3 - I Almost Crazy Because Missed You, Jae Hyun

526 79 20
                                    

Based on K. Will's song

Author : AnYa / APHRODITETHEMIS

GENRE : BOYLOVE

Disc / Warning : This story is mine.

.

.

"Kenapa menghilang 12 tahun? Kenapa tidak pernah membalas pesanku? Atau menjawab panggilanku? Sahabat macam apa kau?"

Akhirnya Jae Hyun punya kesempatan untuk memuaskan rasa penasarannya karena tadi In Guk memaksa untuk mengantarnya pulang. "Kau tidak peduli aku khawatir? Tega sekali kau pada sahabatmu yang malang ini?" Sengaja Jae Hyun memasang ekspresi sakit hati karena pria yang duduk tak jauh darinya hanya menatapnya tajam dan tidak menjawab satu pun pertanyaannya.

"Yak! Jawab dan jangan tatap aku terus seperti orang bodoh!" herdiknya kesal seraya duduk bersila dan sekarang menghadap langsung ke pria yang duduk disampingnya. "Apa yang terjadi sebenarnya?" Jae Hyun mulai serius karena sifat In Guk sejak kembali menurutnya jadi sedikit aneh.

Mata bulat yang dipenuhi sorot curiga itu mendorong Seo In Guk tertawa kecil sebelum menghela nafas pendek, "Karena aku patah hati!" gumamnya ringan seraya mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan poni Jae Hyun yang sudah terlalu panjang.

"Hah? Kenapa aku tidak tahu?" 

Terkejut dengan jawaban tak disangka itu membuat Jae Hyun lupa menepis jemari panjang yang sedang menyentuh - mungkin lebih tepatnya mengusap lembut - sisi wajahnya. "Siapa? Aku mengenalnya? Kenapa tidak pernah cerita?" cecarnya tajam.

"Sudah masa lalu," hindar Seo In Guk dengan senyum lebar khasnya, "Sekarang yang terpenting aku sudah kembali dan kita bisa bersenang-senang bersama lagi." Hanya  duduk dan mengobrol bersama seperti ini, dia sudah cukup bahagia.

Ada yang aneh. 

Seo In Guk yang dikenalnya akan menceritakan semua rahasianya. Tak ada satu pun yang tidak Jae Hyun ketahui tentang si jahil ini. "Hm, kau benar.." gumamnya pelan meski masih penasaran siapa yang membuat si berandal tampan yang selalu ada untuknya ini patah hati. 

"Sekarang masih patah hati?" kejarnya lagi, ingin tahu dengan tatapan menyelidik. "Kita butuh minuman dan sedikit cemilan!" putus Jae Hyun karena tahu pembicaraan ini tidak akan mudah. Apa pun caranya dia harus tahu semuanya malam ini.

Seo In Guk sedikit memiringkan kepalanya. Menyeringai tipis kala melayangkan tatapannya pada sosok tinggi yang sedang menyiapkan cemilan untuk teman minum mereka. "Tidak lagi. Takdir sudah berpihak padaku!" serunya tegas sambil beranjak berdiri dan langsung mendekati dapur yang berakhir dengan memeluk Jae Hyun dari belakang.

"Maksudnya?"

"Aku pulang untuk mendapatkannya!"

"Ck, lepaskan...Apa-apaan kau.." gerutu Jae Hyun seraya berusaha menepis tangan besar yang melingkari pinggangnya. "Aku susah bergerak dan siapa sebenarnya orang itu?" Rasa hangat dan aroma parfum In Guk yang menusuk hidungnya membuat Jae Hyun merasa sedikit gugup.

Cupp

"Yak! Kenapa malah menciumku?"

"Tidak boleh? Ada larangan? Kau sudah cerai 'kan?"

"Tidak ada hubungannya aku cerai dan kau menciumku, bodoh!"

"Ck, dasar pemarah!"

Untuk menetralkan situasi, Seo In Guk tertawa keras dan mengusak rambut Jae Hyun yang membuat si pemilik lagi - lagi berteriak kesal. "Jauhkan tanganmu! Sudah tidak waras?....Euh rambutku jadi berantakan...." Bukannya menjauhkan tangannya, pria berkulit gelap itu malah dengan mudah menggendong sosok ramping Jae Hyun hingga terduduk di meja dapur.

"Hei, kau...." 

Apapun yang ingin Jae Hyun katakan seketika menguap saat mendengar kata-kata In Guk yang membuatnya sangat terkejut dan bingung. Kami sahabat 'kan? Apa zaman sekarang sahabat saling memeluk intim seperti ini?, batinnya heran sedangkan jantungnya sudah berdebar kencang.

"Aku hampir gila karena rindu padamu, Jae Hyun..." bisik Seo In Guk hampir tak terdengar karena sedang menyembunyikan wajahnya di perut ramping Jae Hyun. "Setiap hari selama 12 tahun ini, aku selalu mengingatmu....Aku selalu memikirkanmu..."

Otak Jae Hyun benar-benar tidak mampu mencerna situasi yang mulai membuatnya sedikit canggung. Mereka sudah lama bersahabat namun baru kali ini In Guk memeluknya seintim dan seerat ini. Bahkan baru saja menggendongnya. Seperti seorang kekasih, pikir Jae Hyun tanpa sadar walau langsung ditepisnya.

"Jadi kenapa pergi? Kenapa tidak menjawab panggilanku?

Posisi mereka benar-benar membuat Jae Hyun gugup. Dia duduk di meja dapur dengan kaki terbuka lebar karena In Guk berdiri diantara kedua kakinya dan masih memeluknya. "Apa yang kau sembunyikan?" Sesuatu tiba-tiba saja terlintas dalam benak Jae Hyun tentang kepada siapa In Guk patah hati.

"Aku lapar ..." Dari posisi sedekat ini, dia bukan hanya bisa merasakan kehangatan sosok ramping Jae Hyun tapi juga bisa mencium aroma parfumnya yang menggoda. "Aku ingin...." In Guk memejamkan matanya sedetik. Memakanmu, desisnya dalam hati meski bibirnya mengucapkan sesuatu yang berbeda. "Roti bakar...."

"Menghindar lagi?" tuding Jae Hyun geram karena tahu alasan In Guk mengalihkan topik pembicaraan mereka. "Siapa yang membuatmu patah hati?" Jika kecurigaannya benar maka mereka sudah membuang 12 tahun hidup mereka yang seharusnya bisa diisi dengan begitu banyak kenangan berharga.

Seo In Guk mundur selangkah dan mengusap wajahnya sebelum kembali menatap tajam Jae Hyun dengan seringai nakal, "Kenapa kau bercerai?" Dia juga sangat penasaran karena Kyuhyun tidak mau memberikan sedikit pun informasi kenapa Jae Hyun bercerai.

"Hey! Kau tidak adil!"

"Daripada membicarakan masa lalu...." Seo In Guk kembali mendekati Jae Hyun yang tampak nyaman duduk di meja dapur. "Lebih baik kita pesan makanan..." serunya riang sembari memainkan jemarinya pada kancing teratas kemeja Jae Hyun, "Kau juga lapar 'kan?" Tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah manis si pencuri hatinya, Seo In Guk membuka 2 kancing dengan gerakan cepat.

Jae Hyun menyadarinya. Dia tidak terlalu naif seperti tuduhan Kyuhyun. Perlahan dia sadar tatapan In Guk terlalu tajam dan berbeda. "Aku mau masakan cina..." 12 tahun hidup dalam kesepian yang sangat membosankan dan sekarang saat In Guk kembali, mungkin dia harus membiarkan semuanya berjalan sesuai takdir.

"Ikan asam manis!"

"Masih ingat rupanya...."

"Aku ingat semua tentangmu, Ahn Jae Hyun-ssi."

Tanpa sadar Jae Hyun tersenyum lebar dan melingkarkan tangannya nyaman di sekeliling bahu In Guk yang sedang mengulum seringai tipis,  "Bagus!" ujarnya sombong, "Aku senang sekali kau pulang. Awas jika berani pergi lagi tanpa memberitahuku!" ancam Jae Hyun dengan tinju terkepal tepat didepan wajah tampak In Guk.

"Kali ini jika pergi, aku akan mengajakmu..."

.

.

Note Author : Jangan lupa tinggalkan jejak ya ^^

No Sad Song For My Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang