4

185 25 1
                                    

"Apa yang terjadi padamu?"

Jisung melihat Yoongi tersenyum lebar memandang ke dinding dan menatap buku tulisnya bergantian seperti orang gila, merasa khawatir dirinya berjalan mendekat kearah Yoongi.

"Kau baik-baik saja?"

"Jisung!"

"Ada apa denganmu hari ini?"

"Jisung, aku takkan menyerah dan tetap mengejarnya apapun yang terjadi, seperti yang kau katakan, aku akan melakukannya."

"Apa? Kau berubah pikiran hanya dalam sehari saja, apa yang terjadi?"

Jisung duduk di depan Yoongi dan menunggu apa yang ingin Yoongi katakan padanya mengenai apa yang terjadi kemarin sampai Yoongi berubah pikiran dalam sehari saja.

"Aku akan melakukan apapun untuk dekat dengannya dan mendapatkan perhatiannya, dia tahu aku menyukainya dan dia tak melakukan apapun untuk membuatku menjauh darinya."

"Apa yang terjadi? Kau menyatakan perasaanmu padanya?"

"Tidak sepenuhnya benar, hanya saja sesuatu yang lebih besar terjadi diantara kami."

"Apa itu?"

Jisung semakin dibuat penasaran dengan tingkah Yoongi yang sengaja membuatnya semakin tak sabar ingin mendengarnya.

"Berhenti bermain-main dan katakan padaku apa yang terjadi."

"Oke oke, kau harus mendekatkan telingamu kemari."
Jisung menuruti keinginan Yoongi dan mendekatkan telinganya ke mulut Yoongi untuk mendengar apa yang ingin dikatakannya.

"Aku dan Jimin tidur bersama."

"APA!!!"

Baik Yoongi dan Jisung saling menjauh satu sama lain, Jisung yang terkejut mendengar berita mengejutkan dan Yoongi yang terkejut karena teriakan Jisung yang keras.

"Shhtt, ada ap denganmu? Kau tidak harus berteriak seperti itu."

"Bagaimana aku tak teriak, kau jelas jelas mengatakan jika kau tidur dengan Jimin bukan?"

"Lantas?"

"Hei, kau baik-baik saja? Ini bukan kemajuan yang kecil tetapi sudah sangat pesat, bagaimana bisa kau baru bisa berbicara dengan nya kemarin dan telah tidur bersama? Bukankah kemajuan yang sangat besar?"

Yoongi memukul belakang kepala Jisung perlahan, marah dan gemas karena pikiran Jisung yang cukup kotor menurutnya.

"Kami tidak tidur dan melakukan hal lain seperti yang ada di kepalamu, kami hanya tidur bersebelahan saja."

"Sialan, mengapa kau tak mengatakannya sejak awal, kau membuatku sangat terkejut."

"Aku juga terkejut dengan otakmu yang berpikiran kotor di pagi hari."

Jisung mendengus kesal mendengar perkataan Yoongi, seharusnya Yoongi mengatakan yang sebenarnya sejak awal bukan membuatnya menjadi semakin pusing karena berbelit-belit.

"Apa yang terjadi kemarin?"
"Terlalu banyak hal yang terjadi kemarin, dan pagi ini kami berangkat bersama."
"Aku bisa melihatnya dengan jelas di wajahmu."

"Apa aku terlihat sangat gila?"

"Tidak, kau terlihat sudah gila."

"Sialan kau!"

"Haha . . , jadi, misi menguntitmu telah berhasil?"

"Jika bukan karenamu, mungkin hari ini takkan terjadi."

"Katakan apa yang terjadi, akan ku anggap impas."
"Sialan, kau terdengar seperti preman saja."

"Aku tengah berbaik hati padamu sekarang, jadi, aku akan berpura-pura tak mendengarnya."
Yoongi menepuk bangku kosong di sebelahnya agar Jisung bisa duduk disana dan obrolan mereka dapat didengar dengan baik satu sama lain.

Combined (YoonMin ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang