Father's Lament And TAPOPS Meeting

948 98 17
                                    

5 jam berlalu setelah Amato mendengarkan lagi laporan Koko Ci mengenai kejadian yang menimpa TAPOPS dan juga anaknya. Boboiboy.

Mechabot dan Amato sempat bertengkar hebat karena ingin memaksanya masuk mode penurut agar bisa memakai [Mecha Blaster]. Butuh hampir 2 jam untuk Mechabot menenangkan bapak anak satu ini.

Sebenarnya dia ingin join Amato hancurkan TAPOPS tapi diurungkan, dia tidak mau mencederakan teman-teman ponakan jeruknya.

Mechabot saat ini terbang membawa air dingin lalu menempelkannya di pipi Amato yang langsung menerima dengan dengusan kecil.

"Gimana? Dah tenang?" Mechabot mendelik dengan tangan melipat di badan besinya.

Amato berdehem datar sambil minum air dinginnya.

Hah, dah berubah jadi klan Uchiha yang irit kata si tomato ini.

Mechabot menghela napas jengkel. Mulai deh silent treatment Amato kalau keinginannya tidak dibenarkan. Tak ingat umur bapak satu anak ini, dikit-dikit ngambek.

"Terserah kau kalau masih mau merajuk. Si alien cebol dan harimau jejadian itu akan mengadakan pertemuan dengan anggota TAPOPS yang selamat, kau ikut sertai juga kalau mau tahu lebih apa yang terjadi dengan Boboiboy."

Amato masih diam tapi Mechabot tahu dia mendengarkan semua ucapannya dengan seksama.

"Mereka mau tunjukkan rekaman CCTV yang terjadi di ruang musyawarah sebelum Boboiboy diculik."

"Hm." Amato berdehem.

Aduhai, Mechabot mau hempak kepala tomato ini.

"Aku akan ikut sertai pertemuan itu hanya untuk melihat apa yang terjadi pada jeruk kesayangan aku di tempat jelek ini. Aku pergi dulu, terserah kau mau ikut atau tak." Mechabot kemudian melayang pergi dari Amato.

Mechabot sempat berhenti sejenak, tanpa membalikkan tubuhnya dia kembali berbicara. "Kalau kau sayang sangat anak yang kau berdikari-kan itu hingga sekarang, aku sarankan kau ikut untuk lihat apa yang terjadi pada anak hasil didikan kau itu."

Selesai berkata seperti itu, Mechabot pergi lagi meninggalkan Amato yang meremas kuat botol air dinginnya.

Dia kesal.

Kesal pada dirinya sendiri. Menyalahkan diri sendiri. Merasa kalau hal yang menimpa Boboiboy adalah hasil dari ajarannya.

Dia sebenarnya sudah sadar kalau anak semata wayangnya ini sudah tidak sehangat dan seceria yang dia tahu. Tetapi hati dan pikirannya menyangkal kenyataan itu dan masih melihat Boboiboy sebagai anaknya yang paling hangat dan ceria.

Denial sangatlah tuh.

Sudah berapa kali Amato memergoki tingkah lain anaknya. Pandangan mata Boboiboy yang dingin menatap sekitar, senyuman kecut itu dan sikap diam seribu bahasa tidak ikut berbincang saat berkumpul.

Boboiboy seperti membangun dinding pembatas dengan semua orang termasuk pada Amato.

Amato sadar bahwa Boboiboy menjaga jarak dengan dirinya. Kontak fisik seperti pelukan yang biasa dia berikan pun, Boboiboy merasa tidak nyaman dan langsung tersentak.

Dulu Amato tidak sadar dengan tanda-tanda kejanggalan Boboiboy karena terlalu memikirkan kesenangan dirinya berjumpa dengan Boboiboy.

Sudah berapa tahun berlalu Amato membiarkan Boboiboy tumbuh dengan hanya dirinya sendiri, walaupun sudah tinggal dengan Atok pasti dia masih merasa sunyi jika masuk ke kamar.

Dah berapa tahun Amato tidak berkomunikasi dengan Boboiboy padahal alat-alat komunikasi di stasiun angkasa tempatnya bekerja sangatlah canggih.

Dia berkomunikasi dengan Boboiboy hanya lewat kartu post saja. Itupun hanya saat ulang tahun Boboiboy.

MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang