Jisoo sedang menatap Hyungwon yang sibuk memakan cake didepannya, kali ini pria bermata sayu itu yang memilih tempat. Padahal rencananya ia ingin mengajak sang kekasih pergi ke cafe baru yang dibilang Seokmin, tapi Hyungwon kekeh untuk ketempat ini.
Jalanan cukup padat karena mereka baru sampai 1 jam, hampir dua kali lipat waktu tempuh asli karena sebenarnya jaraknya tak cukup jauh. Rupanya orang lain juga berpikir untuk keluar dan menikmati malam bersama keluarga, kekasih, rekan kerja atau yang lain.
Sebenarnya bukan untuk pertama kali mereka datang kesini. Spesial minggu ini cafe ini membuah strawberry cake yang sedang viral di sosial media, orang-orang bilang rasanya enak dibuktikan dengan antrian yang cukup ramai dan cepatnya kue terjual. Jisoo dan Hyungwon sendiri harus mengantri sekitar 25 menitan untuk memesan, beruntung mereka bisa memesan dua potongan terakhir. Oh ya, sekedar informasi Jisoo tidak suka strawberry jadi yang memesan Hyungwon, satu untuk dimakan sendiri dan satunya lagi dibungkus untuk seseorang.
"Tuh kan apa aku bilang review netizen bagus jadi rasanya pasti enak." ujar Hyungwon dengan wajah bangga seperti telah menemukan harta karun.
"Iya, enak ya." jawab Jisoo, mengaduk kopi dengan senyum yang tak pernah lupa diperlihatkan saat sedang bersama Hyungwoon. "Abis ini mau lanjut makan?" tanya Jisoo.
Hyungwon menghentikan aktivitas makannya, meletakan garpu kecil yang memang disediakan untuk memakan kue. "Kamu beneran gamau pesen apa-apa? Minum kopi doang kembung ntar."
Jisoo hanya bergeleng, rasanya sudah hilang rasa untuk menyantap makanan manis yang harusnya bisa membangkitkan mood. Seakan tau ada yang berbeda dari pria manisnya, tangan Hyungwon terulur, menggenggam tangan kiri Jisoo yang menganggur diatas meja. Ibu jarinya bergerak pelan mengelus punggung tangan putih dibawahnya.
"Jisoo, sayang, kamu gapapa? Tadi semangat banget pas mau keluar."
Benar, Hyungwon sekarang adalah kekasihnya, lelaki yang selalu ada saat ia butuh sandaran, apa yang sebenarnya Jisoo khawatirkan. Hyungwon dulu bilang jika ada sesuatu, apapun itu Jisoo bisa mengatakannya. Karena pacarnya adalah lelaki yang lemah lembut dan dewasa, pasti Hyungwon akan menghilangkan kusut dikepalanya jika Jisoo mengutarakan isi pikirannya. "Ah engga kok kak, sebenarnya ada yang bikin aku kepikiran dikit si."
"Apa? Kamu bisa cerita apa aja sama kakak." ucap Hyungwon.
"Gini kak-"
Ting!!!
Hp yang diletakan diatas meja menunjukan deretan notifikasi pesan yang baru masuk. Dua pasang mata lasung menujukan mata pada arah yang sama, penasaran siapa sang pengirim.
"Kak ini Jeong-"
"Sayang cepet buka, aneh banget tiba-tiba Jeonghan chat kamu banyak gitu."
Lagi, omongannya Jisoo dipotong. Tapi ia tak terlalu peduli, sekarang Jeonghan yang biasanya masih melanggar batas waktu yang diberikan saat pergi dengan Seungcheol mengirimkan banyak notifikasi. Walaupun disana sudah tertulis agar dirinya tak panik, tapi perintah itu malah membuat hatinya makin tak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ęccedentesiast
أدب الهواة[ Jeongharem / Jeonghan centric ] "Berhenti memberiku label dengan kata sempurna!" -Jeonghan ⚠️ Warning BxB ‼️