18. Wasiat

32 2 0
                                    

Di basecamp...

Jaya di make over oleh Caca untuk nyamar jadi Lawyer baru yang mengurus Surat Wasiat almarhum Ayahnya Devi. Jaya Dikasih Wig, Dan kumis Palsu agar Lebih meyakinkan Bu Sarah dan Agar tidak dicurigai.

"Ini beneran nih udah Cocok?" Tanya Jaya kepada teman-temannya dengan penyamaran dirinya.

"Cocok banget bang, Bang Jaya Mirip Papa Adam Suaminya Bunda Inul tahu gak" Ucap Devi.

"Iya Bedanya Ini terlalu gemuk badannya" Ucap Hasby sambil tertawa.

"Si Hasby ini ya Kalo ngomong!" Jaya Gak habis pikir.

Afan pun kasih earphone kepada Jaya agar Dia bisa bantu menjalankan tugasnya "nih Bang Pake!"

Jaya Bingung kenapa Afan kasih Dia Earphone"Ini buat apaan Dek?" Tanya Jaya.

"Pokoknya Abang pakai aja nanti aku bantuin Abang untuk ngomong ke Bu Sarah" Ucap Afan.

"Tapi HP Abang ada kuota kan?" Tanya Eby.

"Ya ada dong" Jawab Jaya.

Bu Dewi salut sama teman-teman Devi karena mereka bersemangat untuk bantuin Devi mengetahui isi surat wasiat dari almarhum ayahnya.

"Tante salut sama kalian, sekali lagi terima kasih ya kalian udah mau bantuin Devi" Ucap Bu Dewi.

"Iya sama-sama Tante!"

"Tapi mohon maaf ya Tante sama Devi gak bisa ikut, soalnya mau beres-beres kamar untuk Devi, tapi tenang aja, setelah kalian pulang dari rumah Bu Sarah nanti Tante akan traktir kalian" Ucap Bu Dewi.

"Yeeeeeeeeee makan lagi" Eby selalu kebiasaan.

"Heh! Malu-maluin tahu gak!" Celetuk Hasby.

"Apaan sih Lo" Sensitif Eby.

"Yaudah Kalo gitu kita pamit Ya Tante" Ucap Afan.

"Iya kalian hati-hati ya" Bu Dewi..

Mereka pun langsung capcus pergi ke rumahnya Bu cara untuk memulai aksinya.

Setelah sampai di rumah Bu Sarah, mereka langsung mengatur strategi agar aksinya berhasil.

"Ya udah abang langsung ke sana aja, Kita nunggu disini" Ucap Afan.

"Ok syap!"

Jaya pun langsung pergi ke depan rumah Bu Sarah dan mengetuk pintu rumahnya.

"Asalamualaikum, Permisiiii!" Ucap Jaya dengan suara disamarkan dengan mengetuk pintu rumah Bu Sarah.

Bu Sarah yang di dalam rumahnya heran siapa yang datang ke rumahnya itu dan Bu Sarah langsung pergi keluar untuk menemuinya.

"Mohon maaf siapa ya?" Tanya Bu Sarah.

"Alhamdulillah Mak Lampir tidak mengenali Gue hehe" Ucap Jaya dalam hati.

"Dengan Ibu Sarah?" Tanya Jaya.

"Iya Saya sendiri?" Jawab Bu Sarah.

"Kenalin, Saya Jamal, Saya Adalah Lawyer yang mau mengecek surat Wasiat dari almarhum bapak Mulyono" Jaya Salah sebut nama ayahnya Devi.

Afan pun langsung kasih tahu namanya yang benar "Bang namanya Siswono bukan Mulyono"

"Eh mohon maaf almarhum bapak Siswono" Ucap Jaya.

"Lah emang perlu di cek lagi ya pak, Kan Kemarin sudah di tanda tangani sama Saya, Rahm, Begitupun Devi" Ucap Bu Sarah.

Afan dari kejauhan "Lah ini gak mungkin Devi menandatangani surat wasiat itu, Pasti Bu Sarah yang memalsukan tanda tangan Devi" Ucap Afan.

BERSAMA DANGDUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang