Trapola Per Te⛓️🌒

07

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Harris berlari sedikit saat keluar dari ruangan tersebut untuk menyusul arion dan riji yang sudah terlebih dahulu meninggalkan ruangan tersebut, suara langkah kakinya membuat arion yang awalnya fokus pada riji langsung berbalik melihat datangnya harris.

" Maaf menunggu lama " Ucap harris karna merasa tak enak pada keduanya yang sudah menunggu lama.

" Santai aja lagian udah di amanin juga orang ga ada otak kek mereka " Jawab riji santai pada harris dan langsung beralih topik kembali tentang adanya penyerangan hari ini.

" Nama tidak diketahui, menggunakan barang ilegal dan juga melakukan penyerangan terhadap presiden, sungguh tindakan yang sudah tidak bisa maafkan "

" Sudah lupakan semuanya, lebih baik sekarang kita kembali terlebih dahulu, dan riji tolong untuk melihat siapa tikus yang ada di balik kerusakan kali ini " Ucap arion memberi perintah pada riji untuk menyelidiki perbuatan kasus kali ini karna yang di tau oleh arion semua anggota yang datang kali ini adalah kepala keluarga dan pebisnis yang sudah lama menjalin hubungan baik dengannya dan di balas anggukan mengerti dari riji.

" Dan untuk tuan harris terima kasih karna telah datang hari ini, anda boleh beristirahat sekarang " Ucap arion pada harris dan kemudian harris hanya mengangguk mengerti dan langsung pergi dari tempat tersebut menuju rumahnya, dan bukan menuju markas karna otaknya yang menyarankan untuk pulang menuju rumah dari pada menuju markas yang terbilang cukup jauh dari perkotaan.

Harris mulai meninggalkan hotel tersebut dan langsung memilih untuk menaiki kereta api harris berjalan menyusuri jalan setapak yang ramai karna kehebohan yang terjadi yang membuat semua orang panik, di antara para kerumunan orang yang ada dengan cepat mulai menutup mulut dan hidung harris perlahan pandangannya mulai memudar walau harris sempat memberontak namun hasil nya nampak nihil karna kesadarannya yang semakin lama semakin menghilang dan hal yang ia bisa ingat adalah orang menggunakan topeng hitam.

Disisi lain arion, riji dan selia mulai meninggalkan hotel tersebut dan langsung melajukan mobilnya menuju jalan dengan kecepatan yang cukup tinggi, mobil telah melaju selama lebih dari satu jam dengan arion yang tampak naik pitam karna kejadian kali ini lagian orang bodoh mana yang berani mengacaukan acara sang arion yang pasti orang-orang tau bagaimana jika arion naik pitam.

Riji dan selia hanya bisa saling diam satu sama lain tanpa ada yang angkat bicara selain saat bersama harris tadi saat arion yang masih tampak bisa mengontrol emosi miliknya namun begitu harris pergi tampak urat tangan yang terlihat begitu jelas yang membuat riji hanya bisa diam karna tak mau kena sembur oleh sang bapak satu ini.

Hingga mobil pun berhenti di depan rumah besar mewah yang terlihat begitu megah dengan interior hitam dan putih yang begitu dominan, riji memasukan mobil kedalam garasi begitu sampai di rumah setelah memarkirkan mobil arion langsung turun dari mobil dan menutup pintunya dengan cukup keras dan langsung memasuki ruang tengah dengan emosi yang masih sama.

" ANJING! SIAPA YANG NGERUSAK SEMUA RENCANA GUE, LU PADA UDAH NYARI ORANGNYA BELUM! "Ucap arion dengan nada yang tinggi membuat orang yang ada dirumah langsung menjadi canggung karna kedatangan sang Bapa yang langsung amuk amukan karna rencananya kali ini gagal karena hal sepele seperti ini.

" Pleiades, orang dungo mana lagi yang bisa ngebuat rencana papi berantakan kaya gini " Ucap echi sambil dengan santai menghisap rokok yang ia pegang di tangannya membuat anak anak lain mengangguk mengiyakan dengan apa yang di katakan oleh echi.

' Pleiades memang cari mati tu orang anjing, siapa yang nembak gue tadi ada yang tau ga" Teriak arion yang masih sama sambil mengambil gelas wiski yang ada, walaupun memang arion itu tipe orang yang jarang minum namun jika ini sudah menyangkut tentang rencananya terlebih berhubungan dengan harris arion akan meminum wiski untuk menenangkan dirinya walau hanya setengah gelas sekali pun.