Halilintar menghela nafasnya, dia sudah berada di ruang makan dengan Beliung yang kepalanya benjol tingkat 2 dan Taufan yang duduk manis diatas kursi khusus batita.
Ia lebih fokus menyuapi Taufan daripada mengurus Beliung yang merengek karena di cuekin Halilintar.
"Alin~ Alin gak sayang Liung? Kok Liung di diemin sih?" Beliung merengek bagaikan anak kecil yang ingin diperhatikan mamanya.
Halilintar memutar matanya, "Pikir sendiri"
Beliung memanyunkan bibirnya, sedangkan Taufan cekikikan melihat bapaknya tersiksa di diemin mama tersayangnya.
"Diem kau bocil" kesal Beliung melihat dirinya diketawain anaknya sendiri.
Taufan cemberut tidak suka, "Papa elek, makanya mama diemin papa"
"Enak aja dibilang jelek! Mamakmu gak akan kepincut sama papa kalo papa jelek, dasar bocil"
"Ih mama Ufan punya Ufan, bukan punya papa!"
"Mama Ufan punya papa" balas Beliung kesal, anaknya ini nyebelin banget.
Ayah dan anak itu terus saling merebutkan orang yang begitu mereka sayangi, sedangkan orang yang sedang di perebutkan cuma bisa menghela nafas dan lanjut makan.
Membiarkan duo biru itu bertengkar sampai puas.
Usai sarapan, Beliung menyuruh Rimba untuk mengantar Taufan ke Playgroup sekalian si sawi itu mengantar keponakan kiciknya, Thorn.
Sedangkan ia ambil cuti untuk berduaan dengan Halilintar.
"Alin~ eh? Tidurkah?" Beliung menghampiri Halilintar yang sedang tidur, dia tersenyum tipis melihat bagaimana si manis tidur.
"Tidur aja cantik, apalagi pas bangun" gumannya memuja sang kekasih tercinta.
Netra safir Beliung melirik kearah leher Halilintar yang terdapat bekas gigitannya, dia menyeringai dan mengecup tanda itu. Ia turut berbaring di sebelah Halilintar, memeluk pingang kecilnya.
Tangannya mengelus lembut perut datar Halilintar yang sebentar lagi akan mengisi calon anak keduanya.
"Um..." Halilintar menggeliat merasakan ada yang mengelus perutnya, perlahan ia membuka matanya sembari menguap kecil.
"Liung?" panggilnya dengan nada mengantuk.
Beliung tertawa kecil, dia mengecup pipi tembam Halilintar.
"Ngantuk banget kayaknya" ucap Beliung sambil memposisikan Halilintar kedalam dekapannya dengan pelan-pelan.
Halilintar berdehem, dia memposisikan dirinya senyaman mungkin di pelukan Beliung.
"Alin, boleh jelaskan tentang kelompok peretasmu?"
Mata Halilintar yang tadinya terpejam, terbuka kembali.
"Seperti yang kamu tau, kelompok TC atau kepanjangannya itu Trio Cool dan jangan tanya siapa yang beri nama karena itu bukan aku. Hanya ada aku dan kedua sahabatku, Solar dan Ice. Awalnya kelompok itu dibuat untuk menambah biaya hidup saja, dulu sebelum aku bekerja di perusahaanmu sekarang, aku hanya seorang pelayan dari suatu restoran kecil yang penghasilannya tidak banyak.
Aku sudah memiliki Taufan yang harus ku rawat dengan baik, jadinya aku dan kedua sahabatku berdiskusi untuk memanfaatkan skill teknik informatika kami untuk menawarkan jasa meretas. Lalu bagaimana dengan kelompok mafia mu?"
Beliung berdehem kecil, "Kelompok mafiaku atau lebih tepatnya The Dark Wind ini milik keluargaku yang diturunkan kepada salah satu anak mereka, apapun gendernya. Ya main dari kelompok ini begitu tersembunyi sehingga tidak terlacak para pihak berwajib, kalau terlacak pun tinggal beri mereka uang maka selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is MINE! {BeliungxHalilintar} BXB HIATUS
General FictionHanya kisah seorang omega manis bernama Halilintar yang dijadikan target oleh seorang alpha mafia karena meretas sistem keamanan miliknya. ⚠️ HIATUS ⚠️