Bagian ini mengandung unsur dewasa (boyxboy). Bagi yang berpuasa dianjurkan membaca setelah berbuka. Selamat membaca.
***
DAVI POV
--------
Apa-apaan Kinar pake acara meluk Rafif segala, gue ga tau apa yang gue rasain ke Rafif, yang jelas gue ga suka liat Rafif pelukan ama Kinar. Gue udah mastiin perasaan gue ke Ghali, ternyata gue emang beneran jatuh cinta ke Ghali, dan sekarang gue pacaran ama Ghali.Flashback
Malem itu Ghali ngajak gue keluar, buat kencan katanya. Gue sih mau-mau aja soalnya lagi bete juga dirumah, akhirnya dengan dandan seadanya gue siap buat dijemput. Ghali pun jemput gue ga lama setelah gue ngeline doi. Dia keliatan beda malam ini, keliatan lebih keren dengan balutan jas yang pas dengan tubuhnya, gue bengong sebentar sebelum suara Ghali menyadarkan gue."Kok lu bengong Dav?"
Gue malah jadi salah tingkah sendiri sekarang. "Lu ga bilang kalo kencannya formal gini, kalo lu bilang kan gue bisa pake dress haha!" canda gue mencoba menetralisir keadaan.
Ghali hanya senyum gaje. "Gini aja udah cukup Dav, lu keliatan ganteng malem ini." Gue cuma pake kemeja flanel marun yang lengannya gue lipat setengah, jogger pants item yang terlihat skinny, dan sepasang airmax perpaduan merah-hitam-penampilan gue lebih keliatan kayak mau ngampus haha
"Makasih Ghal, yaudah jalan yok," malah gue yang ngebet ngajak jalan haha.Sepanjang perjalanan Ghali cuma ngelirik gue dan gue cuma blushing mengalihkan perhatian ke gadget gue yang lagi ngeload updetan path gue. Akhirnya kita sampai di River Side, tempat makan yang lumayan romantis dengan kelap-kelip lampu menghias langit ampera malam ini. Setelah dapet posisi duduk yang pas, kemudian kita pesan makanan dan suasana hening kembali. Tiba-tiba Ghali megang tangan gue, awalnya kaget tapi akhirnya gue menikmati setiap sentuhannya ditangan gue.
"Apa yang lu rasain ke gue sekarang Dav?" tanya Ghali membuat dada gue berdegub kencang.
Badan gue panas dingin, gue inget malam itu saat dia nembak gue, namun gue coba setenang mungkin dan gagal. "Ma..maksuddd lu?" gue gugup.
"Gue sampe sekarang masih ga bisa berpaling dari lu," Ghali menghela napas dan melanjutkan kata-katanya. "Bahkan perasaan gue semakin banyak ke elu, gue takut kalo gue terlambat ntar lu udah dimilikin orang lain."
"Lagian gue lagi ga deket ama siapa-siapa kok Ghal," tenang gue yang kini membalas mengusap punggung tangannya. "Jadi gausah sekhawatir itu," sambung gue.
"Rafif?" tanyanya seperti kilatan petir yang menyambar.
"Emang Rafif kenapa?" gue balik nanya.
"Rafif suka ama lu!" ujarnya yang tak kalah mengagetkan gue. "Gue ga sanggup ngeliat lu deket ama cowok manapun termasuk sahabat gue sendiri, Rafif!" terangnya tulus.
"Rafif kan pacaran ama Kinar, ga mungkin suka ama gue," jelas gue dengan dada bergemuruh.
"Itu ga menutup kemungkinan Dav," tegasnya. Ghali nampak menggebu, ia benar-benar tak ingin kehilangan gue kali ini, wajahnya semakin tampan dan pelayan memecah ketegangan haha.
"Ini pesanannya Tuan, selamat menikmati."
"Yeay makanan tiba, selamat makan!" seru gue semangat dan melirik ke arah Ghali yang terlihat kecewa. "Makan gih Ghal!"
"Lagi nanggung gini, ga bisa makan gue," ujarnya lesu.
"Hahaha yaudah lanjutin yang tadi gih biar cepetan makannya gue udah laper," goda gue.
"Gue sayang ama lu, gue mau lu jadi pacar gue!" ungkapnya yang bikin dada gue bergemuruh ga jelas. Jutaan kupu-kupu berterbangan diperut gue, gue suka momen kayak gini.
Gue iseng pengen jahilin dia. "Udah kan ngomongnya? Its time to eating haha."
"Yaelah ga dijawab, mau bikin gue ga bisa tidur nih anak," ujarnya dengan tampang melas.
"Oke!" jawab gue singkat dengan wajah memerah.
Kali ini dia geserin kursinya merapat ke gue pas gue sadar ternyata mukanya udah tepat didepan muka gue.
"Apa-apaan malu dili.." belum sempat gue selesain omongan gue, bibir gue udah dicaplok ama bibir basahnya, dia ngisep bibir bawah gue dan gue ngebales ngisep bibir atasnya hingga akhirnya pertahanan gue jebol saat lidahnya berhasil bergeriliya menyusuri setiap rongga mulut gue, gue jadi gelagapan dibuatnya. Gue masih coba ngimbangin ciumannya, dan saat gue sadar ada puluhan mata merhatiin gue ama Ghali. Akhirnya gue dorong perlahan dan badannya menjauh otomatis ciuman kita berakhir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh (boyxboy) (yaoi)
FanficJatuh itu sakit, namun mereka bilang ada jatuh yang tak menimbulkan rasa sakit yaitu ; jatuh cinta. Jatuh cinta adalah sebuah rasa yang indah, itu memang benar namun jika rasa itu terbalas. Bagaimana jika orang yang tlah membuatmu jatuh cinta mencin...