Obsessed 04

112 10 11
                                    

Satu Minggu pun berlalu

Hubungan Nayeon dengan Kyungsoo masih terlihat biasa saja tidak terjadi konflik apapun di antara mereka. Sehun menepati janjinya.

Tapi lelaki itu membuatnya gila!

Setiap hari dan bahkan Nayeon lebih banyak menghabiskan waktu bersama Sehun dibandingkan dengan Kyungsoo.

Tentu saja mereka melakukan itu. Dimana pun dan kapan pun. Kadang di rumah Nayeon, apart Sehun, hotel, mobil dan lebih gilanya lagi mereka pernah melakukannya di rumah Kyungsoo.

Gila!

Nayeon pun semakin lama semakin muak dengan Sehun si maniac sex.

Kali ini Nayeon punya misi untuk dirinya, ia akan menghapus fotonya dari ponsel Sehun.

Ia menoleh kesamping, mengecek keadaan Sehun yang tengah tertidur lelap setelah berolahraga dengannya.

Nayeon pun langsung mengambil ponsel milik Sehun dari atas nakas, kemudian ia menarik jempol tangan Sehun dan menempelkannya pada benda tipis itu untuk membuka password.

Setelahnya, ia langsung menghapus semua fotonya dari gallery.

"Pagi sayang" suara berat Sehun terdengar membuat Nayeon langsung meletakkan ponsel itu ke tempat semula.

"Pagi"

"Kau masih jutek seperti biasanya" komen Sehun. "Padahal kita setiap hari melakukannya tapi hatimu memang seperti batu"

Nayeon hanya diam sambil mengutipi baju Sehun yang berserakan di lantai. "Pergilah, aku tidak mau Kyungsoo melihat ini"

Sehun berdecih pelan, ia masih merasa iri dengan Kyungsoo. Karena Kyungsoo adalah prioritas Nayeon.

"Kiss dulu" pinta Sehun.

Walaupun sifat Nayeon masih dingin, tapi berbeda dengan Sehun yang kadang sifatnya tegas, kadang manja.

Tanpa basa basi Nayeon pun langsung mengecup bibir Sehun -supaya Sehun cepat pergi dari sini. Tapi dengan ekspresi cemberut membuat Sehun jadi gemas.

Entah sejak kapan Sehun mulai menaruh perasaan pada Nayeon, awalnya dia hanya menjadikan Nayeon budak sex nya saja karena mimpi. Tapi lama kelamaan Sehun mulai jatuh hati.

Yah namanya juga cinta tumbuh seiring berjalannya waktu.

"Jadilah kekasihku"

Nayeon memutar bola matanya, bosan. Entah berapa kali Sehun mengatakan itu sejak mereka membuat kesepakatan. Dan tentu saja Nayeon selalu menolak.

Sehun tertawa kecil melihat ekspresi Nayeon. "Baiklah aku pergi dulu" katanya. Lalu ia mengecup kening gadis itu dengan lembut.

"Dan jangan kembali" batin Nayeon.

Setelah sekian lama akhirnya Nayeon bisa tersenyum sumringah. Setelah ini dia akan menghindari Sehun.

Foto bukti sudah hilang. Kalau Sehun berani mengatakan yang sebenarnya pada Kyungsoo, Nayeon tinggal mengatakan kalau itu semua bohong.

.

.

.

Tiga hari pun berlalu.

Hidup Nayeon sudah damai, benar benar damai.

Dia telah memblokir kontak Sehun, pindah kontrakan dan tidak pernah bertemu.

Damai bukan?

Tidak ada hubungan sex yang menggilakan.

Setelah memoleskan pelembab ke wajahnya, tiba tiba ponselnya bergetar.

Sebuah chat masuk dari nomor tidak di kenal.

Ia pun mengabaikannya sebentar dan akan membukanya setelah step skincarenya selesai.

Tidak perlu waktu lama akhirnya ia membuka chat itu.

Seketika matanya melotot terkejut. Ia melempar ponselnya.

Beberapa fotonya yang telah ia hapus dari ponsel Sehun pun muncul lagi. Bahkan ada video mereka ketika berhubungan badan.

Ponsel itu berdering. Nomor itu memanggilnya dan Nayeon mengabaikannya.

Ia menggigit jari, memikirkan apa yang harus ia lakukan.

Kemudian ia mengambil kembali ponselnya dan membaca pesan yang baru saja masuk.

"Berani sekali kau menghindar"

"Kau pikir aku sebodoh itu?"

"Foto fotomu tersimpan otomatis di Drive ponselku"

"Kau menghapusnya cuma di gallery"

"Kau itu bodoh"

"Dimana kau sekarang?"

"Angkat teleponku atau fotomu kusebar"

"Aku tidak main main Im Nayeon"

"Kau tidak akan bisa lepas dariku, pelacur!"

Keringat dingin mulai membasahi pelipis Nayeon. Dia benar benar tidak tau harus berbuat apa.

Kali ini Kyungsoo menelponnya. Ia berusaha tenang dan mengangkatnya.

"Ha- halo"

"Ini beneran kamu, Nay?" tanya Kyungsoo dari sambungan tanpa basa basi.

"A-apanya?" pikiran Nayeon semakin kacau.

"Sehun bilang sama a-"

"Gak!" bantah Nayeon setengah berteriak. "Percaya sama aku, aku gak pernah melakukannya"

Terdengar Kyungsoo mendecih. "Aku belum selesai bertanya tapi kau langsung memotongnya. Berarti benar kan?!"

"Apa buktinya?! Kamu lebih percaya sama dia?"

"Aku sudah liat semuanya Nay" kata Kyungsoo. Walaupun sedang marah tapi nada bicaranya tetap lembut. Itulah yang membuat Nayeon sangat menyukai kekasih atau calon mantan kekasih.

Nayeon terdiam sebentar. Kemudian ia menjawab, "kamu sedang bersama Sehun?"

"Buat apa kamu tau dia dimana?"

Nayeon menghela nafas. "Aku mau jelasin yang sebenarnya. Tolong dengarkan aku"

"Apa yang perlu di jelaskan? Buktinya sudah jelas!"

"Sumpah! Ini semua kecelakaan!"

"Kecelakaan apa?! Jelas jelas kamu menikmatinya" Kyungsoo mulai menaikkan nada bicaranya.

"Awalnya aku di per-"

"SUDAH CUKUP NAY! PERNIKAHAN KITA BATALKAN DAN JANGAN HUBUNGI AKU LAGI!" Bentak Kyungsoo dan langsung memutuskan sambungan.

Mata Nayeon berkaca kaca, ia menggigit bibir bawahnya, isakannya mulai terdengar.

Dimana Kyungsoo nya yang selama ini pengertian?

Andai saja Kyungsoo tau kalau sebenarnya semua ini berawal dari dirinya yang di perkosa dan supaya si brengsek itu tutup mulut dia harus melayani nafsu si brengsek itu.

Dunia memang kejam, tidak ada lagi kebahagiaan untuk Nayeon. Hidupnya telah hancur.

Dia cuma sebatang kara, jadi untuk apalagi dia hidup?

Tanpa pikir panjang Nayeon mengambil seutas tali dari laci dan mengikatnya seukuran lehernya.

Bunuh diri adalah pilihan yang tepat.

tbc.

Nayeon x BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang