chapter 41

106 15 24
                                    

Happy Reading💐💐

“Tak ada yang sulit, jika Allah memudahkan. Tak ada yang berat, jika Allah yang meringankan. Tak ada yang mampu melawan, jika Allah yang berkehendak.”
-Muhammad Fajar Al-khafi







         Beberapa bulan telah berlalu kini usia baby el sudah memasuki 8 bulan, ia dikelilingi banyak orang baik di sekitarnya. seperti sekarang baby el telah di kerumuni para santriwati karena aisyah sedang mengambilkan makan untuk baby el dan ia meminta santriwati menjaganya.

"ihh Rafan makin chubby banget sih pipinya kaya bapao jadi pengen nyubit deh" gemas salah satu santriwati tersebuttersebut hal itu membuat bayi itu tersenyum manis.

"umaman" Celoteh Rafan tak jelas.

"iyaa ih Rafa makin gemes deh sama anaknya ning aisyah satu ini, bentar ya Rafa umma nya lagi ngambil mam buat dede" celetuk santriwati lainnya.

"Assalamu'alaikum" Ucap Aisyah yang baru saja datang membawa bubur bayi untuk baby el.

semua yang ada di sana menengok ke arah Aisyah "Waalaikumsalam" jawab mereka secara bersamaan.

"bentar ya baby el nya makan dulu ya tante-tante" Ujar Aisyah sembari duduk di bangku.

para santriwati tersenyum "iya ning" Jawab mereka serentak.

"kalian ga masuk kelas, udah mau mulai loh pembelajaran nya" Ucap Aisyah mengingatkan mereka.

para santri saling pandang satu sama lain "eeh iya ning hampir kelupaan hehe, ya sudah ning kami pamit duluan" pamit salah satu dari mereka untuk mewakili.

"Assalamu'alaikum ning" Ucap mereka secara bersamaan kemudian mereka pergi dari sana untuk menuju kelas mereka masing-masing.

"sekarang makan dulu ya nak" Ucap Aisyah kepada Rafan.

"aaaa pesawat terbang mau mendarat" canda Aisyah sehingga membuat rafan tertawa dan menerima suapan dari umma nya.

"mamam baba" celoteh rafan yang seolah memberitahu jika ia melihat Abba nya.

"Abba? oh iya itu abba, masih ngobrol sama kakek" Jawab Aisyah sambil tersenyum saat mendengar celotehan anaknya yang menurutnya begitu lucu.


                              💐💐



    sedangkan Gus Fajar yang tadinya berniat menghampiri istrinya dan anaknya ia urungkan karena Abi Ridwan memanggilnya dan mengajaknya berbicara.

"nak" panggil Abi Ridwan yang terlihat berjalan kearah Gus Fajar, membuat Gus Fajar berhenti.

"kenapa bi?" Tanya Gus Fajar bingung.

"jadi Abi disuruh jadi pemateri untuk kajian di magelang, tapi Abi engga bisa karena di pondok masih ada hal yang harus Abi selesaikan. apa kamu bisa gantiin Abi buat kesana" Jelas Abi pada Gus Fajar yang meminta agar Gus Fajar dapat menggantikan nya untuk ke magelang.

Gus Fajar tampak berfikir, ia tidak mau meninggalkan istrinya dan anaknya selama beberapa hari namun ia juga tidak bisa menolak keinginan abinya "bisa abi, Kira-kira kapan acaranya?" tanya Gus Fajar dengan tersenyum.

"beneran bisa? lalu dengan aisyah?" Tanya Abi Ridwan menghawatirkan menantunya.

Gus Fajar tersenyum lalu menjawab "iya bisa bi, pasti Aisyah juga gapapa kok."

"Ya sudah kalau begitu, acaranya hari minggu dan kamu besok bisa langsung berangkat nanti biar Ustadz Arifin ikut biar kamu ada temannya" Jelas Abi Ridwan.

𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang