Part 4

752 38 0
                                    

Mereka tiba di kantor setelah mengantarkan si kembar ke sekolah.

"Dek kamu masih suka dikatain sama orang-orang? " dia merasa sakit hati atas hinaan orang kepada adiknya.

Sewaktu mereka turun dari mobil dan akan mengantarkan si kembar ke kelasnya dia mendengar obrolan yang tak mengenakkan tentang adiknya.

"Udah dapat suami ganteng tajir malah disia-siain dasar wanita gatau diri"
"Hati-hati ibu-ibu jagain suaminya supaya ga kecantol sama cewe pelakor kaya dia"
Dan blalala masih banyak lagi.

Dia yang tadinya mau me nyamperin mereka dan ingin menyumpal mulut itu tidak jadi ketika adeknya menahan dirinya untuk tidak berurusan dengan Orang-orang itu.

"Masih" jawab rissa dengan entengnya

"Kamu ga ngelawan gitu, harusnya kamu jangan di... "

"Abangku yang tersayang, aku gapeduli mereka mau menghina aku sepuas mereka, yang terpenting mereka jangan menghina anak-anak aku, aku ga bakalan diam aja jika menyangkut anak-anak"

"Ya tapi.. "

"Pukul 11:30 akan ada jamuan makan siang di restoran trapella dan membahas masalah perusahan jadi siapkan diri dengan baik-baik mr Devano" rissa membungkukkan badan lalu pergi dari ruangan itu .

Devano putra Pratama kakak sekaligus ayah untuk anak-anak nya.

............

Tepat pukul 11:23 mereka sudah sampai tempat area parkir restoran.

"Kamu beneran de mau hadir? apa kita batalin aja pertemuannya, atau kakak bisa batalin kontrak kerja dengan perusahaan atmadja"

Dari dulu semenjak perceraian adiknya
dirinya yang baru saja membangun perusahaan dan telah bekerjasama dengan perusahaan besar atmadja ingin mencabut kerjasama tersebut karna dia tidak mau bekerjasama dengan orang yang menyakiti adiknya.

"Jangan mulai deh kak, walaupun perusahaan kakak sudah mulai berkembang pesat aku gamau kakak rugi besar, ingat butuh perjuangan besar buat perusahaan ini maju" ini juga yang dikatakan rissa kepada devan saat itu

"Ini semua berkat kamu juga makasih dek" membawa adiknya kedalam pelukannya dan mengecup dahi sang adik

"Ayo keluar kita sudah terlambat kak"

..............

"Lama banget sih ini udah lewat dari jam yang di janjiin" gerutunya yang tak di hiraukan oleh yang lainnya.

"Mohon maaf atas keterlambatan kami" tersenyum sembari membungkukkan badan.

DEG

Alaska yang tadinya menunduk sibuk bermain hp, langsung menegakkan badannya kala mendengar suara yang tidak asing di telinganya.

Itu radhya nya
Dia tau kalo perusahaan Pratama itu milik devano kakak dari mantan istrinya tapi dia tidak tau jika radh bukan rissa bekerja dan menjabat sebagai sekretaris di perusahaan kakaknya.

"Tidak apa-apa sa, silahkan duduk" ucap demian dengan sangat ramah

"Terimakasih mr demian" tersenyum manis

"Baik mari kita mulai untuk membahas perusahaan... " ucap danis yang menjabat sekretaris sekaligus sahabat alaska.

............

Setelah pembahasan mengenai perusahaan telah selesai sekarang mereka tengah menikmati makanan sekaligus berbincang-bincang.

"Penjelasan tadi sungguh luar biasa nyonya rissa saya takjub mendengarnya" ungkap danis dia kagum dengan pembawaan rissa

"Terimakasih tuan danis anda juga sangat bagus dalam memahami materi tadi" tersenyum manis

Danis yang mendapat senyum itu jadi salah tingkah sendiri

Ehmm

Suara deheman itu membuat ruangan hening kembali.

"Mohon maaf sepertinya saya harus pamit sekarang juga saya akan menjemput anak-anak saya" ucap rissa yang memecahkan keheningan yang terjadi setelah beberapa detik.

"Anak selingkuhan lo ya" tertawa remeh

Alaska yang mendengar kata anak-anak dari mulut rissa mengepalkan tangannya kuat kuat.

"Jaga mulut kamu sheryl anatasya" ujar demian

Sheryl anatasya oh dia perempuan yang lagi dekat sama Alaska?

"Mr alaska tolong titipkan salam saya kepada lio"

Alaska yang mendengar itu menganggukkan kepala

"Perempuan gatau malu udah selingkuh ninggalin anak ini malah gampang banget titip salam" cibir sheryl

"Jaga ucapan lo sheryl, kata-kata itu gacocok untuk adek gue pantesnya dipakai untuk lo perempuan gatau malu, murahan cih" ucap emosi devan

"Mohon maaf atas omongan kakak saya, kami pamit undur diri" membungkukkan badan dan menarik kakaknya menuju parkiran, rissa tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang anak kecil menatapnya dengan tatapan sendu.

"Mom" lirihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mom" lirihnya

The Source Of A Mother's StrengthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang