Happy reading 🥳__________________________________
Terkadang, sesuatu yang menurut orang lain sepele, adalah hal yang sangat spesial bagiku.
-Sabrina Anggraini
_____________________________
Kedua orang tua itu masih menyusuri danau sambil berselfie. Aku yang melihatnya tentu sangat senang, dan turut mengabadikan momen keduanya dari tempatku berada.
Merasa bosan, aku memutuskan untuk bangkit dan menyusuri jalan beralaskan rumput yang sangat memanjakan mata. Pohon-pohon tinggi menjulang menambah kesan asri.
Tempat ini cocok untuk me-re-charge energi baru setelah sibuk dengan pekerjaan, atau pun penat dengan hiruk-pikuk perkotaan.
Semakin siang, semakin banyak pula orang berdatangan.
Setelah puas menikmati semua yang disajikan di sana, kami sekeluarga memutuskan untuk pulang mengingat matahari yang juga semakin terik.
***
Aku baru membuka ponsel saat malam hari tiba. Ada beberapa chat dari Ika dan Sultan, juga kontak yang lain.
Membuka pesan yang dikirimkan oleh Ika terlebih dahulu.
Ika
[Na, lo udh pulang blm?]
[Tumben gak bales padahal dah centang dua?]
[Are you okay, Beb]
[Kok belum on?]
[Please, kabarin aku nanti klo dah on!]Senyumku mengembang kala membaca deretan pesan dan telepon dari Ika. Kedua jempolku langsung menari-nari di atas benda pipih dengan setengah layarnya yang menampilkan keyboard.
Anda
[Gue baik-baik aja kok. Pulang sekitar jam 6 sore. Maaf, kemaren gk sempet bales.]Beralih ke chat selanjutnya, Sultan.
[Maaf, tiba-tiba gue ada urusan mendadak.]
Hanya itu?
Ada sedikit goresan di ulu hati yang membuat secercah rasa perih itu hadir. Namun, apa hakku?
Seharusnya aku masa bodo, toh, itu hak dia sebagai pembuat janji dan membatalkannya. Entahlah urusan apa yang membuatnya pergi mendadak, hanya membaca chat yang kukirim, dan membuatku menunggu satu jam lebih.
Anda
[Iya, gak papa.]Kembali mematikan ponsel dan membiarkan banyak notifikasi grup yang belum kubaca.
***
Hawa dingin tak selamanya tentang horor, bisa juga tentang hari yang masih terlalu pagi hingga matahari pun masih nyaman sembunyi di antara kapas langit.
Sebelum Subuh, semua peralatan yang harus kubawa hari ini sudah siap dalam ranselku.
Mau tak mau, aku juga harus mandi lebih awal, sebab agenda hari ini yang bisa dibilang sibuk bin padat.
Lelah? Tentu saja. Tetapi, aku merasa lebih lega sebab aku tidak akan ada di area sekolah hari ini. Otomatis, aku juga tidak akan bertemu dengan Sultan.
Ya Tuhan, membayangkan kami bertemu saja sudah membuatku pusing. Tergambar jelas kecanggungan, serta rasa perih yang masih terasa.
Baru kusadari, waktu sudah menunjukkan pukul 05.15, sedangkan aku harus sampai di sekolah tepat pada pukul 06.00.
Anda
[Ka, have fun today without me!🙂]Sepertinya semalam Ika tidak membuka ponsel, terbukti dengan pesan-pesanku yang masih anteng centang satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lonely
ChickLitSendiri itu ketenangan. Walau terkadang kesepian turut menghampiri, tapi nyatanya sendirian tetaplah memiliki arti kenyamanan yang tak pernah lepas dari diri seseorang. -Sabrina Anggraini. • • • Cobalah mencintai keramaian. Bergaul dengan banyaknya...