2 - I Could Look At You All Day

499 73 11
                                    

Based on K. Will's song

Author : AnYa / APHRODITETHEMIS

GENRE : BOYLOVE

Disc / Warning : This story is mine.

.

.

12 tahun yang lalu dia pergi dengan hati penuh luka.

Sekarang, siapa yang menyangka hari pertama dia kembali ke Eeoul, takdir seperti berbelok secepat kilat dan memberinya apa yang dulu hanya berani diimpikannya. Dia tidak berubah sedikit pun. Tetap penuh bersemangat dan manis, batin Seo In Guk dengan senyum tipis sebelum melambaikan tangannya pada pria berpakaian casual yang tampak sedang sibuk di depan laptop.

Kali ini kupastikan kisah kami akan berbeda. berbekal tekad itu Seo In Guk mendorong pintu ruang kerja kaca itu dan berjalan masuk. Menghampiri sosok bersweater hijau yang selalu berhasil memberi warna indah dalam hidupnya. Dulu dia memang pengecut namun kali ini semua akan berbeda.

"Sudah jam makan siang." serunya langsung sambil menjatuhkan dirinya di samping Jae Hyun yang meliriknya tajam sebelum tertawa kecil. "Kenapa cepat sekali datang? Rindu padaku? Uh, manis sekali..." Pertanyaan dan tuduhan bernada gurauan itu menggelitik perut Seo In Guk dan tanpa sadar membuat jantungnya berdebar kencang.

Rindu? Tidak. Dia bahkan hampir gila karena putus asa selama 12 tahun terakhir. Semua perjalanan yang dilakukannya seolah tanpa akhir dan tujuan.

"Sangat rindu. Tidak boleh?"

Tidak ada lagi menahan diri apalagi berpura-pura karena kali ini Seo In Guk akan berjuang hingga tetes darah terakhir. Dengan cara apapun, yang terlicik sekali pun, dia akan mendapatkan Jae Hyun. "Sibuk sekali?" tanyanya tak acuh sembari menunjuk tumpukan kertas di meja Jae Hyun dengan dagunya.

"Lumayan." Jae Hyun tersenyum kecil dan mengangguk, "Mau menunggu?" tanyanya sedikit tidak enak karena masih lumayan lama sebelum dia bisa pulang.

Dia sudah menunggu belasan tahun. Beberapa jam tak berarti untuknya. "Tentu. Aku bisa menatapmu sepanjang hari...." Seo In Guk menyengir lebar dan tidak menghindar saat Jae Hyun meninju pelan bahunya.

"Sudah gila? Untuk apa menatapku?"

Bertemu kembali setelah hilang kontak selama belasan tahun tidak membuat Jae Hyun merasa canggung. Semua masih sama. In Guk yang jahil tidak pernah berubah. "Apa ada noda di wajahku? Dimana?" tanyanya tiba-tiba sambil meraba wajahnya sendiri.

Seo In Guk tidak menjawab dan hanya mengulum senyumnya. "Kau semakin tampan." pujinya tulus seraya mengulurkan tangannya untuk mengusap lembut pipi Jae Hyun yang terasa dingin.

"Dan kau semakin gila!" kecam Jae Hyun setengah hati untuk menutupi gugup yang tiba-tiba menyeruak di hatinya. Tidak pernah sebelumnya sahabatnya ini menyentuh wajahnya dengan cara yang seperti ini. "Lakukan apapun dan biarkan aku kerja dulu." titahnya tegas sembari berusaha fokus pada pekerjaannya.

"Yeah, silakan kerja. Aku akan duduk manis. Atau aku harus pergi dulu?"

"Dasar bodoh!" maki Jae Hyun meski bibirnya menyunggingkan senyum lebar. Sudah lama dia tidak tersenyum sesering ini dalam satu waktu. "Disana ada snack dan kopi..." tunjuknya cepat ke sudut ruangan yang dijadikan pantry.

Sambil menopang dagunya, Seo In Guk mengedipkan matanya, "Tidak perlu. Melihatmu saja sudah cukup!" serunya riang sembari meraih jemari jae hyun dan memainkannya sementara bibirnya mengukir senyum nakal.

"Ya Tuhan! Aku bisa gila!"

.

.

Note Author : Gw yang nulis, gw yang baper. Omg pusing.....

Jangan lupa tinggal jejak ya ~

No Sad Song For My Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang