Part 13

667 23 0
                                    

"Mamah yakin mau disini, aku ga tenang loh ninggalin mamah disini sendiri" tentunya rissa sebagai seorang anak merasa tidak tenang meninggalkan mamahnya sendirian dirumah, apalagi hari ini dia belum tentu pulang.

"Iya sa lagian disini sama disana sama saja mamah bakalan sendiri juga, kalian pasti bakal sibuk dengan urusan masing-masing, jadi mending mamah disini saja"

"Cepet sana berangkat takutnya kesiangan macet di jalan, ingat perjalanan kalian 2 jam loh" sambungnya lagi

"Tapi mah.. "

"Gaada tapi-tapian udah sana" lenna mendorong badan rissa untuk masuk ke dalam mobil

"Mah aku belum selesai ngomong loh"

Lenna menghela nafas kecil, menghadapi sifat keras kepala rissa membuat dirinya harus extra lebih sabar "sudah kamu tidak perlu khawatirin mamah, mamah disini ga sendirian kok bentar lagi kakak mu datang, lagi di jalan"

Kakak? Tumben dia pulang batin rissa

"Yasudah mah devan sama rissa berangkat sekarang, kasih kabar kita terus mah jangan sampai ngga"

"Iya kalian juga harus selalu kasih kabar ke mama" pesan mamahnya

Lenna bergerak mundur ketika mobil devan akan siap berangkat, dia terkaget sambil memegang dadanya yang berdegup akibat teriakan anak bungsunya yang menggelegar.

"Mamah ingat mamah harus kabarin aku, jangan sampe ngga, nyalain terus datanya, aku sayang mamah" teriak rissa dengan amat keras membuat devan yang berada disampingnya merasa kupingnya berdenging.

"Iya hati-hati devan jangan ngebut bawa mobilnya, mamah juga sayang kalian berdua" meskipun lenna sempat merasa kaget dia membalas teriakan sang anak dengan teriakan yang tak kalah kerasnya.

Keluarga toa ucap devan di dalam hati

"Siap mah, aku juga sayang mamah" devan mulai melajukan mobilnya tapi sebelum itu dia meng klakson mamahnya tanda ia akan segera pergi.

..........

Al dan niel sudah terjaga dari tidurnya dan sekarang mereka tengah melamun mengumpulkan nyawa mereka untuk kembali beraktifitas.

Rissa membantu si kembar keluar dari mobil dan menuntun mereka kearah kamar mandi sekolah untuk mencuci muka.

"Yang semangat ya sekolahnya, jangan nakal, kalian harus nurut apa yang ibu guru bilang, ga boleh berantem sama teman dan al jagain adeknya ya, adek juga jagain kakak ya"
nasihat rissa panjang lebar sambil merapihkan seragam si kembar.

Al mengangguk sementara niel bergumam kecil "ndak akal ndak acik dong" dengan bibir yang di manyunkan, tanpa tahu bahwa devan mendengar gumaman nya.

"Kalo ada yang ganggu niel sama kak al hajar aja, sekalian sumpel mulutnya pake kaus kaki kamu oke" devan berbisik rendah kepada niel yang membuat senyuman niel mengembang seketika.

"Kalian nanti di jemput sama ayah ya, terutama niel jangan ke mana-mana sebelum ayah sampai sekolah mengerti" niel yang sedari tadi mencuri pandang di sekitar nya menoleh ketika namanya dipanggil.

"Iya mimi" jawabnya dengan lesu

Cup

Cup

"Kalian masuk gih, sudah waktunya masuk kelas'' ucap Rissa setelah mengecup kening si kembar.

Si kembar yang mendengar itu buru-buru mengecup pipi mommy dan sang ayah setelah itu mereka berlari ke arah kelas sambil melambaikan tangan.

" Bang aku mau ke pusat perbelanjaan dulu, abang gapapa anterin aku dulu, atau aku naik taksi aja lagian tujuan kita juga beda"

"Abang sekarang mulai masuk kerja kan? aku naik taksi aja ya takutnya abang terlambat masuk kerja, soalbya ini hari pertama abang bekerja"

"Gapapa abang anterin kamu dulu, iya abang mulai masuk hari ini, santai aja gaada yang berani marahin abang, kalo ada yang marahin abang, abang pecat dia nanti"

"Bukannya dia yang di pecat malahan nanti abang yang kena pecat" gumam rissa yang dapat di dengar oleh devan dan di sambut dengan tawa kecil devan.

Mobil berhenti tepat di depan pusat perbelanjaan.

"Bang makasih udah di anterin, abang jangan jemput aku oke" mengecup pipi devan dan berlalu pergi meninggalkan devan yang siap untuk bersuara.

"Adik siapa sih ngeselin banget kayak niel" monolog devan dan dengan segera meninggalkan tempat itu menuju tempatnya bekerja.

..........

Selesai berbelanja Rissa berjalan dengan terburu-buru di karenakan hujan akan turun dan Rissa lupa tidak membawa payung.

Dia berjalan dengan tergesa-gesa, karna tidak memperhatikan sekitarnya dia menabrak bahu seseorang yang lebih tegap darinya.

"Maafkan saya, saya tidak sengaja saya sedang buru-buru" setelah mengucapkan itu rissa membungkukkan badan dan segera berlalu dari sana

Deg

"Rissa"

Orang itu terus memperhatikan rissa yang sudah terlihat sangat jauh dengan tatapan rindunya?

















Maaf ya kalo update nya agak lama❤

The Source Of A Mother's StrengthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang