~Happy reading~
Pagi telah tiba, pagi telah tiba....
"HOREEEEE" memang semakin tua, janda satu ini makin-makin sering ga jelas kelakuannya."woiiii, kanollll" panggil Haikal, kalau manggilnya aga panjang nadanya berarti adiknya berada di bawah.
*Ceklek, Nola membuka pintu kamarnya dengan membawa satu koper favoritnya, sudah pasti warna pink dan tak lupa perlengkapan untuk ia membuat vidio juga, Nola memang sering membagikan kesehariannya kepada para followernya, tidak papa.. lagian Nola bisa viral karena sukses di usia muda, itu hal positif bukan?pasti.
"ANNYEONG MY FAMELY, ratu keraton datangggg" semangat sekali nihhh.
"iyaa inyong, udah sana pada masuk mobil dulu, biar ga brisik" balas ayah.
"Annyeong ayahhh, bukan inyong, Nola nanti ajaaa" tolak Nola.
"kenapa la?mau sarapan dulu? bunda belum masak" tanya bunda.
"engga, Nola masih nunggu laptop yang belum full baterai, hehe" jawabnya.
"lama ga ka?emang ga bisa pake power bank ajaa" ucap haikal.
"engga, bentar lagi, Kaka charger di sebelah tv koo, tenang aja pasti cepet" jawab Nola.
"btw, boleh juga nih outfitnya, siapa yang ngajarin bro??" lanjut Nola.
"ga perlu di tanyain itumah, sudah pasti bukan ayah bunda" jawab haikal, yang di balas bombastis side eyes oleh kedua orangtuanya.
"udah sana masuk dulu, ini bunda mau nyiapin cemilan ringan, nanti laptopnya ayah yang bawa ajaa" ucap bunda dan diangguki oleh kedua anaknya, Nola memilih untuk duduk dibelakang sendirian, ia ingin lebih leluasa saat menonton Drakor nantinya.
Posisi haikal sudah pasti di depan agar menemani pa tomo nantinya, sedangkan ayah bunda duduk di tengah, kalau Nola di belakang, sudah paling prepare namun jika ada yang menyuruh untuk mengambilkan barang di bagasi pastinya itu part ter malas untuk Nola.
"haii pa tomoo, kangen nolaaa ga?" sapanya tak lupa mencium telapak tangan pa tomo.
"kangen dong, makin bersinar aja non" puji pa tomo.
"iyadong, Nola masuk ya pa" ucap Nola.
"monggo-monggo" balas pa tomo dengan ramahnya.
"nanti jangan ngantuk ya pa tomo, itu Nola titipin kopi di haikal"
"jadi ngrepotin" balas pa tomo.
"engga pa, ini silahkan" ucap haikal.
"aden engga?"
"ikol mah minum atau enggaknya tetep sama, tidurnya cepett" ejek Nola.
"udah deh diem aja orang belakang" sindir haikal.
"awas aja kalau nyuruh-nyuruh" mulai kan.
"iyaa dehh, udahya kanoll, siapin dulu itu bantal unyu nya" pasrah haikal.
•••••••••••••••
Tujuan mereka sekarang yaitu ke kota yang dikenal dengan kuliner gorengannya, apalagi kalau bukan mendoan, Banyumas memang terkenal dengan mendoan yang mendhok rasanya, apalagi jika di padupadankan sambel kecapnya, ga ada lawan pokoknya.
*toell, colekan yang Nola berikan pada ayahnya, karena bunda sedang sibuk membalas grup arisannya.
"ayah ini sampenya jam berapa?" Nola sudah besar namun tetap saja seperti anak kecil jika bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing Wounds[END]🎗️
Novela Juvenil🦋🦋🦋🦋🦋 "loh ini dimana" kaget Nola setelah membuka matanya. setelah selesai kelas stev, tubuh Nola sangat lemas sampai pingsan secara tiba-tiba saja, dan sekarang ia berada di rumah orang tua stev lebih tepatnya kamar stev. "sudah sadar kam...