Ella mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, seperti niat sebelumnya, ia ingin menyusul Raisha yang berada di bengkel Olla.
Di perjalanan, gadis itu juga menyanyikan beberapa buah lagu agar dirinya tak terlalu jenuh di perjalanan. Pasalnya, jalan yang ia lewati ini cukup sepi, bahkan, ia bisa menghitung motor atupun mobil yang berlalu hanya dengan hitungan jari.
Di antara kendaraan yang berlalu, mata Ella tak sengaja menangkap seorang gadis yang tampak motornya mengalami kendala
Gadis itu berparas cantik dengan rambut panjang yang di gerai, tinggi badan sekitar 165cm, menggunakan jaket kulit berwarna putih, tak lupa kaos hitam polos di dalamnya, memakai celana jeans panjang berwarna hitam, dan sepatu sneakers.
Karena merasa kasihan, Ella menepikan motornya berniat untuk membantu gadis itu.
"Permisi, ada apa sama motor kamu? Kehabisan bensin atau ada mesin yang bermasalah?" Tanya Ella tanpa turun dari motornya.
Gadis itu yang pandangan semulanya pada ponsel, kini beralih menoleh pada Ella "Eh? I-ini, habis bensin kak" jawab gadis itu dengan canggung.
Ella mengangguk paham. Ia menoleh pada arah jalanan, Ella mengingat bahwa di dekat sini ada pom bensin.
"Tunggu bentar, ya. Nanti aku balik lagi" ucap Ella tanpa memberitahu tujuannya. Ia segera melajukan motornya kembali.
Gadis itu mengerutkan keningnya kebingungan.
"Kak!" panggil gadis itu, tetapi Ella tak menghiraukan panggilannya, ia terus melajukan motornya,
Gadis itu tak mengerti maksud dan tujuan dari orang asing yang baru saja menyamperi nya. Kendati begitu, ia tetap menuruti apa perkataan Ella tadi.
Sembari menunggu, gadis itu mengutak-atik ponselnya, membuka sosial media, ataupun sekedar mengabari teman dan keluarganya. Ia melakukan hal itu, bukan hanya untuk sembari menunggu, gadis itu bermain handphone juga karna untuk menghilangkan rasa takutnya.
Semakin lama, jalanan itu semakin sepi, membuatnya ketakutan akan hal itu, padahal matahari belum terbenam. Bahkan, waktu pun belum menandakan menjelang malam, masih sekitar pukul setengah empat sore. Tetapi jalanan sudah sesepi ini.
Selang beberapa menit, dari jarak yang tak terlalu jauh dari tempat gadis itu dan kendaraannya berada, ada motor yang menghampirinya, motor yang sama seperti sebelumnya.
Ya, benar. Motor yang menghampiri nya adalah motor milik Ella.
Gadis itu segera menatap motor beserta sang pengendara kala dia sampai di tempatnya berdiri.
"Maaf, lama ya? Tadi pom bensin nya ramai" Ella membawa botol plastik berisikan bensin di dalamnya.
Gadis itu yang melihat Ella membawa botol plastik itu, lantas memiringkan kepalanya sedikit tanda kebingungan
"Buat apa?" tanyanya dengan polos
"Ya buat isi tangki bensin kamu yang kosong, lah"
Ella membuka tutup dari tangki bensin motor gadis itu. Sesudahnya, Ella mulai menumpahkan isi botol yang dibawanya tadi secara perlahan agar tak berceceran kemana-mana.
Sesampainya di tetesan terakhir, Ella segera menutup kembali tangki bensin itu.
"Nah, udah ke isi, coba sekarang nyalain mesinnya" perintah Ella, dan mendapatkan anggukan dari gadis itu.
Gadis itu menyalakan mesin motornya sesuai dengan perintah Ella tadi. Kini motornya sudah tak bermasalah lagi.
"Udah kan? Kalau gitu gue duluan, ya." Ella menaiki motornya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Or Love [CELLA]
Teen FictionOn going! "Gimana caranya supaya kamu tau kalau aku cinta sama kamu" -Abigail Gabriella Cornelio "Ini rumit kalau kita sama-sama mementingkan ego kita" -Callista Alicia Pantjoro.