Part 7

683 27 0
                                    

Rissa baru saja sampai rumahnya tepat jam set 7 malam setelah acara makan-makan selesai.

"Momy pulang"

"Mom dali ana" (dari mana) tanya al

"Haha hayoloh pulang-pulang langsung disidang sama si al" devan merasa lucu rissa bagaikan anak yang ketahuan pulang malam oleh ibunya.

Risa mendelik ke arah abangnya, dia mensejajarkan tingginya dengan al dan menatap al dengan lembut.

"Mom abis ketemu sama abang lio" rissa tersenyum bahagia dia bersyukur akhirnya dia bisa bertemu dengan lio setelah 2 tahun lamanya tidak bertemu.

Niel yang tadinya sedang fokus bermain jadi buyar karna dia mendengar mommy nya menyebut.

"Aban io? " tanya niel memastikan

Rissa mengangguk

"Atu ndak di ajak" ujar al dengan cemberut

"Atu uga ndak" jawab niel
"Tita mutuhan" lanjutnya bersedakap dada dan memalingkan wajahnya dari sang mommy.

"Nanti mommy ajak kalian bermain bersama abang lio mau" ajaknya

"Ama" (lama) ucap al dia sangat mengerti kata nanti dari sang mommy

"Gaakan lama sayang tunggu sebentar lagi ya" ujarnya berharap al akan mengerti

Al pun mengangguk dan rissa beralih ke si bungsu yang masih bersedekap dada dan membuang muka.

"Maafin mommy ya mommy janji akan mempertemukan kalian dengan abang  lio secepatnya" ujar rissa melihat kedua anaknya yang sama-sama melihat ke arahnya.

Kenapa tidak sekarang di pertemukannya? karna rissa sadar lio sering menghindari dirinya, rissa merasakan sakit ketika lio tidak menyebutnya mommy lagi, seakan ada jarak yang membentangi mereka berdua, dan sekarang tugas risa yang akan menyatukan jarak tersebut.

"Ingki plomic" ucap al seraya menyodorkan jari kelingking nya yang sangat imut

"Iki lomi" dan niel yang mengikuti sang kakak, ucapan niel membuat devan menahan tawanya.

"Promise" tersenyum dan mengaitkan jari kelingking bersama.

"Oh iya mom bawa strawberry cake loh dari abang lio kalian mau"

"Auuuu" teriak si kembar senang

"Jangan ribut ya makan yang tenang"

Setelah itu rissa menghampiri sang mamah dan duduk di sebelahnya, sementara si kembar tengah menikmati cake bersama abangnya.

"Mah gimana kondisi mamah"

"Mamah sudah baik sa, gimana hubungan kamu sama alaska"  

"Hubungan kita baik kok udah mamah gausah mikirin aku fokus mamah hanya satu kesehatan mamah"

"Kalo bisa mamah pengen kamu rujuk sama alaska hanya dia laki-laki yang mamah percayai" ungkap lenna mamah rissa

Mamahnya itu sangat sedih ketika mendengar perceraian dari sang anak, dan juga sedikit kecewa terhadap sikap alaska yang langsung memutuskan tanpa mendengar penjelasan dari anaknya.

Mamahnya sangat ingin rissa dan alaska rujuk tapi nyatanya tidak semudah itu, rissa masih merasa sakit hati di tuduh, tampar dan parahnya alaska lebih percaya ibunya ketimbang dia yang menjadi istrinya.

"Sa mamah cuman pengen kamu bahagia dan bahagia kamu sama anak-anak ada pada alaska, mamah tau alaska salah disini tapi coba kamu kasih tau kebenarannya pada alaska walau hanya sekali saja dan kasih tau alaska bahwa dia punya anak lain selain lio yaitu si kembar"

"Iya mah nant... "

Percakapannya terhenti kala dia mendengar keributan dari si kembar dan abangnya.

"Ih kamu pelit niel, coba ayah minta sesuap aja"

"Ndak"

"Sedikit aja niel, lihat kakak aja baik mau bagi makanannya, kak al ayah mau dong aaa" membuka mulutnya tanda mau di suapi dan al melihat itu langsung menyuapi ayahnya.

"Ndak mau ini unya nil"

"Niel jangan begitu harus berbagi ingat" pesan nenek nya dengan suara yang lembut

Niel yang mendengar itu langsung cemberut

"nih" dengan terpaksa niel harus membagi kuehnya dengan ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nih" dengan terpaksa niel harus membagi kuehnya dengan ayahnya

"Gamau ah niel terpaksa bagi kuenya sama ayah"

"Nda da pakca inih" menyuapi kuenya kepada ayah

"Anak baik" mengelus kepala niel dengan lembut

"Bang ada yang mau aku ngomongin"

The Source Of A Mother's StrengthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang