Yoongi melambaikan tangannya kepada teman-temannya yang telah menunggunya datang di kantin, setiap pagi mereka selalu menyempatkan diri sarapan pagi di sana atau sekedar menunggu teman yang lain datang, Yoongi baru kembali dari liburan panjangnya karena keluarganya yang masih ingin berlama-lama menghabiskan waktu bersama, dan inilah dirinya sekarang, melangkahkan kakinya dengan semangat menuju ke arah teman-teman satu kelasnya yang menunggunya.
"Kemana saja kau pergi liburan kemarin? Kau bahkan terlambat masuk dan masih menikmati liburanmu."
Yoongi lelaki yang dibicarakan oleh teman-temannya duduk dengan senyum kecil di wajahnya, mengeluarkan oleh-oleh yang dibawanya untuk mereka.
"Kau selalu saja membungkam kami dengan oleh-oleh yang kau bawa."
"Agar kalian diam dan tak banyak bertanya lagi kepadaku."
"Dasar."
Yoongi mengambil makanan milik temannya dan memakannya dengan lahap tak peduli dengan mereka yang masih sibuk dengan oleh-oleh yang dibawanya.
"Kau terlambat datang dan tak melihat juniormu yang telah menyelesaikan ospeknya."
"Sudah selesai? Cepat sekali."
"Mereka tak bisa melakukannya lebih lama dari tahun sebelumnya semenjak kejadian tahun lalu."
"Jadi, itu sangat berpengaruh pada kegiatan seperti ini."
"Tentu saja, ini menyangkut nyawa seseorang dan sekolah tak ingin hal yang sama terjadi lagi, jadi mereka menyingkatnya menjadi tiga hari saja."
"Beruntung sekali junior tahun ini."
"Kau benar."
Yoongi menolehkan pandangannya pada segerombolan anak yang baru memasuki kantin dengan agak canggung.
"Itukah junior yang kau bicarakan?"
"Mereka masih beradaptasi."
"Aku bisa melihatnya dengan baik."
Pandangan Yoongi jatuh pada seorang lelaki yang berada di bagian paling belakang barisan yang mereka buat, anak lelaki yang tidak peduli dengan sekitarnya dan asyik dengan dunianya sendiri terlihat dari bagaimana dirinya tak peduli saat teman didepannya meminta pendapatnya.
"Apa yang kau lihat?"
"Lelaki di barisan paling belakang."
"Ah dia, dia adalah Jimin."
"Kau tahu namanya?"
"Hentikan apapun yang saat ini kau pikirkan, aku tidak sedang mendekatinya."
Yoongi memandang curiga salah satu temannya yang sepertinya mengetahui banyak hal mengenai juniornya, dan tidak bisa dipercaya begitu saja perkataan nya benar bukan?
"Katakan padaku apa yang terjadi?"
"Semua orang yang ada disini tahu siapa dirinya.""Sepopuler itukah dirinya?"
"Bukan populer seperti yang kau bayangkan, dirinya seolah sengaja menonjolkan dirinya sendiri sejak ospek berlangsung."
"Apa yang dilakukannya?"
~ SEBELUMNYA DI HARI OSPEK~
Jimin, siswa baru salah satu sekolah yang tengah mengikuti ospek yang diadakan oleh sekolah seperti tahun-tahun sebelumnya, tubuh kekar dan tak terlalu tinggi, memakai pakaian sekolah lamanya dan rambut panjang sebahunya yang di style dengan baik dengan diikat memutar membuat siapapun yang melihatnya mengira dirinya perempuan, tetapi tidak setelah menyadari jika dirinya memakai celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Combined (YoonMin ver)
Teen FictionSebenarnya siapa yang jatuh cinta? Yoongi atau Jimin? Siapa yang mengejar siapa? dan siapa yang takut kehilangan siapa?