•{ Chapter 12 : Kabur }•

424 67 7
                                    

Hari sudah malam,Zayyan menutup mata diatas kasurnya dengan selimut yang menutupi tubuhnya kecuali kepala.

Tapi jangan mengira dia sudah tidur,aku tidak bilang dia tidur lho,yap dia pura pura tertidur.

Tak lama pintu kamarnya terbuka dan memperlihatkan Hyunsik yang ternyata mengecheknya seperti biasa.

Hyunsik memang sudah biasa mengechek adik adiknya di malam hari karena Sing dan Leo sering bergadang karena bermain game,begitu juga dengan adik adiknya yang lain dengan alasan pekerjaan.

Hyunsik merasa aneh,ia menginjakkan kaki untuk masuk kekamar ini membuat Zayyan yang tengah tertidur berpura pura untuk sedikit panik tapi ia harus tenang.

Hyunsik menatap wajah Zayyan sejenak hingga ia mencium kening Zayyan lembut dan memperbaiki selimut yang digunakan Zayyan agar lebih nyaman.

Merasa adik bungsunya sudah tidur,Hyunsik pun beranjak pergi dari kamar setelah menutup pintu kamarnya lagi.

Zayyan membuka matanya,aktingnya berhasil,setelah tak mendengar suara langkah kaki Hyunsik,ia segera turun dari kasur dan merapikannya.

Ia membawa tasnya yang berisi perlengkapannya meski tak banyak,juga menyiapkan kertas yang ia tulis sebelum makan malam.

" ...Maafin Zayyan ya hyung,tapi aku ingin ini cepat selesai...aku gak mau jadi ancaman kalian,aku berjanji akan kembali kok... " lirih Zayyan menaruh kertas itu agar terlihat.

Ia pun membuka jendela kamarnya,meski kamarnya berada di lantai 2,Zayyan tidak takut dan melompat diatas semak semak yang sudah ia siapkan.

Ia membersihkan dirinya dari daun daun sebelum pergi menjauh setelah melewati pagar mansion yang sedikit tinggi.

Dijalanan memang sepi,ia terus berjalan hingga akhirnya ia sampai di halte bus.

Dan dirinya juga melihat Seungdae dan Saejung,tampaknya mereka menunggu Zayyan dan terlihat mereka juga membawa tas.

" Kalian benar benar yakin ikut aku? " tanya Zayyan memastikan.

" Iya dong,aku udah ijin ama ibuku,sekalian ngunjungi rumah nenekku disana,katanya mereka tetanggaan " jelas Seungdae sembari mengacungkan jempolnya.

" Disana juga dekat rumah nenekku,lumayan aku bisa menjauh dari adikku Baoni " ucap Saejung.

" Yaudah deh " ucap Zayyan pasrah,lumayan ia mendapatkan teman disana.

Bus terakhir pun datang kearah mereka,mereka semua naik dan bus mulai mengemudi ke rute terakhir yakni bukit tengah kota.

Setelah diturunkan di halte dekat bus,ternyata nenek nenek sudah menunggu disana,Seungdae langsung saja memeluk rindu neneknya sementara Saejung salim pada neneknya.

" Akhirnya kamu datang nak,siap 1 tahun disini? " tanya sang nenek pada Zayyan.

Zayyan mengangguk serius,ia pun diantar oleh nenek nenek itu ke desa satu satunya di bukit ini.

Keesokan harinya,Hyunsik membangunkan Zayyan seperti biasa namun anehnya Zayyan tidak ada di kasurnya.

Hingga dirinya melihat catatan diatas meja yang bertuliskan " Aku pergi dulu sebentar hyung,jangan cari aku "

Tentu saja Hyunsik sangat panik dan menggegerkan semuanya,mereka pun memulai pencarian terutama pada sekolah.

Baoni yang tahu pun hanya tutup mulut saat Sing bertanya padanya,dan Sing bodohnya percaya saja.

Dan terus terulang hingga setahun kemudian...

Selama setahun,Zayyan awalnya bermeditasi kurang baik bersama Saejung dan Sungdae namun lama kelamaan mereka mulai bisa.

•For Our Youngest Brother• { Xodiac }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang