Growing Wounds[END]🎗️

💌Stev&Nola (02)

                   ~Happy reading~

Hari ini sangat padat kegiatannya namun stev tetap menyempatkan waktunya untuk ber olahraga di ruang kamarnya itu, walaupun tidak terlalu besar namun di spot tertentu ada ruang kecil yang bisa melampiaskan lelahnya di masa-masanya dahulu dan sekarang pun sama.

Tubuh yang tak tertutup sehelai kain sama sekali, stev hanya mengenakan celana pendek yang cukup membuat aura tampannya amat sangat terlihat.

Baru saja terhitung 10 menit namun mamahnya memanggil dengan cukup keras yang menandakan stev agar cepat turun sekarang juga.

"kenapa si ma, kan bisa jangan teria.." belum sempat selesai berbicara bahkan kakinya baru saja sampai di tengah tangga.

terlihat perempuan yang tengah melamun melihatnya, perempuan itu yang sempat menabrak dada bidangnya di kampus kemarin.

"ya ampun kamu ini al, buat calon mantu mama malu aja nih jadinya" goda mama Maya.

"Main calon mantu aja, aku ambil baju dulu" pamit stev.

"ishh kenapa ga bilang kalo anak tante itu dosen di kampusku" ucap Nola dengan muka yang masih memerah.

"memang kenapa? apa kamu tidak suka pria yang dewasa?" khawatir mama Maya.

"bukan begitu, kemarin aku habis nabrak pa stev tan, udah gitu aku nylonong pergi gitu aja" jelas Nola.

"cuma nabrak doang, ga papa itu mah" balas mama Maya dengan berusaha agar Nola tidak terlalu merasa bersalah.

"yaudah Nola pulang aja deh, muka pa stev serem"

"Saya serem?" Stev yang mendengar dari atas dan langsung menuju untuk menemui mama dan Nola.

"bapa salah dengar mungkin, saya sedang membicarakan film horor dengan Tante, iya kan tante" bela Nola.

"Iya ini Nola mau nonton film kingkong" tanya mama Maya.

"sejak kapan kingkong main film horor" bingung stev.

"gatau, tanya aja sama Nola, mama kedapur dulu ya, kamu tanya-tanya ke Nola aja" balas mama Maya dengan menoelkan telunjuknya ke pinggang stev yang menandakan agar anaknya itu mengobrol dengan Nola.

"awss ma" kesal stev.

"hehe halo pa, silahkan duduk" sapa Nola dan dalam hatinya ia menyesal mengapa se akan ia yang menjadi tuan rumah.

"iyaa, ngomong-ngomong saya mau ngomong" loh-loh apasi dosen ini, kok malah berlagak kaya orang bingung.

"iya pa silahkan" balas Nola dengan senyum terpaksanya itu.

"tadi saya basa basi aja, anda tidak berniatan untuk meminta maaf?" tanya stev tanpa basa-basi lagi.

"eumm iya pa saya minta maaf, waktu itu tidak sengaja menabrak bapak"

"panggil stev saja, sekarang bukan berada dikampus" balas stev.

"baik pa, eh stev, berarti sekarang saya sudah di maafkan?" tanya Nola.

"tidak semudah itu" balasan stev membuat nola cukup tertekan sekarang.

                    •••••••••••••••••••

Mengobrol dengan stev cukup lama dan sampai ia pulangpun di perjalanan masih saja ada topik yang di bicarakan, iyaa Nola di antar pulang oleh stev, sempat menolaknya namun dudo muda itu yang kekeh untuk mengantarkannya pulang.

dudo muda itu duda dan dosen yaa.

sampai di rumah ia di beri respon yang cukup baik oleh bunda dan ayahnya, Nola memang bukan anak satu-satunya karena ia memiliki adik laki-laki yang berbeda usia 7 tahun dengannya, karena sekarang Nola berumur 19 tahun berarti adiknya baru saja berumur 12 tahun.

"besok cerita ya la, sekarang istirahat aja" ucap bunda kina.

"jangan lupa bersihin badan dulu" wanti-wanti sang ayah Jodi.

"siapp, tumben banget Haikal udah ga berkeliaran" tanya Nola.

"belajar dia mah, adeknya Nola kan harus pinter, kalo ga nanti kakaknya ngamuk" jawab bunda dan di respon tawaan dari Nola.

🌷🌷Kamar Nola🌷🌷

Baru saja akan menuju alam mimpi dengan cowo khayalannya, Nola di bangunkan dengan lampu kamar yang dinyalakan oleh Haikal, sering sekali jika malam begini menganggu kakaknya.

"ka aku mau pinjem buku, sebentar cuma 5 menit" ucap Haikal dan di balas jempol oleh nola, ia sangat malas jika haru berbicara walaupun hanya membalas 1 kata.

"tuh ga sampe 5 menit udah ketemu, makasih ya kaa, selamat mimpi indah" pamit Haikal.

Memiliki adik memang ada rasa bahagia dan sedihnya namun bagi Nola jika dahulu ia menjadi anak tunggal pastinya rumah ini akan terasa sangat sepi, dia bisa terbilang sangat introvet namun adiknya berbanding terbalik, Haikal bisa mudah akrab dengan orang baru dan bisa membuat suasana lebih hidup.

Nola bisa mengeluarkan emosinya ya pasti karena ulah Haikal, dan suasana itulah yang bisa tercipta karena keberadaan adiknya, apalagi Haikal tipikal yang sangat mudah untuk menuruti perintahnya dan bisa dibilang tipikal cowo yang sweet kepada perempuan, bukan hanya Nola namun kepada bunda pun iya.

                    •••••••••••••••••••

💌+528255522862                            (07.00)
pagi Nola, saya stev tolong save nomor ini
jangan lupa setelah jadwal kelas hari ini kamu keruangan saya,ada hal yang harus di bicarakan.   

@Nolaistriceo                                   (07.23)
baik pa,bisa

Nola bukan so cuek namun memang itu jawaban yang paling tepat kan? jadi buat apa menjawab dengan jawaban yang terlalu bertele-tele.

📑•Ruang Bapak stev

Nola yang sedang memandangi nama-nama pemilik ruangan lumayan shock ketika sesampainya di ruang stev malah di kagetkan dengan kedatangan bapak dosen yang memerintahkannya untuk datang, itu stev.

"hei" sapanya.

"ya ampun kaget saya pa" perkataannya di hiraukan oleh stev, memang ga jelas lelaki ini terkadang terlihat care namun terkadang berbanding terbalik juga.

"Silahkan masuk"

"waw luas juga ternyata" ucap Nola dalam hati.

"biasa aja liatinnya, duduk"

"ada apa ya pak? apa nilai kuis saya paling rendah? atau saya di panggil karena nilai tertinggi" tingkat insecure dan pedenya nola memang tak jauh beda.

"tidak yang pertama, kamu memang dapat nilai tertinggi tapi bukan itu alasan saya yang memintamu untuk datang ke ruangan saya"

whatt!! Kamuu katanyaa, bau-bau stev siap melepas masa lajang inimah.

           💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌
💐
💐
💐
💐
💐
💐
💐

terimakasih atas waktu yang telah di berikan untuk membaca cerita ini, ayoo beri semangat dari vote dan command juga tentang apa yang masih kurang menurut kalian dan berikan juga saran yang membangun yaaa..

GOOD BYE ALL!! SE U NEXT CHAPTER💗