Sesuai janji minli guys malam ini minli akan up dua bab ya 😊sebelum baca seperti biasa jangan lupa vote dan follow ya see you 😊
_𝑻𝒆𝒕𝒂𝒑𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖𝒑𝒖𝒏 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖_
_𝑹𝒂𝒌𝒂 𝑹𝒂𝒔𝒚𝒂 𝒒𝒖𝒓𝒂𝒊𝒔𝒉_🥰🥰happy Reading all😍😍
Hari itu, mereka berdua berjalan menyusuri jalan-jalan kota yang penuh kenangan. Mereka mengunjungi taman tempat mereka sering bermain, toko buku tempat mereka menghabiskan waktu berjam-jam, dan jembatan tua di tepi sungai di mana mereka pernah berjanji untuk selalu bersama.Di setiap tempat, mereka mengingat momen-momen indah dan pelajaran yang telah mereka dapatkan. Mereka tertawa, menangis, dan saling menguatkan. Di bawah pohon besar di taman, Raka mengambil napas dalam-dalam dan berkata, "Arya, aku ingin berterima kasih karena kamu selalu ada untukku, bahkan ketika aku tidak ada untukmu."
Arya tersenyum dan memegang tangan Raka. "Kita semua membuat kesalahan, Raka. Yang penting adalah bagaimana kita belajar dan tumbuh dari kesalahan itu. Aku senang kita bisa memperbaiki semuanya."
Saat senja mulai turun, mereka berdiri di tepi jembatan tua. Raka menatap sungai yang mengalir dengan tenang dan berkata, "Aku merasa lebih siap untuk menghadapi masa depan sekarang. Aku akan kembali ke pesantren dan menyelesaikan apa yang telah aku mulai."
Arya menatap Raka dengan penuh kebanggaan. "Aku tahu kamu akan melakukan hal-hal besar, Raka. Dan apapun yang terjadi, ingatlah bahwa aku selalu ada untukmu."
Raka merasakan kehangatan dalam hatinya. Dengan dukungan dari sahabatnya, dia merasa lebih kuat dan yakin akan masa depannya.
🧜♀️
Keesokan harinya, dengan hati yang lebih ringan dan penuh semangat baru, Raka berpamitan kepada Arya. Mereka berpelukan erat, mengucapkan janji untuk tetap berhubungan dan saling mendukung.Raka kembali ke pesantren dengan tekad yang bulat. Dia menyadari bahwa setiap langkah yang dia ambil adalah bagian dari perjalanan hidupnya yang berharga. Di pesantren, dia disambut oleh teman-teman,para asatid dan juga kyai abdul dengan hangat. Mereka bisa melihat perubahan dalam diri Raka memiliki semangat yang baru dan keyakinan yang lebih kuat.
Dia menceritakan perjalanannya kepada mereka, tentang bagaimana dia menemukan kembali sahabat lamanya dan memperbaiki hubungan yang rusak. Para asatidznya memberikan dorongan dan nasihat untuk terus maju dan berbuat yang terbaik.
Raka menjalani hari-harinya di pesantren dengan lebih fokus dan tekun. Dia belajar dengan giat, mengikuti kegiatan dengan penuh semangat, dan membantu teman-temannya dengan senang hati. Dia merasa bahwa setiap pengalaman yang dia lalui telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
🧜♀️🧜♀️
Bulan demi bulan berlalu, kini Raka semakin dekat dengan hari menuju kelulusan dari pesantren. ia merasa lebih siap menghadapi dunia luar dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang dia dapatkan. Di pagi hari, dirinya menerima surat dari Arya. Surat itu berisi cerita tentang kehidupan Arya di kota, proyek-proyek yang sedang dia kerjakan, dan harapan-harapan untuk masa depan.Raka tersenyum saat membaca surat itu. Dia merasa bersyukur memiliki sahabat seperti Arya, yang selalu mendukung dan menginspirasinya. Dia menulis balasan, menceritakan tentang kemajuan yang dia capai di pesantren dan mimpi-mimpi yang ingin dia wujudkan setelah lulus.
Hari kelulusan telah tiba, dan Raka berdiri di depan para santri dan asatidz dan keluarga ndalem kyai abdul. Dia memberikan pidato yang penuh inspirasi, menceritakan perjalanan hidupnya dan bagaimana dirinya belajar untuk menghadapi kesalahan, memperbaiki hubungan, dan menemukan jalan yang benar.
"Aku belajar bahwa kehidupan adalah tentang perjalanan," kata Raka dengan suara yang tegas. "Kita akan menghadapi banyak rintangan dan kesalahan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita belajar dan tumbuh dari situ. Kita harus selalu mencari cara untuk menjadi lebih baik dan membantu orang lain di sekitar kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah dibalik Dinding pesantren(terbit vol1)
Novela JuvenilRaka adalah seorang remaja yang dikirim ke pesantren oleh orang tuanya dengan harapan ia mendapatkan pendidikan agama yang lebih mendalam. Awalnya, Raka merasa berat untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di pesantren yang serba disiplin dan penuh...