chapter 39

61 11 0
                                    

Happy Reading💐💐

“Jangan pernah menyerah
ketika doa doamu belum terjawab karena untuk orang-orang yang bersabar, Allah SWT bahkan akan memberikan yang lebih.”
-Fajar Al Kahfi


      Sudah 2 bulan lamanya Aisyah dalam keadaan koma, Gus Fajar yang terlihat tidak terurus selama 2 bukan ini terlihat dari rambut yang kian memanjang. ia selalu ingin berada di samping Aisyah setiap saat, bahkan ia sekarang sedang membaca alquran yang ia pegang di samping istrinya yang sedang berbaring di brankar rumah sakit.

Anak mereka sudah keluar dari inkubator dan kini sedang berada dengan umi dan bunda. bunda menetap di pesantren karena mengingat bahwa anaknya yang masih terbaring di brankar rumah sakit terlebih Gus Fajar yang seperti orang tidak terurus.

"shadaqallahul adzim" ucap Gus Fajar mengakhiri bacaannya.

setelah meletakkan Alquran di atas nakas ia beralih memegang tangan kanan aisyah sambil berdoa untuk kesembuhan Aisyah "Ya Allah, berikanlah istri hamba kesembuhan agar kami dapat berkumpul bersama-sama lagi. terlebih anak kami yang masih kecil, agar dia dapat segera bertemu umma nya Amin ya rabb."

"Sayang, kamu kapan sadarnya udah 2 bulan loh, kamu gak kangen sama Mas? padahal mas kangen banget sama kamu. kamu gak pengen liat malaikat kecil kita? maaf ya anak kita belum aku kasih nama soalnya nunggu Umma nya sadar dulu, dia kangen kamu loh. ayo dong sayang bangun" Bujuk Gus Fajar berharap istrinya segera bangun.

"kamu gak kasihan sama anak kita, dia udah nunggu pengen di gendong umma nya. tapi tenang aja sayang, Abba nya bakal jadi abba sekaligus Umma sampai kamu bangun dari tidur panjang kamu. pasti kamu mimpi indah banget ya sampai gak mau bangun. Mas udah ga tahan lagi pengen peluk kamu kaya dulu lagi, ayo dong Sayang bangun aku kangen banget" Lanjutnya dengan nada yang gemetar.

sementara Kevin sudah meminta maaf secara langsung kepada Gus Fajar dan Gus Fajar memaafkannya. Gus Fajar sudah lapang dada menerima semua musibah yang menimpa keluarga nya sampai mengakibatkan Istrinya seperti ini.

"bentar ya sayang, mas angkat telfon dari Kevin sebentar" pamit Gus Fajar sedikit menjauh dari brankar Aisyah, kini mereka berdua kembali menjadi teman seperti dulu lagi.

"halo Jar" ucap Kevin dari sebrang.

"iya halo, kenapa vin? tumben nelfon" Jawabnya.

"hehe gapapa sih, ntar gue mau ke bandung sekalian mau nengok aisyah bolehkan?" Tanya Kevin dengan nada tak enak.

"iy-" belum sempat Gus Fajar menyelesaikan ucapan nya ia mendengar seperti ada yang memanggilnya.

"Mas Fajar" terdengar sangat lirih namun Gus Fajar masih dapat mendengar nya dengan jelas.

Gus Fajar buru-buru Menghampiri brankar Aisyah, ia langsung mematikan telfon dari Kevin karena baginya istrinya sangat penting kali ini.

"Sayang, kamu udah sadar bentar Mas panggilin dokter dulu" Ucap Gus Fajar dengan wajah yang gembira, Aisyah hanya diam sambil tersenyum tipis sebagai responnya.

"DOKTER, DOK" Teriak Gus Fajar yang menggema di rumah sakit, katakan lah dia sangat berlebihan ia sampai lupa dengan tombol yang berada di ruangan. untung saja dokter yang menangani aisyah langsung keluar.

"ada apa pak? tolong jangan teriak-teriak anda dapat menganggu pasien lainnya" Tegur Dokter tersebut.

"Dok istri saya udah sadar, cepat Dok ayo periksa dia" ucap Gus Fajar sambil melangkah ke arah ruangan istrinya.

𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang