Dewasa?

215 24 3
                                    

Jisoo sudah mengitari hampir setengah area kampus. Detak jantungnya terpacu keras seperti drum. Anak-anak juga sedang berisiknya, walaupun yang mereka lakukan hanya berbisik saat Jisoo lewat tapi sungguh, Jisoo bisa tau apa yang mereka oborolkan.

Tidak ada, tidak ada, dimanapun tetap tidak ditemukan. Kemana keparat itu bersembunyi?!

Sampai pintu ruang BEM pun sudah menjadi korban dibantingnya tadi. Tapi wajah yang biasanya bolak-balik terlihat sampai dia bosan sangat sulit dicari. Malah yang berpapasan dengannya adalah orang yang ingin dihindari saat dikampus.

Masih dengan kaca mata usang dan setelan kemeja yang dikancing sampai atas berpadu bersama celana hitam panjang. Tidak pernah berubah, selera tua dibanding usia nya. Pria itu berjalan lurus melewati Jisoo, bersikap seperti biasa seolah keduanya tak pernah berucap nama panggilan satu sama lain.

Tapi bagi Jisoo, netranya tak bisa dijaga untuk tidak melirik. Lebam dan baju kusut sungguh tidak cocok dengan kepribadian lelaki itu. Mau tidak mau ke tidak biasaan itu mengalahkan rasa penasarannya.

"Abis berantem? Apa yang bikin manusia patung kaya Wonwoo sampe gitu?" Jisoo tidak bisa bertanya langsung, ia hanya bisa bicara pada dirinya sendiri yang tentu tidak akan mendapat jawaban.

Waktunya terlalu pas dengan berita tentang Jeonghan. Seungcheol! Otomatis nama itu muncul di otaknya. Kalau Jisoo tidak bisa mencarinya, dia bisa menunggu pria itu di mobilnya. Maka dengan tergesa Jisoo mengubah tujuannya ke parkiran.

Suara mesin menyala dari mobil yang dicarinya. Seungcheol mau pergi, sialnya Jisoo tak sempat mengejar mobil itu. Begitu ia mengejar, Seungcheol sudah lebih dulu keluar parkiran kampus.

Ahh.. percuma juga mengejarnya akan membuang waktu. Biar Jisoo pulang saja. Ia mengambil ponsel ditas, banyak notif masuk, tentu saja. Sejak dirinya tau ada gosip mengenai Jeonghan lewat teman sekelasnya, Jisoo langsung mencari Seungcheol. 

Yang pertama dibuka adalah pesan dari Soonyoung. Memberi tau keadaan Jeonghan dan meminta ijin mengajak kembarannya itu pergi futsal. Tentu saja Jisoo langsung melarang, tapi kata Soonyoung Jeonghan terus memaksa, ditambah wajahnya murung terus di rumah. Sepertinya lelaki cantik itu memang perlu mencari udara di luar. Akhirnya Jisoo mengijinkan dengan janji Jeonghan harus selalu dalam pengawasan Soonyoung dan kembali ke rumah secepatnya.

 Akhirnya Jisoo mengijinkan dengan janji Jeonghan harus selalu dalam pengawasan Soonyoung dan kembali ke rumah secepatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ĘccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang