Seperti biasanya Yoongi telah berada di halte lebih dulu dan menunggu kedatangan Jimin yang agak terlambat hari ini, melihat dari kejauhan Jimin yang berjalan tak bersemangat seperti biasanya, dirinya berlari menghampiri Jimin.
"Apa yang terjadi?"
"Aku membuatmu menunggu lama?"
"Sesuatu terjadi?""Hmm, aku meninggalkan buku tugasku dan mendapatkan poin."
Yoongi merasa bersalah karena dirinyalah yang membuat Jimin melupakan buku tugasnya, jika kemarin malam dirinya tak menggoda Jimin sejauh itu mungkin Jimin bisa fokus seperti biasanya.
"Maafkan aku."
Jimin menghentikan langkahnya mendengar kata maaf dari mulut Yoongi, membalikkan badannya melihat Yoongi yang berhenti.
"Mengapa kau meminta maaf?"
"Aku bersalah karena apa yang terjadi semalam, aku keterlaluan dan membuatmu melupakan buku tugasmu."
"Apa yang kau katakan?"
"Itu benar, jika aku tak melakukannya, mungkin kau takkan mendapatkan poin dan membawa bukumu seperti biasanya, aku benar-benar menyesalinya, maafkan aku."
Jimin menatap bingung pada Yoongi yang menundukkan kepalanya, Jimin tak tahu apa yang membuat Yoongi menyalahkan dirinya sendiri seperti itu?
'Apa ini karena sikapku barusan?'
"Yoongi, kau tak perlu meminta maaf, ada saat dimana aku juga melupakan buku seperti siswa lainnya, aku bukanlah seseorang yang sempurna seperti yang kau pikirkan haha . ."
Jimin tertawa kecil di akhir perkataannya untuk mengubah suasana yang agak canggung diantara mereka."Kau benar, aku sangat bodoh sekali."
Yoongi ikut tertawa mendengarnya, kini dirinya yang terlihat bodoh karena menyalahkan dirinya sendiri.
"Kau ikut pulang bersamaku?"
"Maafkan aku hari ini tidak bisa mengantarmu pulang, aku memiliki kelas tambahan yang harus kuhadiri, dan juga les yang didaftarkan Jisung untukku."
"Baiklah."
"Maafkan aku, aku tak tahu itu sebelumnya."
"Kau membutuhkannya, kau akan segera ujian dan harus belajar keras."
"Terima kasih untuk pengertiannya."
"Hmm."
"Aku pergi, mereka sudah menungguku."
"Pergilah."
"Aku akan mengabarimu saat kelas selesai."
"Hmm."
Jimin menatap kepergian Yoongi bersama teman-temannya dengan perasaan agak sedih, bersama dengan Yoongi akhir-akhir ini membawa pengaruh yang buruk kepadanya, pikirannya sama sekali tak bisa berhenti memikirkan Yoongi, kapanpun dan dimanapun dirinya berada, kepalanya hanya dipenuhi oleh Yoongi dan Yoongi, dan ini berada di luar kemauannya, dirinya tak ingin menjadi seperti ini, tetapi sosok Yoongi telah benar-benar mengubah hidupnya.
"Kau harus mulai terbiasa tanpa dirinya, sebelum dirinya datang juga kau bisa melakukannya, semangat."
Jimin berjalan masuk ke dalam bus, menatap ke arah belakang dengan pikirannya yang melayang entah kemana.
***
Jimin pikir itu hanya beberapa hari, seperti yang Yoongi katakan padanya, tetapi tidak untuk akhir pekan, bahkan Yoongi sama sekali tak memiliki waktu bersama dengannya, dia semakin sibuk dengan belajar dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Combined (YoonMin ver)
Teen FictionSebenarnya siapa yang jatuh cinta? Yoongi atau Jimin? Siapa yang mengejar siapa? dan siapa yang takut kehilangan siapa?