tapi tak sampai kelelahan. Bahkan saat menhadapi pelanggan, pikiran Alara tak pernah lepas dari Arash. Hal itu sangat meletihkan. Selama delapan belas tahun Alara bergantung pada pria itu. Tak melihat Arash selama satu hari saja membuat Alara merasa sangat rimdu. Apalagi sekarang.

"Dia tampan."

"Iya, dan cukup menarik. Kaca matanya membuatnya tampam terpelajar."

"Dari pakaiannya, aku yakin dia bukan dari kelas menengah."

Obrolan Lila dan Tissa masih terus berlanjut.

"Kamu tak akan menanggapinya?" tanya Tissa gemas karena Alara justry membuka bungkus permen lemon dan menawari mereka.

"Apa?"

"Pria berkaca mata itu. "

"Aku selalu menanggapinya. Dia pelanggan."

Kedua gadis itu mengerang.

"Dia tertarik padamu. Dan dari caranya menatapmu, bicara denganmu, dia lebih tertarik. Kalian sepertinya ... akrab."

Alara tak ingin urusan pribadinya dibahas rekan kerjanya. Jadi dia memilih menikmati permen di mulutnya.

Alara mulai berpikir mengganti permen dengan susu hamil yang bisa diminum dalam kemasan kotak. Susu hamil rasa buah yang dingin cukup berhasil membantunya mengusir mual di rumah.

Namun, itu hanya akan memberi informasi tambahan pada reka  kerjanya. Dan Alara tak yakin, Nona Camellia akan mau memperkerjakan wanita hamil dalam jangka panjang. Karena itulah, Alara tak sepenuhnya jujur saat mengajukan surat lamaran.

Icy  FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang