dunia malam

15 3 0
                                    

Jangan lupa buat follow akun ig
sebelum baca cerita ini yahh?!

“mereka datang ingin membuat Keributan lalu pergi menghilang meninggalkan kehampaan”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“mereka datang ingin membuat
Keributan lalu pergi menghilang meninggalkan kehampaan”

                            -Alden

Udah hampir sebulan mereka semua tidak menunjukkan diri mereka di sekolah masih bisa di bilang bolos? walaupun mereka tidak benar-benar menjalani nya.

Mereka semua kembali ke dunia malem seharusnya memang begitu bukan mengulangi pelajaran di masa sma lagi. Mereka balik seperti dulu yang dimana hanya ada kekerasan bukan kelemahan.

"Dimana lo sembunyiin berlian nya?" Tanya Nara dengan memegang wajah pria di hadapannya dengan mata yang tersorot sangat tajam.

"Kau tidak akan bisa menemukan nya Leorand , karna berlian nya sudah menyatu dengan tubuhku" jawab Baron dengan terkekeh.

"Kalau gitu apa boleh buat , selamat tinggal Baron Alderweireld" ucap Nara yang langsung menembak pistol ke arah Baron dengan tepat sasaran.

Dor..

"Panggil Hana Qinar" suruh Nara kepada Qinara yang langsung pergi keluar dari ruangan itu untuk menemui Hana.

"Ada apa?" tanya Hana yang sudah ada di samping Nara dengan menutup mulut nya dengan kedua tangan.

"Berliannya ada di dalam tubuh Baron" ujar Nara dan itu di mengerti oleh Hana.

"Sayat semua tubuhnya dan cari sampe ketemu , gua lagi gabisa harus nemuin satu orang lagi" lanjut Nara kepada Hana yang merasa jijik melihat darah Baron.

"BISA GA LO?" sontak Nara yang bikin Hana terkejut "i-iya" jawab Hana dengan tak yakin.

Nara tak ambil pusing lalu ia menyuruh Qinara yang menyayatnya saja , karena dari jawaban Hana barusan berhasil membuat dirinya tak percaya kalau ia bisa melakukannya.

"Qinar lo aja, gua ga yakin dia bisa" perintah Nara yang hanya bisa mengandalkan temannya untuk kali ini.

"Oke , biar ini jadi urusan gua lo tenang aja" jawab Qinara dengan senang hati.

🌷🌷🌷

Pagi ini anak-anak memasuki kelasnya terutama Aska dkk , sudah berkali-kali dari sebelumnya Aska melihat ke meja dan kursi milik Nara ada harapan di lubuk hati Aska bahwa Nara ada disana.

"Bapak absen dulu" ucap pak Dodi sembari melihat kertas di mejanya.

"Alden"

"Hadir"

"Abela"

"Hadir"

Tak terasa tinggal giliran mereka berenam yang harus di absen.

"Queenara"
     ......

"Qinara"
    ......

"Queen"
    .....

"Qarine"
    .....

"Nazelia "
    ......

"Qionna "
    .....

Pak Dodi celingak-celinguk karena tidak ada yang menjawab "kemana mereka berenam? dari sebulan yang lalu sampe sekarang gak masuk juga tanpa keterangan pula" ketus pak Dodi yang di dengar oleh mereka semua.

"Gatau keberadaan Nara dkk ka?" Tanya Daniel yang menatap Aska.

"Gada" jawab singkat darinya.

🌷🌷🌷

Aska dkk sudah berada di area kantin kala jam istirahat sudah berbunyi sedari tadi.

"Terakhir ngeliat mereka waktu di kantin, pas Nara gebrak meja" kata Ucup yang mengingat dengan jelas kejadian tersebut.

"Mereka datang ingin membuat keributan lalu pergi menghilang meninggalkan kehampaan " balas Alden dengan sedikit meminum kopi miliknya.

Jangan lupa buat vote dan
Share cerita ini ke teman-teman
kalian semua yahhh...

babai loppyuuu 🌷🙇🏻‍♀️

𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 𝐎𝐟  𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 ( 𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang