KINAR POV
---------Gue kesel ama Rafif, dia godain Davi terus, gimana kalo Rafif juga suka ama Davi? Engga-engga-engga, ga mungkin! Rafif straight, Davi juga! Ehhh.. Kok mereka berdua lama banget sih, jangan-jangan mereka lagi ngapa-ngapain, pikir gue.
Akhirnya gue susulin mereka ke mobil, kok mobil masih nyala, berarti emang bener mereka belum keluar. Dan gue langsung menyambar pintu mobil dan membukanya!
DEG!
Sumpah gue beneran kaget saat liat apa yang mereka lakuin didalem. Gue pasti salah liat, pasti.
Rafif meluk Davi? Ga mungkin gue pasti salah liat, gumam gue menenangkan diri.
Gue kesel, gue cemburu, gue pengen pulang! Harus gue akui kalo gue punya rasa yang lebih ke Rafif, Rafif cowok yang baik sopan dan bertanggung jawab, Rafif juga ganteng keren pokoknya perfect! Hati gue cenat cenut ga jelas setiap Rafif godain cewek-cewek bahkan pacarnya, dan kini dia malah sering goda-godain Davi bahkan tadi gue liat dia meluk Davi! Mata gue panas, tapi gue coba tahan biar air mata gue ga jatuh. Gue ga begitu dengerin penjelasan Rafif, yang gue inget pasti tampangnya yang bener-bener ngeyakinin gue biar percaya ama dia. Dan dengan tiba-tiba gue nyium bibir sexy nya itu, gue kecup dan hisap bibirnya yang lembut itu, uhhhmmm terasa manis membuat gue kecanduan untuk menghisapnya. Tapi aneh sungguh, Rafif ga ngebales ciuman gue, dia cuma mematung, dan matanya tertuju pada seseorang yang berdiri tak kalah kaku didepan pintu. DAVI, ya Davi! Dia mematung di depan pintu melihat aksi gue. Tanpa melepas pandangan dari Davi, gue coba lagi untuk menikmati bibir manis Rafif. Dan tiba saatnya, Rafif mendorong badan gue hingga jatuh."Lu apa-apaan Kin?" tanya Rafif sambil membersihkan sisa saliva gue yang masih menempel di bibirnya.
"Lu yang apa-apaan? Kok tiba-tiba ndorong gue ampe jatoh gini!" oceh gue sambil berusaha berdiri.
Saat Rafif mencoba mendekati Davi, gue tahan dia biar dia ga kesana. Dia natap gue seolah meminta penjelasan kenapa gue nahan dia.
"Gue sayang ama lu Raf!" ucap gue lantang, sengaja biar Davi mendengar dan berharap dia berhenti menggelayuti Rafif. "Kalo lu masih mau kesana ngeliat si Davi berarti lu juga MAHO! Lu juga suka ama Davi! Plis stay disini, dan gue tau lu juga sayang ama gue!" tegas gue dengan nada memekik biar Davi bisa mendengar pembicaraan kami.Nampak diujung sana seseorang mulai getir, dan benar saja Rafif berbalik ke arah gue, saat Rafif berbalik dapat gue liat Davi melangkah gontai ke arah pintu dan mencoba masuk kerumah Ghali. Gue menjerit dalam hati, gue bahagia banget ternyata Rafif juga suka ama gue haha.
AUTHOR POV
----------
Davi nampak buru-buru masuk kedalam rumah Ghali, rumah besar dengan desain klasik terlihat sederhana namun mewah. Bukan pertama kalinya ia masuk kerumah ini, namun ini pertama kalinya ia menerobos masuk seperti pencuri dirumah sahabatnya sendiri. Davi berharap dapat menenangkan diri setelah masuk, namun ia semakin shock ketika mendapati sang empunya rumah sedang bercumbu di sofa ruang tengah. Davi membatu, seluruh anggota tubuhnya bergetar, keringat mulai membasahi keningnya dan tampak satu-dua turun melalui pelipis matanya. Davi berniat memutar arah namun bayangan Rafif dan Kinar melintas di pikirannya.
"Mending gue balik keluar, toh diluar pemandangannya masih Normal," pikirnya.
Belum sempat ia berbalik, terdengar suara pintu yang dibuka oleh seseorang, nampak Rafif dan Kinar muncul dari balik pintu."Lu ngapain masih berdiri disini?" tanya Kinar tersipu menyadari Davi memperhatikan bibir sexy nya.
"Ssssstt, jangan berisik Kin, Ghali didalem tepatnya diruang tengah lagi panas-panasan," ucap Davi merendahkan suaranya yang saat ini terdengar berbisik.
"Panas-panasan? Maksud lu?" tanya Kinar sambil mencoba mengintip ke ruang tengah.Tanpa mereka sadari, Rafif udah ga berada ditempatnya semula. Rafif mengendap-endap menuju ruang tengah. Nampak jelas dimatanya terlihat rasa penasaran yang mendalam setelah mendengar sedikit penuturan Davi. Dadanya bergemuruh saat mendapati seseorang dipangkuan sahabatnya tengah menciumi setiap inchi wajah sahabatnya itu. Rafif membatu ditempat, dan sesaat kemudian ia dikagetkan dengan sentuhan tangan dibahunya.
Sentuhan tadi sontak membuat Rafif kaget setengah mati, dan patut diketahui Rafif makhluk paling penakut diantara yang lainnya meski tak sesuai dengan perawakan dan tampangnya. "Kyaaaaaaaaaaa, gila lu ngagetin gue, gimana kalo jantung gue copot?" cocor Rafif yang melupakan suasana saat ini.
"Sumpah mulut lu ember! Bangke!" umpat Davi kesal. Sedangkan Kinar hanya senyum-senyum gaje memperhatikan tampang polos pujaan hatinya yang begitu manis.Sebuah deheman menyadarkan mereka, tak pelak ketiga makhluk itu langsung salah tingkah.
"Eheeeeeem".
"Kita baru masuk kok, kita ga liat kok lu ciuman sama....-" kata-kata Davi terhenti, tenggorokannya tercekat, dia salah ngomong! Penyakit begonya kambuh -_-
Kinar dan Rafif hanya bisa menahan tawa melihat Davi yang begitu polosnya keceplosan, senyum tipis mengembang di wajah Rafif melihat sikap unyuk Davi-baginya-
"Kita liat kok Ghal haha lain kali main dikamar nyet," ucap Kinar dengan nada menyindiri.
"Gue ga ngapa-ngapain kok Kin, dia cuma bantu niupin mata gue yg kelilipan," bela Ghali mencoba meyakinkan dengan mata yang tak lepas dari Davi.
"Noh, leher tuh anak kok ada bekas merah gitu? Ga mungkin kan lu ngerokin dia dibagian itu?" tunjuk Rafif ke arah anak yang bercumbu dengan Ghali barusan. Anak itu terlihat lugu wajahnya hanya memerah dari tadi, matanya tak lepas memandangi kami satu persatu, dia baru menyadari indahnya maha karya Tuhan.
"Gausah ngelak deh Ghal," kini Davi angkat bicara lagi.
"Cie Davi cemburu tuh Ghal," ejek Kinar yang berhasil membuat semburat rona merah diwajah Davi.
"Oh ya kenalin, ini Fran," Ghali memperkenalkan.
"Pacar Ghali?" tanya Rafif kemudian.
"Bukan kak, aku tetangga barunya, dan namaku Franda bukan Fran," jelas gadis kecil bernama Franda itu.Akhirnya mereka memutuskan untuk ngobrol dikamar Ghali sesaat setelah Franda pamit pulang.
"Ghal gue minta maaf soal kemaren malem," ucap Davi membuka pembicaraan.
"Haha gapapa lagi Dav, seharusnya gue yang minta maaf," tutur Ghali tulus sambil meraih punggung tangan Davi.
Davi menarik tangannya yang akan digenggam Ghali. "Hmm gausah pakek pegang tangan kali Ghal haha."
"Benerkan kata gue nyet, si Dava itu baik, dia ga mungkin musuhin lu," jelas Kinar.
Rafif sedari tadi menyadari ada perubahan raut muka Davi saat berhadapan dengan Ghali. Davi nampak gugup namun mencoba menenangkan diri. Hati Rafif bergemuruh, ia merasakan sesuatu yang seakan menusuk didadanya tepat dihatinya.
"Kamu kenapa Raf?" tanya Kinar yang membuat Davi dan Ghali menatapnya berbarengan meminta penjelasan atas panggilan aku-kamu nya terhadap Rafif.
"Oke, serem banget tatapan lu berdua, gue bakal jelasin," Kinar menatap Rafif seolah meminta izin untuk mulai membuka suara, Rafif hanya memberi senyuman tipis ke arahnya.
"Gue udah jadian ama Rafif," ungkap Kinar dengan mata berbinar.
"Bagus deh," hanya itu yang mampu keluar dari mulutnya, namun Rafif dan Ghali menangkap raut wajah aneh di wajah Davi. Davi nampak sedikit kecewa.
"Kan lu ada gue Dav, gausah sedih gitu ih," ucap Ghali menenangkan sambil mengacak rambut Davi lembut.
"Ga usah sentuh gue! Gue nerima keadaan lu sebagai Maho bukan berarti lu boleh memperlakukan gue kayak maho!" marah Davi dan kemudian membuang muka.
Rafif dengan spontan memeluk Davi, "Hahaha Ghali cuma becanda kali Dav, dia cuma mau mencairkan suasana seperti biasanya."
Entah mengapa Davi tak menghindar dari pelukan Rafif, dan kata-kata Rafif barusan benar-benar menenangkannya. Dan ia mengulas senyum tipis dibalik pelukan Rafif.
Tanpa disadari sepasang mata memperhatikan adegan mereka, "eheeeemm, udahan kali pelukannya. Pacar gue tuh Dav!" canda Kinar namun terlihat jelas kecemburuannya.
"Udah ah, gue udah pesen pizza ukuran jumbo buat kita haha itung-itung ngerayain ultahnya Davi," ujar Ghali yang kali ini benar-benar menetralisir keadaan.Sesaat kemudian bell rumah Ghali berbunyi, dan mereka bersorak berbarengan.
"Pizza tiba gaes!" gelak tawa mulai menghambur memenuhi kamar Ghali.***
TBCMaaf kalo ceritanya gaje, mohon masukannya ya gaes.
Mohon vote dan comment ya gaes.
Ini pict Kinar ;) Cantik kan? Dia temen gue dikampus haha
![](https://img.wattpad.com/cover/43342111-288-k434329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh (boyxboy) (yaoi)
FanfictionJatuh itu sakit, namun mereka bilang ada jatuh yang tak menimbulkan rasa sakit yaitu ; jatuh cinta. Jatuh cinta adalah sebuah rasa yang indah, itu memang benar namun jika rasa itu terbalas. Bagaimana jika orang yang tlah membuatmu jatuh cinta mencin...