Hot Girl on My Bed(Jenlisa)

24-Twenty Four

          HOT GIRL ON MY BED🛏️

Selamat membaca!
******

Hari ini adalah hari minggu, Limario sudah bangun pagi dan ingin mengajak Jennie joging bersama.

"Bangunlah sebelum aku menggendong-mu ke kamar mandi" ucap Limario menarik kaki Jennie.

"Ini masih pagi dan dingin honey" sahut Jennie dengan nada suara yang malas.
Jennie menutupi wajahnya dengan bantal dan Limario semakin menarik kakinya hingga menyentuh lantai.

"Babe don't disturb me, please" lirih Jennie.
Lalu Limario membuka bantal yang menutupi wajah wanita cantik itu.
Limario membuka mata Jennie dengan jarinya.

"Eeerrgghh.. kau benar-benar pengganggu" kesal Jennie yang terpaksa membuka matanya karena kelakuan Limario.

Jennie melihat Limario sudah memakai kaos hitam dan celana training hitam, rambutnya yang agak gondrong diikat ke belakang.

"Mengapa kau selalu tampan?" tanya Jennie random.

"Dari lahir" jawab Limario singkat yang membuat Jennie tertawa pelan.

Lalu Jennie mengulurkan tangannya agar Limario menariknya dan membantunya bangun.
Limario menarik tangan Jennie dan kemudian wanita itu memeluknya.

"Setelah kita menikah, aku ingin kita menikmati waktu kita berdua dulu sebelum memiliki anak, kau tak masalah honey?" tanya Jennie.

"Tak masalah, karena setelah itu kemungkinan besar kau akan repot" jawab Limario.

"Ne, mengurus anak cukup merepotkan tapi sekaligus menyenangkan" kata Jennie.

"Tak hanya satu anak kurasa, kemungkinan besar kau akan hamil bayi kembar" ucap Limario.
Jennie melepaskan pelukannya.

"Tak masalah, itu lebih baik dan mungkin jika kembar lebih dari dua itu akan lebih baik lagi karena aku tak perlu melahirkan lagi, benarkan?" kata Jennie dengan mata yang berbinar.

"Terserah kau saja, ayo cepat  bersiap-siap kita akan joging di luar" jawab Limario sembari memukul bokong Jennie.
Lalu Jennie pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi dan mencuci wajahnya.

Limario menuju ke arah dapur dan mengambil roti yang ada di atas meja makan, dia duduk disana dan menghabiskan roti berukuran kecil itu lalu meminum airnya.

Jennie pun  keluar dari kamar mandi dan menghampiri sang kekasih.

"Apa aku perlu memasak terlebih dulu?" tanya Jennie.

"Ani, tak perlu, ayo cepat ganti baju" jawab Limario.
Jennie mengangguk dan menuju ke arah lemarinya lalu berganti baju langsung disana.

Limario tentu saja melihat lengkuk tubuh seksi Jennie yang terlihat jelas di matanya.
Jennie menoleh dan mengedipkan matanya.

"Jangan salahkan aku nanti jika terjadi sesuatu padamu" ucap Limario.
Jennie tertawa pelan dan dengan cepat memakai celananya.

Lima belas menit kemudian, mereka pun keluar dari restoran yang masih tutup itu.

Jennie yang memang jarang berolahraga tampak malas berlari dan hanya berjalan saja.
Limario menarik tangan Jennie hingga membuat wanita cantik itu terpaksa berlari.

"Kita sudah berlari memutar satu blok Lim" ucap Jennie ngos-ngosan.

"Masih kurang, lima putaran lagi" jawab Limario.

"Mwo?? Oh my..." sahut Jennie menundukkan wajahnya dan menyeret langkahnya mengikuti Limario karena tangannya masih dipegang oleh Limario.

Hingga akhirnya mereka tiba di sebuah taman luas yang di sana juga terdapat tiang-tiang alat olahraga serta lapangan tenis serta basket.