Pertengkaran yang terjadi diantara mereka membuat Yoongi tak bisa menemui Jimin, dirinya ketahuan kabur oleh ayahnya dan di hukum untuk tak pergi kemanapun kecuali les dan belajar sampai hari ujian tiba, dirinya dibuat bingung dengan situasi tetapi tak ingin mengecewakan ayahnya.
Dan Jimin, bagaimana keadaanya hari ini? Apa dia baik-baik saja? Apa sudah makan? Apa yang sebenarnya terjadi? Kepalanya penuh dengan pikiran mengenai Jimin, Jimin dan Jimin, seakan tak ada habisnya, dirinya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Kau ikut hari ini?"
"Kemana lagi aku pergi selain kesana?"
"Hei, kau baik-baik saja?"
Jisung merasa khawatir dengan Yoongi yang lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan untuk belajar dan lupa mencari udara segar, memang ujian semakin dekat, tetapi Yoongi tidak harus menyibukkan diri setiap hari dengan buku bukan?
"Aku selalu baik-baik saja."
"Benarkah? Kau tidak mencoba untuk pergi menemui Jimin?"
"Tidak sampai ujian selesai."
"Kau yakin?"
"Tidak setelah apa yang terjadi, kami sama-sama membutuhkan waktu untuk menenangkan diri dan menyadari kesalahan kami masing-masing."
"Begitukah?"
Jisung duduk disamping Yoongi, menutup buku-buku yang menjadi perhatian Yoongi selama ini.
"Pikirkan juga mengenai dirimu, kau sudah belajar dengan sangat keras akhir-akhir ini dan aku yakin kau akan berhasil, tetapi tidak dengan hati dan pikiranmu yang dipenuhi oleh Jimin, kau harus menyelesaikan masalah ini agar saat hari ujian kau bisa fokus sepenuhnya."
"Ini tidak semudah yang kau katakan Ji, apa yang dikatakannya terakhir kali cukup membuatku terkejut, dan Jimin tak ingin melihatku, kau juga melihat bagaimana Jimin menghindariku sepenuhnya bukan?"
Jisung ikut merasa sedih melihat hubungan mereka yang tidak baik-baik saja, tak adanya petunjuk mengenai apa yang terjadi, dan Jimin yang tak mengatakan apapun membuat dirinya ikut berpikir, tetapi, ujian semakin dekat, akan sangat melelahkan jika Yoongi tak menyelesaikan masalahnya.
"Pergilah dan temui dia malam ini, bicarakan masalah kalian baik-baik, aku yakin dia juga akan mengerti, kalau dia masih tak mau bertemu denganmu paksa saja atau aku akan ikut pergi kesana denganmu."
"Kau yakin?"
"Akan lebih baik seperti itu, kau tak ingin mengecewakan ayahmu bukan?"
"Apa yang harus kukatakan padanya?"
"Sialan, kau yang tahu masalah kalian berdua bukan diriku."
"Rasanya aku tak yakin?"
"Maka biarkan Jimin melepaskanmu selamanya."
"Tidak! Itu tidak boleh terjadi sampai kapanpun."
"Pergi dan jangan kembali sampai kau berhasil bicara dengannya."
Jisung menepuk pundak Yoongi untuk memberinya semangat, mengajak Yoongi pergi membeli makan siang sebelum kelas tambahan dimulai.
***
Seperti yang Jisung katakan, Yoongi berdiri dengan gugup setelah turun dari taksi ke tempat Jimin, melihat orang-orang yang familiar menyapanya semakin membuatnya gugup, bertanya dimana Jimin berada dan mendapatkan jawaban yang sama jika Jimin tengah libur dna berada di kamarnya.
Mempersiapkan diri sebelum mengetuk pintu kamar Jimin, mendengar suara pintu yang terbuka dan Jimin yang berdiri di depannya dengan tatapan tak suka membuat tubuhnya bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Combined (YoonMin ver)
Teen FictionSebenarnya siapa yang jatuh cinta? Yoongi atau Jimin? Siapa yang mengejar siapa? dan siapa yang takut kehilangan siapa?