•{ Chapter 9 : Orang tua kita? }•

462 72 6
                                    

Seminggu sudah Zayyan berada di sekolah barunya,ia benar benar bisa beradaptasi dengan baik karena bantuan dari teman teman barunya.

Dan kebetulan kemarin guru memberikan tugas kelompok lagi,kali ini Zayyan sekelompok dengan Baoni dan Ricky.

Tugasnya apa? tugasnya adalah pergi ke museum atau galeri,jelaskan 5 maha karya apa saja dan berfoto dengan kelimanya.

Kebetulan di mansion Zayyan ada ruang galeri,ia sempat kesana diantar oleh Beomsoo karena Beomsoo pemilik galeri di mansion itu.

" Weh,aku males ke museum tahu,pasti rame,soalnya musim kayak gini itu orang orang banyak ke museum entah karena gabut atau tugas kek kita atau apalah " keluh Baoni.

" Sama,sunset aja boleh gak sih,kan termasuk maha karya " canda Ricky.

" Pala bapak kau " protes Baoni menatap tajam kearah Ricky.

" Yaelah canda doang ege,pasti lagi pms nih cewek " sindir Ricky.

" Kalau iya kenapa!? "

" Eh buset,santai dong "

Zayyan menatap datar pertengkaran teman temanya,well entah kenapa ia sudah terbiasa menghadapi ini padahal dia barusaja seminggu ada disini.

" Gimana kalau ke mansionku aja? " tawar Zayyan tiba tiba membuat Ricky dan Baoni menoleh langsung kearahnya.

" Kok? " tanya mereka heran secara bersamaan.

" Di mansionku ada galeri,itu salah satu milik kakak kandungku namanya Beomsoo " jelas Zayyan.

" Uwow,boleh juga tuh,jadi kita gak perlu ke tempat yang ramai deh " ucap Ricky setuju.

" Aku menurut saja " ucap Baoni sembari menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

" Idih,cewek serba terserah " sindir Ricky membuat Baoni menatap bombastic side eyes kearahnya.

" Apa kau bilang!? " protes Baoni hendak memukul Ricky hingga tangannya sudah menunjukkan tanda tanda kepalan tinju.

Zayyan menghela nafas lelah,gini amat teman random satunya yang namanya Ricky,udah anak strict parent,suka jahil,sering ngilang entah kemana pas ditemukan udah kek anak ilanh ampe nangis.

" Udah lah Ric,cewek pms ngapain kau ganggu,gak ada faedahnya juga yang ada kena bogem mentah " lerai Zayyan memijat keningnya yang pusing.

" Denger tuh si Zayyan! ngerti dikit kek ama wanita! pantas gak ada pacar lu! " sindir balik Baoni.

" Apa salahnya aku jomblo? gini gini aku dikejar banyak wanita lho " ucap Ricky sembari membusungkan dadanya.

" Najis! "

" Muncrat! "

Akhirnya sepulang sekolah Zayyan mengajak teman teman sekelompoknya untuk pergi ke mansionnya dan sesampainya mereka,mereka disambut hangat oleh Beomsoo.

Kenapa Beomsoo bisa tahu? tentu saja sudah diberitahu Zayyan saat dalam perjalanan kemari,omong omong Zayyan memakai bus dengan Baoni dan Ricky.

" Syukurlah kalian sudah datang,untuk teman teman Zayyan,kalian sudah disiapkan kamar " jelas Beomsoo ramah.

Baoni dan Ricky saling menatap satu sama lain hingga tatapan mereka beralih pada Zayyan.

Zayyan yang tahu maksudnya dan juga menginginkannya pun beranjak maju untuk lebih dekat dengan kakak ketiganya.

" Nee hyung,bolehkah teman temanku menginap di kamarku? " tanya Zayyan.

Beomsoo mengedipkan matanya beberapa kali,bingung hingga akhirnya ia paham maksud Zayyan dan mengangguk.

•For Our Youngest Brother• { Xodiac }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang