Hopeless Shadow

813 93 20
                                    

Setelah berkutat pada jamnya mengirim pesan tentang 'rencana' Boboiboy ke TAPOPS.

Walaupun terlihat cuek dan dingin pada semua penjelasan teman orennya tadi tapi Fang tetap melakukan hal yang temannya minta.

Sedingin apapun dia pada Boboiboy, dia pasti luluh pada wajah dan suara yang menampung kepercayaan besar padanya.

Tubuhnya terus bergerak melakukan semua yang Boboiboy minta walaupun batin kepala terus berteriak 'jangan'.

Ini sama saja seperti saat TAPOPS dulu diserang, batinnya mengatakan untuk mengabaikan permohonan dia tapi tubuhnya berakhir bergerak mengikuti ucapan dia.

Tenggelam dalam pikirannya, Fang memasang raut kesal dan tak berdaya.

Fang tak paham kenapa dia jadi seperti ini semenjak berteman dengan Boboiboy. Menariknya dari dalam kegelapan dan mengubah hidupnya seperti itu.

Setelah bertahun-tahun dia hidup dan selalu menjadi bayangan abangnya yang bersinar tapi tak tersentuh, dia jadi terbiasa nyaman hanya dengan memperhatikan abangnya.

Lalu, Boboiboy datang menyambutnya dengan tangan terbuka, menariknya keluar dari bayangan abangnya.

Untuk pertama kali, dia sangat terkejut. Orang gila mana yang datang balik mengejar dirinya ke luar angkasa dari abangnya hanya untuk membawa balik dirinya ke Bumi, bahkan setelah dihajar sampai babak belur.

Bohong jika Fang tidak menganggap kawan Buminya menjadi 'cahaya' baru dalam hidupnya setelah insiden itu. Fang mungkin juga menganggap kawannya itu sebagai 'rumah' baru untuk dia singgahi dengan nyaman.

Tapi demi harga dirinya yang tinggi, lebih baik dia kubur diri daripada mengakui.

Dirinya memilih untuk diam-diam terus mengikuti cahayanya sebagai bayangan. Singgah di tempat di mana dirinya bisa diterima dengan senyum hangat dan tangan terbuka yang senantiasa menyambutnya.

Fang terkekeh pelan. Boboiboy benar-benar memenuhi pikirannya seperti kanker, memenuhi dirinya.

Bahkan di dalam lamunannya sekalipun, Fang bisa mendengar dengan jelas suara tawa dan senyum Boboiboy yang mengulurkan tangan padanya.

Disaat Fang ingin beranjak bangun, matanya ditutup oleh dua telapak tangan. Telapak yang kecil darinya tapi memahat banyak luka lebih darinya.

Tawa kecil dari pemilik tangan terdengar di telinga Fang, dia kenal suara khas penuh kejahilan itu.

"Tebak siapa~?"

Fang mendengus kecil. Sudut bibirnya di tarik ke atas membentuk seringai. "...Boboiboy."

Si pemilik tangan -Boboiboy- cemberut sebelum tertawa renyah menarik tangannya dari mata Fang.

"Hehe. Seharusnya kau pura-pura tak kenal aku, Fang. Tak asyik lah kau ini." tawa Boboiboy, membuat Fang Mendongakkan kepalanya menatap sahabat Buminya.

Hempasan angin dan cahaya langit sore memvisualisasikan sosok yang ditatapnya.

Senyum transparan muncul di bibirnya saat dia mengulurkan tangan lalu menjentik kening Boboiboy.

"Untuk apa aku pura-pura tak kenal suara kau yang buruk itu." ucap Fang, sedikit mengejek menatapi Boboiboy yang mengaduh sakit sembari menatapnya cemberut.

"Ish, kau ni..." desis Boboiboy mengusap kening yang sakit, bibirnya mengkerucut sebal.

Fang menggelengkan kepalanya, tertawa kecil melihat ekspresi kekanak-kanakan temannya.

Boboiboy mendengus lalu meninju keras bahu Fang sebelum duduk di sebelahnya.

Di satu balok kayu panjang yang tumbang, keduanya hanya diam menikmati angin sore.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang