Blue menceritakan semuanya tentang 'hantu' yang mengikutinya setelah keluar gerbang pada ketiga orang itu, mereka memiliki reaksi yang sama. Kaget dan kebingungan.
"Seharusnya tak ada yang bisa berkeliaran secara sembarangan di dunia ini." Mrs. Hermoina merespon dengan menggigit gigit kuku telunjuknya.
"Ya, kau benar." Mr. Harrow mendekati pintu gerbong sebelah tempat. "Ayo, kita harus memastikannya."
Mereka berempat mengendap endap ke gerbong tempat Blue masuk tadi. Blue menunjuk kaca tempat ia terakhir melihatnya. Mereka mengintip ke jendela itu, dan benar saja dia masih berdiri di sana dan menatap lurus dari hadapannya.
Saat sepertinya ia merasakan kehadiran Blue, arah tatapannya berubah menjadi ke arah Blue. Menatapnya seperti akan mengelupas kulit Blue dan menjadikannya sup daging untuk makan malamnya.
Blue mencoba berpindah kesana kemari, percuma saja arah pandangannya masih tetap menuju Blue.
"Aku sepertinya pernah melihat sosok ini sebelumnya." Mr. Rm berpikir sejenak "Ah iya, tunggu sebentar disini." Ia berjalan ke arah gerbong da membukanya entah pergi kemana dia.
"Aku belum pernah melihat makhluk seperti ini sebelumnya di Dunia ini. Ini sangat aneh." Mrs. Hermoina membuka obrolan dengan Mr. Harrow
"Aku juga, lagian dunia ini luas. Bahkan ada Rusa yang bisa berperilaku seperti manusia, ataupun perempuan yang bisa menjadi matahari. Bisa terjadi apapun disini." Respon Mr. Harrow mencoba rasional.Mereka bertiga hanya duduk di salah satu bangku dalam gerbong itu menunggu kedatangan Mr. Rm-3000. Itulah nama lengkapnya.
•••
"Aku kembali, lihat apa yang kutemukan." Mr. Rm berlari sambil membawa buku tebal berwarna coklat di tangan kanannya dengan tulisan 'buku panduan'.
"Apa yang kau temukan?" Blue penasaran dan cepat menghampirinya.
Tapi Mr. Rm mengabaikannya dan menuju Mr. Harrow. Dengan cepat dia membuka halaman di buku itu, menjilati telunjuknya untuk membuka halaman yang susah untuk dibuka.
"Ah! Ini dia." Tangan Mr. Rm berhenti membolak-balik halaman dan menunjuk salah satu paragraf. "Arwah pendendam." Katanya.
"Arwah pendendam?" Mr. Harrow dan Mrs. Hermoina kaget dan mencondongkan badannya kehadapan buka itu untuk membacanya lebih jelas.
"Arwah pendendam?" Blue mendengar ucapan mereka. "Jangan-jangan..." Ia melihat hantu itu lagi dan hantu itu juga sedang menatapnya seperti biasa.
"Kau membunuh orang?" Mr. Harrow bertanya pada Blue dengan menggebu gebu.
"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan." Blue menjawab dengan gugup."Disini tertulis kalau sosok itu hanya akan muncul kalau penumpang dalam kereta membunuh seseorang pada kehidupannya. Deskripsinya jelas." Mrs. Hermoina menunjukkan buku itu pada Blue.
Blue membaca paragraf paragraf itu, arwah pendendam, perwujudan dari jiwa yang tak tenang karena dibunuh, dan ingin balas dendam, bla bla bla.. ia membaca kalimat kalimat itu dengan cepat. Lalu ia memandang ke arah hantu itu lagi.
"Siapa yang kau bunuh?" Mr. Rm menatap hantu itu lagi.
"Adik kandungku." Blue menjawab tanpa memindahkan tatapannya."Astaga, kau benar benar orang gila. Kau pantas mendapatkan ini." Mrs. Hermoina berjalan ke arah gerbong sebelahnya.
"Apapun ini kita harus menjalankan keretanya Harrow." Mrs. Hermoina memegang gagang pintunya sambil menatap Mr. Harrow."Kau benar, kita harus segera pergi dari sini. Sementara sosok itu tenang, di buku tertulis hal hal mengerikan tentang hal ini." Mr. Harrow berjalan ke gerbong depan meninggalkan mereka berdua.
"Kau orang yang menarik, aku suka padamu." Mr. Rm berkata pada Blue sambil mengeluarkan pipa rokok dari sakunya menghirupnya sebentar dan menghembuskan asapnya.
Tak lama kemudian mesin kereta mulai terdengar menyala, dan kereta mengalami getaran kecil. Blue tidak menggubris pernyataan Mr. Rm.
Mr. Rm meninggalkan Blue yang sedang mematung menatap hantu itu, dia berjalan ke gerbong yang dilalui Mr. Hermoina. Sambil membawa buku itu entah kemana.
•••
Botol minuman air putih mulai menggelinding sendiri dari gerbong belakanganya, Blue yang mencoba untuk tidur di kursinya terbangun mendengar itu.
Botol itu tepat berhenti di sampingnya, melipat lipat dan berubah jadi Mr. Rm. "Mau sesuatu yang menyegarkan pikiranmu?" Katanya dengan senyuman yang mencoba menenangkan.
"Cukup tinggalkan aku sendiri, aku ingin tidur." Blue menatap ke jendela di sebelahnya menatap perjalanan mereka dari kereta itu.
"Tidur? Saat kita akan mendekati daerah komet impian? Kau akan melewatkan sesuatu yang luar biasa!" Mr. Rm duduk di depan Blue berhadap hadapan dengannya.
"Komet impian?" Blue bertanya sambil menatap lekat lekat mata pria itu. Kedua warnanya berbeda satu berwarna abu-abu dan satu lagi berwarna biru cerah.
"Ya. Komet impian itu adalah tempat doa dan impian dari orang orang yang masih hidup. Setidaknya disaring." Kata Mr. Rm menjelaskan dengan menoleh keluar jendela.
"Doa dan impian?" Blue mulai tertarik.
"Ya! Tempatnya sangat indah. Sedikit lagi akan sampai."Setelah menatap ke kaca beberapa lama, pemandangan pepohonan mulai habis. Dan mereka melihat langit gelap dengan jelas.
Kereta mereka ada di atas jembatan sedang berjalan diatas danau yang sangat indah dengan benda benda yang berkilau tersendiri, dan ribuan komet meluncur dari samping dengan kecepatan sedang dengan indah dan ribuan nama orang terukir di masing masingnya. Beberapa ada yang terjatuh dan Blue heran.
"Kenapa ada beberapa komet yang terjatuh? Dan yang lainnya meluncur ke atas?" Blue bertanya penasaran sembari tetap memandang pemandangan indah itu.
"Impian dan doa tidak semuanya terkabul kan?"
"Benar juga, dan kenapa meluncur ke atas bukannya kata meluncur itu berarti atas ke bawah?"
"Di dunia ini apa saja bisa terjadi, nikmati saja pemandangannya.""Ah sebenarnya kau juga bisa membuat doa." Mr. Rm bersemangat sambil menatapnya "Kami para pegawai disini tak bisa membuatnya. Tapi kau bisa."
"Benarkah? Baiklah aku akan mencobanya!" Blue menutup matanya dan mengucapkan doanya.
Tak lama kemudian, ia membuka matanya. Dan mencari cari dimana kometnya Mr. Rm juga ikut mencari.
"Ah itu dia." Mr. Rm menunjuk satu komet dengan ukiran nama Blue yang baru saja keluar entah dari pepohonan atau darimana. "Semoga saja tidak terjatuh ke danau dan tenggelam bersama ikan ikan."Mereka berdua menatap komet itu lekat lekat dari kaca. Komet itu awalnya seperti akan jatuh, kecepatannya terus berkurang. Namun komennya tiba tiba melesat ke atas. Hilang dari pandangan mereka.
"Wahh, doa mu sepertinya akan terkabul." Mr. Rm mengikuti jejak komet Blue tadi.
"Kau berdoa tentang apa?""Rahasia." Kata Blue sembari menikmati pemandangan indah itu.
"Yah nikmatilah pemandangannya, ada yang harus aku urus jadi aku pergi dulu. Kau beristirahat lah. Tidak ada yang tau kau akan turun dimana lagi." Mr. Rm beranjak dari kursinya."Ahhh, kenapa kau mengingatkanku." Blue berkata dengan kesal kepada Mr. Rm. Fakta bahwa dia akan turun entah kapan, dimana dan apa yang akan menimpanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Train of Life
Fantasy"WELCOME TO THE TRAIN OF LIFE! MAY I SEE YOUR TICKET?" Blue, seorang perempuan berumur 25 tahunan yang sudah sangat lelah dengan hidupnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Alih-alih menemukan ketenangan setelah mengorbankan kehidupannya dia mala...