Setelah mandi, Halilintar pergi kedapur untuk membuat sup sebagai menu sarapan pagi ini.
Dia pun menyiapkan mangkok kecil, piring yang berbahan elastis dan menambahkan nasi yang menyesuaikan porsi anak 2 tahun.
Dibarengi dengan ayam suwir, beberapa potong buah melon dan air putih yang ditempatkan botol khusus balita.
Ia pun kembali ke kamar, menepuk-nepuk pelan pipi gembil si kecil.
"Ufan~ ayo bangun dan sarapan~"
Halilintar dapat melihat pergerakan dari Taufan yang mulai bangun dari tidurnya. Balita itu membuka matanya perlahan sampai terlihat manik safirnya yang indah.
Halilintar selalu terpana dengan manik safir yang dimiliki oleh putranya, sudah pasti itu didapatkan dari alpha yang menghamilinya tiga tahun lalu.
Ia pun menggendong Taufan yang masih setengah sadar menuju ke ruang makan. Dia mendudukkan Taufan di bangku khusus balita agar tidak mudah jatuh.
"Mama, ncuuuu~" Taufan merentangkan tangannya minta untuk digendong sekaligus susu.
"Tidak, makan dulu baru susu oke?"
Taufan melengkungkan bibirnya kebawah, membuat Halilintar gemas. Dia jadi merasa sangat bersalah karena sempat ingin menggugurkan makhluk menggemaskan yang tumbuh di dalam rahimnya.
Beruntung dua sahabatnya menguatkan dirinya untuk mengurungkan niat jahat itu dan sekarang dia dapat melihat sosok malaikat kecil yang kini mewarnai hidupnya yang gelap.
Halilintar menyuapi Taufan yang sibuk bermain dengan boneka burung birunya. Ia sesekali melihat handphonenya untuk membaca pesan dari kantor.
Dia juga mendapatkan notifikasi kalau uang yang dijanjikan oleh clientnya sudah dikirim beberapa jam lalu.
Nominalnya cukup besar, sebanyak 30 jt dan itu sangat cukup untuk kebutuhan Halilintar sehari-hari.
Setelah menyuapi Taufan, Halilintar pun memandikan Taufan dengan air hangat, lalu memberikan bedak, minyak rambut bayi dan sepasang baju.
'Wangi bayi'
"Ufan mau susu?" tanyanya yang diangguki semangat oleh Taufan.
Halilintar terkekeh kecil, dia membuka kancing bajunya dan membiarkan Taufan menghisap puting merah jambunya yang sudah tidak lagi mengeluarkan susu.
Entah kenapa Taufan masih suka menghisap putingnya meski tidak mengeluarkan susu.
Ting nung
"YUHU HALI! INI AKU, SAHABAT MU YANG TAMPAN, SYANTIK DAN SEKSI!!"
Halilintar menghela nafasnya, dia mengambil handphonenya dan memberi Solar pesan daripada harus berteriak lalu Taufan nangis kan bisa berabe.
Bensin
Me
Buka sendiri, tau pw-nya kan?Me
Aku sibuk menyusui TaufanBensin
OngehHalilintar dapat mendengar suara langkah kaki mendekat, pintu kamar pun terbuka dan tampaklah seorang pria manis dengan kacamata visor khasnya.
"DEDEK UFANNNN"
Taufan kaget karena teriakan Solar, dia pun menangis kencang membuat Solar panik. Dia menghampiri Taufan dan mengambilnya dari Halilintar tanpa persetujuan dari si ibu.
"Adududuh cup cup iya dedek Ufan~ ini kakak Solar kok~ masa nangis sih liat makhluk paling tampan sedunia ini?"
Taufan semakin menangis dan memberontak di gendongan Solar. Halilintar menggelengkan kepalanya, dia mengancing kembali kemejanya dan berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is MINE! {BeliungxHalilintar} BXB HIATUS
Ficção GeralHanya kisah seorang omega manis bernama Halilintar yang dijadikan target oleh seorang alpha mafia karena meretas sistem keamanan miliknya. ⚠️ HIATUS ⚠️