32.

229 36 0
                                    

Lisa terdiam sejenak. Kalau ia mengaku hadir bersama Seungcheol, bukankah orang-orang ini akan mengira dia gila?

"Haruto mengantarku kesini." Secara teknis Lisa tidak berbohong.

"Haruto... Ngomong-ngomong soal itu, aku mendengar tentang surat wasiat tuan Choi beberapa waktu lalu" Jungkook melanjutkan sambil menghela nafas. "Aku selalu mengagumi Tuan Choi, berpikir kalau Tuan Choi adalah orang yang jujur, tapi aku tidak menyangka..."

"Ya, aku tidak menyangka Tuan Choi dalam surat wasiatnya akan memberikan sepertiga dari warisannya kepada wanita lain." Ujar Mingyu

Mendengar itu, wajah Nyonya Manoban juga berubah jelek.

Setelah menantu laki-lakinya meninggal, ia mengetahui kalau menantunya berselingkuh dengan meninggalkan surat wasiat yang membagi harta warisan kepada wanita lain.

Namun demi melindungi harga diri putrinya, Nyonya Manoban tidak banyak bicara mengenai masalah tersebut.

Berita tentang kembalinya Choi Seungcheol dan penangkapan Joy untuk penyelidikan belum menyebar. Satu-satunya informasi terkini yang dimiliki semua orang di Kota S adalah bahwa properti Tuan Choi sudah dibagi dua hari yang lalu.

"Jangan bahas topik ini lagi." Ujar Jungkook saat melihat wajah marah Lisa dan mengakhiri topik pembicaraan dengan nada diplomatis.

"Ngomong-ngomong, Presiden Lee juga harusnya ada di sini malam ini. Aku dengar Presiden Lee juga masuk dalam daftar sepuluh pengusaha muda berprestasi tahun ini."

"Aku sudah mendengar mendiang Tuan Choi juga..."

"Itu sebelumnya" sela Jungkook dengan ekspresi 'sedih' di wajahnya "Siapa sangka Tuan Choi suka selingkuh?"

Mendengar komentar sembrono seperti itu, Lisa mengerutkan keningnya "Suamiku tidak melakukan perselingkuhan! Terlepas dari lelucon Tuan Jeon, aku harap kau bisa berperilaku baik dan bermartabat!"

Suara Lisa tidak nyaring bahkan tertutupi oleh musik di tempat tersebut.

Namun, banyak orang di sekitarnya yang mendengar apa yang wanita cantik itu katakan.

Mereka semua memandang Lisa dengan kasihan dan mulai berbisik dan bergumam.

Jungkook tersenyum enggan dan meminta maaf. "Aku minta maaf."

Saat itu, pintu ruang perjamuan terbuka dan musik pun berhenti.

Lisa melihat ke arah pintu dan melihat Choi Seungcheol menyerbu ke ruang perjamuan seolah tidak ada orang lain di sana. Dia menutup mata terhadap orang-orang atau benda-benda di sekitarnya. Pria tampan itu mengenakan jas dan aksesoris lain yang dipilih oleh Lisa di pagi hari. Tubuhnya yang lebar dan ramping memiliki aura kekuatan.
Ekspresinya sepertinya mengatakan 'no entry for strangers'.

Seungcheol masuk ke tempat tersebut di depan mata semua orang. Saat matanya tertuju pada Lisa, dia tiba-tiba teringat perkataan Joo Heon tentang penampilan istrinya saat pesta amal di adakan.

'Calm down!'

Meski banyak pemikiran melintas di benaknya, Seungcheol tetap bersikap acuh tak acuh di luar.

Saat pria itu muncul di ruang perjamuan, seluruh ruangan menjadi sunyi. Lalu seperti menyodok sarang lebah, semua orang berbisik dan berdiskusi intens dengan orang-orang disekitarnya.

"Choi… Choi Seungcheol? Dia belum mati?"

"Bukankah kapal pesiar itu meledak tiga bulan lalu dan bahkan mayatnya tidak ditemukan?"

"Tim penyelamat tidak menemukan siapa pun setelah tiga hari penyelamatan. Kemudian, mereka mencari lebih dari sebulan, tapi tidak ada kabar. Mengapa hari ini..."

TWMHVLH || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang