14.

207 36 0
                                    

Saat pintu retak itu terbuka keluarlah seorang lelaki tua berusia di atas 60 tahun berdiri di dekat pintu dan tersenyum pada Lisa. "Ada apa nona muda?"

Melihat lelaki tua di depannya, separuh rambutnya sudah memutih. Dia berpenampilan lembut dan mengenakan jubah panjang tanpa garis.

"Tuan Wen, aku ingin mendiskusikan masalah pribadi dengan mu. Apa ini saat yang tepat?"

"Tentu, ayo masuk" ujar Tuan Wen sambil melangkah ke samping untuk mengizinkannya masuk.

Lisa mengucapkan terima kasih dan berjalan ke halaman.

"Tuan, suami ku sudah meninggal sekitar sebulan yang lalu, tapi baru-baru ini aku merasa kalau dia ada..."

Mendengarnya, Tuan Wen mengerti apa yang Lisa tanyakan "Jadi, kau ingin bertemu dengan suami mu?"

Lisa punya ide, dengan tingkah lakunya akhir-akhir ini, Seungcheol mungkin akan memakannya hidup-hidup.

"Tidak tidak tidak. Dia sudah pergi cukup lama sekarang. Dan hidup harus terus berjalan. Menurutku dia tidak harus tinggal bersamaku daripada pergi dan bereinkarnasi. Aku ingin kau membiarkannya, ketahuilah kalau aku baik-baik saja, dan dia harus pergi dan bereinkarnasi."

Tuan Wen mengangguk "Aku mengerti sekarang."

Lisa tersenyum "Apa menurutmu kau bisa membantuku?"

"Ya, tapi..." Ujar Tuan Wen dengan tatapan gelisah.

Lisa dengan cepat mengeluarkan amplop berisi uang tunai "Hanya sedikit, tidak masalah."

"Bukan itu maksudku. Yang ingin kukatakan adalah, apa kau mempunyai sesuatu milik suamimu?"

"Miliknya?"

"Atau sesuatu yang pernah dia sentuh."

"Sesuatu yang dia sentuh..." Lisa memikirkannya sejenak dan melihat ke atas dan ke bawah dirinya. Akhirnya, ia melihat cincinnya dan bertanya pada tuan Wen "Dia sendiri yang memakaikan cincin ini padaku, apa ini akan berhasil?"

Tuan Wen melihatnya dan mengangguk "Itu akan berhasil."

Dengan cepat, Lisa melepas cincinnya dan menyerahkannya padanya.

Tuan Wen memandangi cincin itu sebentar dan berujar "Baiklah, tunggu sebentar di sini."

"Terimakasih tuan" Lisa mengucapkan terima kasih dengan tulus

Setelah Tuan wen masuk ke dalam rumahnya, Lisa menyatukan tangannya dan bergumam "Suamiku, karena kau sudah mati, kau harus pergi dan bereinkarnasi. Aku... Aku bersumpah, aku tidak akan menikah lagi, aku tidak akan pernah menikah lagi! Aku akan menjadi jandamu seumur hidup! Mohon maafkan aku."

Beberapa saat kemudian, Tuan Wen keluar dari rumah dan mengembalikan cincinnya. Dia duduk di kursi dan mendesah teatrikal.

"Tuan, bagaimana hasilnya?" Tanya Lis dengan cemas.

Tuan Wen pun menatap Lisa.

Lisa terlihat gugup. Apa Seungcheol tidak setuju? Pria itu masih ingin membawanya bersamanya?

Kakinya mulai bergetar.

Sebelum Lisa benar-benar gelisah, Tuan Wen meyakinkannya, "Jangan khawatir, dia sudah pergi."

"Pergi? Apa itu benar?"

"Tentu saja itu benar."

"Tuan, terima kasih. Sungguh, terima kasih banyak. Kau sudah menyelamatkan ku... Tidak, kau sudah menyelamatkan suami ku!" Ujar Lisa dengan bahagia.

Wanita cantik itu menyerahkan kepadanya amplop uang tunai yang sudah ia siapkan dan Tuan Wen akhirnya menerimanya setelah beberapa kali menolaknya.

"Lehermu...."

TWMHVLH || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang