Annoying Hero 02

40 7 1
                                    

*Jinyoung side*

Sebulan yang lalu.

.

Memasuki tahun ajaran baru, kampus kembali diramaikan dengan keberadaan ratusan mahasiswa baru yang sedang mengikuti ospek.

Dengan mengenakan topi jerami, baju hitam putih dan bet nama berukuran A4 menggantung di leher masing masing, kelihatan dari penampilan mana mahasiswa baru dengan mahasiswa akhir semester.

Park Jinyoung yang saat itu rambutnya panjang sebahu karena terlalu sibuk mengurus skripsi dan mengabaikan penampilannya pun tengah menyelusuri koridor kampus hendak menuju perpustakaan.

Ada beberapa maba berdiri disana bersama senior pembimbing ospek. Sepertinya sedang di beri hukuman karena dilihat lihat mereka duduk berlutut dengan kedua tangan terangkat keatas.

"Siang kak" sapa seorang Maba yang tersenyum manis sedang menjalani hukuman.

Jelas Jinyoung terkejut, dia bukan senior pembimbing tapi di sapa juga.

Im Nayeon - tulisan di bet nama itu.

Jinyoung tersenyum tipis dan kembali melanjutkan langkahnya.

.

"Setelah skripsi kamu selesai dan menunggu ijazah keluar, kamu mau jadi asisten saya?" tawar pembimbing skripsi Jinyoung. "Cuma sebentar, bulan depan saya agak sibuk sedikit. Nanti saya bayar kamu"

Jinyoung langsung mengangguk mau tanpa keberatan. Jelas mata kuliah yang di tawarkan adalah mata kuliah favoritnya.

"Tapi potong rambutmu supaya terlihat rapi"

"Baik pak!"

Setelahnya Jinyoung pun keluar dari ruang dosen, tapi dia di kagetkan dengan adanya topi jerami terbang ke arahnya. Refleks tangannya menangkap topi itu.

"Kak itu topi saya" seru seorang gadis.

Lagi lagi Im Nayeon.

Dengan keringat mengucur di pelipis, rambut dikucir berantakan dan setengah basah itu berlari menghampirinya.

Entah kenapa dengan penampilan kacau seperti itu, Jinyoung malah terpesona.

Tersadar, ia langsung memasangkan topi itu diatas kepala Nayeon dan pergi begitu saja.

"Makasih kak!"

.

.

.

"Yang masuk ngajar kak Jinyoung bukan?"

Jisoo membaca chat dari Nayeon yang baru masuk, ia menoleh sebentar ke depan dan melihat Jinyoung tengah berbicara.

"Iya, buruan masuk!"

"Gak masuk!"

"Kenapa? Batas absen 3 kali aja Nay selebihnya kamu ngulang"

"Iya tau, bilang aja kalo aku lagi sakit"

"Matkul selanjutnya kamu masuk?"

"Ya masuklah"

Jisoo tidak bernafsu membalas kembali chat Nayeon. Dia berpikir pasti ada sesuatu dengan Nayeon sama Jinyoung.

"Im Nayeon?" panggil Jinyoung sambil memandang seisi kelas mencari sosok Nayeon.

"Gak hadir kak, katanya lagi sakit" jawab Jisoo.

"Sakit? Sakit apa?"

Jisoo mengangkat bahu. "Dia gak bilang sakit apa sih kak"

Mendengar itu Jinyoung jadi berpikir untuk menghubungi Nayeon tapi dia lupa minta nomor ponsel gadis itu. Kalau dia minta sama Jisoo, rasanya Jinyoung terlalu malas untuk di wawancarai.

.

.

.

Mata kuliah selanjutnya itu sejarah sastra, kelasnya berbeda.

Tapi sialnya kebetulan Jinyoung ada di koridor sekitaran kelas Nayeon, jam pun sudah menunjukkan waktu kelas akan dimulai.

Tidak ada jalan lagi, mau tidak mau Nayeon harus berpapasan dengan Jinyoung yang sedang berjongkok sambil merokok dan memainkan ponsel.

Nayeon melepas kunciran rambutnya agar menutupi separuh wajahnya lalu ia berjalan agak cepat saat melewati Jinyoung.

"Mau kemana kamu?" tiba tiba Jinyoung langsung menahan pundak Nayeon hingga membuat gadis itu terkejut dan berhenti melangkah.

Matilah aku!

Perlahan Nayeon memutar tubuhnya menghadap Jinyoung.

"I-itu kak, ma-masuk kelas" jawabnya terbata bata.

"Katanya kamu sakit" Jinyoung langsung menyentuh kening Nayeon untuk mengecek suhu tubuh gadis itu.

Nayeon pun mundur perlahan. Kaget.

"I-itu kak, aku sakit perut. Salah makan" dustanya.

Jinyoung pun percaya.

"Aku masuk kelas dulu ya kak, udah telat soalnya"

"Jam berapa pulang?"

"Jam 5 kak" jawab Nayeon asal. "Bye kak"

Nayeon pun langsung berlari masuk kelas.

"Nanti pulang aku anter ya" kata Jinyoung.

Tapi diabaikan Nayeon walaupun gadis itu mendengarnya.

Nayeon pun memilih duduk di bangku kosong sebelah Jisoo.

"Ada hubungan apa kamu sama kak Jinyoung?" desis Jisoo curiga.

"Gak ada"

"Jangan bohong, kamu itu jelas banget ngehindarinya"

"Gak tau, dia sendiri yang cari masalah sama aku" kesal Nayeon.

"O-oh?"

"Kamu ya yang ngasih tau kelas selanjutnya di sini?" curiga Nayeon.

"Hah?! Enggak" bantah Jisoo. "Kenapa? Emang dia di sini?"

Nayeon mengangguk lalu menunjuk keluar kelas.

.

Tepat pukul 4 sore, kelas pun berakhir. Nayeon dan yang lainnya bersiap siap keluar layaknya sapi keluar dari kandangnya.

Di liriknya sekitaran koridor dan tidak menemukan Jinyoung di sana, Nayeon pun segera berlari ke luar kampus.

.

Tiba di rumah tepatnya jam 5 kurang, Nayeon langsung menerima telepon dari Jisoo.

"Nay, aku masih di kampus karena nungguin pacar aku ngurus skripsi"

"Terus?"

"Barusan aku di samperin kak Jinyoung. Dia nanyain kamu"

"Terus terus?" Nayeon mulai kepo.

"Ya aku bilang kamu udah pulang. Mukanya langsung kusut gitu"

"Dia gak ada nanyain yang lain kan?"

"Tadinya minta nomor kamu tapi pas banget pacar aku langsung nyamperin. Malah dikira aku selingkuh. Jadi ya gak sempat ngasih nomor kamu"

Nayeon pun terkekeh dan bersyukur sama pacarnya Jisoo.

"Kamu ketawa diatas penderitaan orang ya?!"

"Enggak!! Sampaikan terima kasih sama pacar kamu. Bye!"

Nayeon langsung mematikan sambungan.

Tiba tiba ia mendengar langkah kaki menuju kamarnya.

"Nay di depan ada yang cariin kamu. Pacar kamu ya?" tanya ibunya.

Nayeon menegang. Dia lupa kalau Jinyoung tau rumahnya.

tbc.

Nayeon x BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang