03

132 9 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi tiba sinar sang surya mulai memasuki sinarnya melalui celah yang ada dan mulai membangunkan seorang pemuda dengan tampang yang lesu rambutnya yang sedikit berantakan membuatnya terlihat lucu, setelah terbangun beberapa menit kemudian hp miliknya berbunyi dengan malas dia mengambil hp miliknya yang berada di lantai dengan kondisi yang cukup tidak baik bagi hp miliknya.

" Rion kenapa kamu malah menolak untuk datang ke acara keluarga sore ini " Ucap sang penelepon dengan nada tinggi dan dingin pada arion.

" Aku sedang sibuk akhir akhir ini lagian pasti kakek hanya akan membicara hal yang sama berulang kali, aku malas mendengar ocehannya " Balas arion dengan nada acuh tak acuh dan hendak menutup telfon yang berlangsung.

" Ini sudah keputusan dari kakek mu kenapa kau tidak mencoba untuk menyetujuinya itu han-" Suara terputus tak sempat orang yang lain menyelesaikan pembicaraan nya arion sudah menutup telfon yang sedang berlangsung.

" Ini masih pagi dan ayah sudah menelepon ku hanya karna aku tidak ikut acara keluarga sore ini, hah jangan bercanda apakah yang di inginkan kakek sepenting itu " Gumam arion malas dengan ayahnya sendiri karna hanya meneleponnya di saat seperi ini.

Selagi arion yang masih cukup kesal dengan ayahnya terdengar suara ketukan dari salah satu pelayan dan mulai membuka pintu kamar arion.

" Tuan muda ini sudah saatnya anda pergi "

" Ya, siapkan aku air untuk mandi "

" Siap tuan muda " Dan dengan sigap pelayan itu mulai pergi dari kamar arion dan menyiapkan air untuk dirinya mandi, setelah mandi dan merapihkan baju dan penampilan nya arion pun mulai turun dari lantai dua rumahnya menuju garasi depan di mana ia memarkirkan mobil kesayangannya, dan langsung pergi menuju Kemp latihan bagian barat.

( di Kemp latihan )

" Eh pa pres kok di sini " Ucap salah satu komandan militer di sana yang melihat Arion datang.

" Ji gue mau bicara empat mata sama lo " Ucap Arion to the point dan langsung menuju ruang kantor milik riji.

" Mau ngomong paan "

" Lu tau kalo sekarang udah ada pengganti warden baru di perbatasan barat kan "

" Ya gue tau emang kenapa "

" Gue pengen lu awasin semua pergerakan yang di lakuin saat nanti dia pertama kali datang ke markas "

" Serius lu, emang kenapa sih sampe harus gue yang awasin " Ucap riji sedikit malas namun juga sedikit penasaran.

" Jadi gini ji sebenernya gue just play a little game sama warden baru itu jadi gue juga butuh lu buat terus ngawasin dia"

" Ohh, ya gue sih bisa aja tapi emang gue bisa dapet apa "

"urusan itu bisa nanti lu mau apa tinggal bilang, yang terpenting lu harus terus ngawasin dia "

" Ok siap, tapi cuman itu aja nih kaga ada hal penting lain "

" Masih ada, lu tau musuh bebuyutan kita dulu nah mereka masih nyoba buat jatuhin gue dari posisi yang sekarang " Ucap Arion mulai serius sambil mulai menyesap batang rokok yang diberikan oleh riji, begitu juga dengan riji yang mulai menyalakan korek dan menyesap batang rokok.

" Oh jadi si bajingan itu masih belum kapok ceritanya, masih pengen balas dendam gitu " Jawab riji mulai sedikit kesal

" Ya mungkin yang mereka pikir itu, karna mereka udah nguasain dunia gelas sekarang jadi mereka ngerasa mereka yang paling bisa "

Trapola Per Te⛓️🌒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang