Annoying Hero 01 (Jinyoung)

63 8 1
                                    

Rate: 21+

***

Biasanya posisi senior sangat di hormati junior. Tidak boleh ada yang membangkang mau sejahat apapun senior pada juniornya. Pokoknya harus tunduk.

Memang seharusnya begitu bukan? Demi menjalani masa kuliah yang damai tanpa musuh. Tujuan para mahasiswa itu 'yang penting lulus'.

Apalagi kalau senior itu menjabat sebagai 'asisten dosen wajib sabar dan mengikuti semua perintahnya kalau tidak nilai yang akan menjadi ancaman.

Park Jinyoung sebagai asdos mata kuliah bahasa yang dosennya itu super sibuk karena ternyata dosen tersebut salah seorang pejabat di kota ini. Jadi mau tidak mau Jinyoung yang selalu menggantikan posisi dosen tersebut.

"Cewek yang pake bando merah!" kata Jinyoung.

Seisi kelas langsung menoleh kearah perempuan yang di maksud. Nayeon yang tadinya sibuk mencatat pun langsung mengangkat wajahnya tegang.

"Sa-saya kak?" tanyanya was was sambil mengangkat tangan ragu ragu.

Ya jelas ragu lah, kan itu tugasnya komting tapi kenapa mahasiswi biasa yang disuruh suruh?

Jinyoung mengangguk. "Nanti kamu kumpulkan tugas tugas teman kamu terus antar ke ruang dosen"

"Baik kak"

"Oke semuanya saya izin undur diri dulu karena jam kita sudah habis. Kumpulkan tugasnya sama cewek bando merah hari ini" ucap Jinyoung lalu tak lama kemudian dia pergi keluar kelas.

"Jis" panggil Nayeon sambil menyikut teman sebangkunya. "Nanti temani aku antar tugas tugas ini ya"

Jisoo pun menoleh sambil cengengesan. "Maaf Nay tapi sehabis ini aku ada janji sama pacar aku"

Astaga, ini Jisoo ngeledek karena Nayeon jomblo apa gimana?

.

.

.

Nayeon berjalan sambil membawa lembaran kertas tugas teman temannya. Syukur tugasnya bukan di buku tebal, kalau tidak bisa kewalahan dia membawa barang seberat itu menuruni tangga lalu masuk ke ruang dosen.

Ia mengetuk pintu ruang lalu mulai melangkah masuk.

Tidak ada orang disana.

Kemudian dia mencari meja dengan label nama dosen bahasanya. Setelah menemukannya, dia langsung meletakkan kertas kertas itu diatas.

Nayeon memutar tubuhnya hendak balik, tapi dia tiba tiba terkejut mendapati Jinyoung berdiri di dekat pintu sambil memainkan ponsel.

"Pak Kim ngerepotin banget" keluh lelaki itu. Lalu ia melihat Nayeon yang juga tengah memperhatikan dirinya. "Udah dikumpul semua tugasnya?"

"U-udah kak" balas Nayeon. Entah kenapa dia jadi sering gagap begini. Rasanya Nayeon ingin menampar mulutnya kalau dia tergagap gagap.

"Kenapa belum pulang?"

"I-ini mau pulang kak" kan gagap lagi. Nayeon hendak melangkah melewati Jinyoung tetapi lengannya langsung di tahan.

"Saya belum siap bicara"

"Ba-baiik kak" jawab Nayeon. Ia menundukkan kepala, entah kenapa Jinyoung terlihat menyeramkan saat mereka berdua begini.

Koridor pun juga sepi, mungkin karena sudah terlalu sore. Banyak yang sudah pulang.

Miris, karena Nayeon menunggu teman temannya menyiapkan tugas terlebih dahulu jadi dia telat pulang kerumah.

"Ini gara gara kamu telat ngumpulin tugas, jadi saya yang disuruh nganter kerumah pak dosen"

"Ma-maaf kak tapi teman saya yang memang telat ngerjainnya kak"

"Saya tidak peduli alasan kamu, harusnya kamu bisa ninggalin teman kamu dan kumpulin yang sudah selesai saja"

"Iya kak maaf" Nayeon tertunduk lesu.

Tiba tiba Jinyoung menarik tangannya pergi.

"Loh kak?"

"Temani saya anter tugas kalian ini kerumah pak dosen. Ini sebagai hukuman kamu"

Tidak ada alasan menolak memang, dengan langkah pasrah Nayeon mengikuti Jinyoung dari belakang menuju halaman parkiran.

.

.

.

"Siapa nama kamu?" tanya Jinyoung tiba tiba memarkirkan mobilnya di tepi jalan sehabis dari rumah dosen.

Nayeon terheran heran, emang kalau cuma tanya apa harus berhentiin mobil?

Ini Nayeon juga bingung mau kasih tau apa tidak karena kalau dia ngasih tau namanya yang ada nanti Jinyoung terus menyuruhnya.

Tapi kalau tidak jawab juga bingung alasannya kenapa, soalnya ini asdos!

"Im Nayeon kak"

Mendengar itu Jinyoung cuma menganggukkan kepala.

Tidak ada respon apapun.

"I-ini kenapa kita gak jalan ya kak?" tanya Nayeon memberanikan diri.

"Kenapa?" Jinyoung berbalik bertanya. Ia meletakkan ponselnya yang sedari tadi sempat ia mainkan. Lalu menatap kearah Nayeon. "Saya lagi pengen senang senang"

Nayeon bingung. Perasaannya mulai tidak enak.

"Kamu gak betah sama saya? Mau pulang?"

"Bu-bukan gitu maksudnya kak"

"Jadi?"

"Saya memang pengen pulang tapi bukan berarti saya gak betah sama kakak" bantah Nayeon takut menyinggung perasaan Jinyoung.

Jinyoung memutar tubuh menghadap kemudi, ia bersiap siap menjalankan mobilnya.

"Baiklah, kamu pulang ke rumah saya" katanya membuat Nayeon cengo.

"A-apa kak?"

"Kamu gak dengar apa yang saya bilang tadi?"

Nayeon menggeleng pelan. "Saya punya rumah sendiri kak"

"Iya saya tau, tapi kamu pulangnya kerumah saya"

"Kak?" nayeon memastikan lagi.

Jinyoung meliriknya sekilas lalu terkekeh melihat ekspresi menggemaskan sekaligus ketakutan Nayeon.

"Bercanda, sayang"

Perasaan Nayeon lega, dia tidak jadi di culik ternyata. Tapi kenapa sayang?

"Kamu itu lucu banget" kata Jinyoung sambil mengacak rambut Nayeon. "Kamu punya pacar?"

Nah kan!

Nayeon menggeleng pelan.

"Pas banget! Jadi pacar saya ya"

"HAH?!"

"Ingat peraturan sayang. Saya asdos dan saya juga punya hak memberimu nilai semau saya" ancam Jinyoung.

"Kalau kamu nolak, nilai kamu terancam atau kamu saya bawa pulang kerumah saya"

tbc.

Gak nyangka bisa bikin karakter Jinyoung se uwaw ini wkwk biasanya yang begini lebih cocok di kasih Sehun tapi yaudahlah ya Jinyoung tu tampang2 polos alim2 ternyata uwaw wkwk

Nayeon x BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang