•{ Chapter 8 : Sekolah Baru }•

498 73 4
                                    

Semenjak kejadian itu,semuanya mulai berubah,dimulai dari pengurusan mayat mayat pelayan untuk dimakamkan,pemindahan ke mansion yang baru dan sikap kakak kakak Zayyan yang semakin overprotektif.

Zayyan? ahh,dia masih takut soal itu,dia bahkan mulai menjauhi benda benda tajam terutama pisau/belati.

Dan kebetulan hari ini adalah hari pertama Zayyan masuk ke sekolah barunya,sekolah elit yang hanya mengandalkan prestasi bukan kekayaan.

Dikamar,Zayyan sudah bersiap mengenakkan seragam barunya,rasanya ini lebih baik dan nyaman daripada seragam sekolah dulu.

Tekstur kain lembut dan tidak akan membuat gerah,seragamnya simpel tapi tetap unik dan menawan.

" ...Lumayan..." lirih Zayyan memandang dirinya didepan cermin.

Pintunya terbuka,memperlihatkan Davin yang juga sudah memakai seragam yang sama milik Zayyan namun sebagai angkatan terakhir ia pun memakai tambahan jubah samping dibahu kanannya.

" Sudah siap Zayyan? " tanya Davin memastikan.

Zayyan mengangguk,ia pun mulai mengikuti Davin dan saat berada di depan mansion ternyata Leo dan Sing sudah menunggu kedatangan mereka.

" Ayo,kalau kita terlambat bukan salahku yaa " ucap Sing.

" Memang bukan salahmu " ucap Leo.

" Udah udah,ayok naik " lerai Davin.

Mereka pun sudah naik keatas mobil dengan posisi supir ada di kemudi mobil,ada Davin di sampingnya dan Zayyan yang berada di antara Sing dan Leo yang berada di tengah bangku mobil.

Zayyan sejujurnya masih takut,ia takut kalau kejadian di sekolah terulang kembali,terlebih ia dipindahkan di sekolah yang elit.

Zayyan tanpa sadar memainkan jarinya,inilah kebiasaannya kalau tengah panik,jika sudah sangat panik maka juga bisa memicu panic attack yang kondisinya memang lumayan parah.

Leo yang melihat perilaku Zayyan pun sadar,sadar kalau adik bungsunya ini gugup,panik dan takut.

" Tenang saja Zayyan,disekolah yang baru semuanya pasti baik padamu dan kami bisa menjagamu " ucap Leo menenangkan Zayyan.

Zayyan tersadar dan melirik kearah Leo,ia menunjukkan raut wajah ragu namun perlahan menganggukkan kepalanya,mencoba untuk percaya.

Sesampainya disekolah baru,Leo lah yang mengantarkan Zayyan ke kelas barunya yakni kelas 10-A.

Terlihat guru juga sudah berada didepan kelas dan menyadari kedatangan Zayyan sebagai murid baru dan Leo murid populer di angkatan menengah.

" Jadi namamu Zo Zayyan kan? murid baru disini? " tanya guru tersebut memastikan.

" I-Iya..." jawab Zayyan gugup.

" Baiklah,nama bu guru adalah Yun Mina panggil saja bu Yun,kalau ada apa apa bisa beritahu saya karena saya walikelas anda,harap nanti masuk jika saya sudah menyebut anda " jelas bu Yun.

Zayyan mengangguk mengerti,bu Yun pun tersenyum padanya sebelum pergi untuk masuk kelas lebih dulu.

" Zayyan,hyung pergi dulu ya " ucap Leo.

" Iya hyung,makasih udah anterin " ucap Zayyan dan mendapat anggukan kecil dari Leo sebelum dirinya pergi.

Zayyan menunggu didepan kelas,hingga saat namanya dipanggil,Zayyan pun langsung masuk kekelas dan berdiri disamping bu Yun.

" Mohon perkenalkan diri anda,Zayyan "

" Baik...nama saya Zo Zayyan,saya pindahan dari sekolah *** **,kalian bisa memanggilku Zayyan saja,salam kenal semuanya " ucap Zayyan sopan.

•For Our Youngest Brother• { Xodiac }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang