17-Seventeen

2K 191 0
                                    

HOT GIRL ON MY BED🛏️

Selamat membaca!
******

Limario mencium Jennie sampai pintu lift terbuka.

TING...

Limario melepaskan ciumannya dan mengusap bibir Jennie yang basah.
Lalu Limario menarik tangan Jennie keluar dari lift, pria itu mengedarkan pandangannya di kamar milik Jennie yang ada di lantai tiga itu.

"Nyaman dan cantik seperti orangnya" ucap Limario ketika melihat dekorasi yang benar-benar girly.

Jennie spontan tertawa pelan mendengar ucapan Limario.

"Baiklah, aku akan tinggal disini, karena sepertinya kau benar-benar memaksaku" lanjut Limario yang kemudian melihat ke arah wajah cantik Jennie yang kini sudah tersenyum.

"Thank you" sahut Jennie dan Limario mengecup bibirnya.

"Kau sudah baik-baik saja?" Tanya Limario.
Jennie mengangguk dan kening mereka tampak bersentuhan.

"Kau perlu ku temani?" Tanya Limario lagi.

"Aku lebih membutuhkan waktu sendiri sepertinya, jadi kembalilah bekerja" jawab Jennie.
Limario mengangguk dan kembali mengecup bibir Jennie yang kini malah menjadi candunya.

"Ok, aku akan pergi dan nanti anak buahku akan mengirim pakaian dan beberapa barangku kemari" sahut Limario dengan suara lirih dan tangannya masih merengkuh pinggang Jennie seakan tak ingin melepaskannya.

Jennie mengangguk.

"Pergilah Lim, kau bisa saja tak kembali ke kantormu jika terlalu lama disini karena pesonaku terlalu kuat" ucap Jennie narsis dan membuat Limario tertawa pelan.
Jennie melihat tawa Limario yang cukup jarang dilihatnya itu.

"Oh my... jangan tertawa pada sembarang wanita,ne?" Ucap Jennie yang mood-nya sudah kembali membaik.
Limario tersenyum dan mencium kembali bibir wanita narsis itu.

"Bye, nanti aku ke sini sebelum menjelang malam" ucap Limario.

"Tak perlu terburu-buru karena pegawai ku akan pulang jam 9 malam" sahut Jennie.

"Hmm arasso" jawab Jennie dan akhirnya melepaskan pinggang Jennie lalu menuju ke arah lift kembali.
Jennie melihat kepergian Limario yang masuk ke dalam lift, lalu dia tersenyum ketika Limario melihat ke arahnya sampai pintu lift tertutup.

Kemudian wanita itu membuka bajunya dan masuk ke dalam kamar mandi, tak ada sekat sama sekali di kamar itu dan membuat semua ruangan terlihat dari sudut mana saja kecuali kamar mandi.

Jennie mencuci wajahnya dan menatap wajahnya di cermin.

"Apakah aku harus senang? Tapi entah mengapa aku merasa tak pantas untuk bahagia, Appa meninggal karena aku meskipun aku selalu menepis perasaan itu tapi pada faktanya kematian Appa terjadi karena aku" gumamnya pelan.

Jennie menutup matanya dan tampak air matanya menetes.

"Bohong jika aku terlihat tegar, Ani, itu sama sekali tak benar" bisiknya.
Lalu Jennie kembali melihat ke arah cermin dan mengusap air matanya yang membasahi pipinya.
Dan kemudian menampakkan senyum lebarnya dan seolah berakting menjadi Jennie yang ceria.

Lalu Jennie keluar dari kamar mandi dan mengganti bajunya untuk mulai mengawasi restorannya serta ikut  membantu para pegawai melakukan pekerjaan-nya.

*

*

Limario menuju ke klinik dimana Somi di tangani.
Dia sana sudah menunggu daddy dan mommy Somi yang dikenal baik oleh Limario.

Hot Girl on My Bed(Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang