6 - I'm Hungry. Gukbap?

376 53 20
                                    

Based on K. Will's song

Author : AnYa / APHRODITETHEMIS

GENRE : BOYLOVE

Disc / Warning : This story is mine.

.

.

"Sudah malam rupanya,"

Hidup sendiri membuat Ahn Jae Hyun kadang lupa waktu untuk pulang. Lagi pula tidak ada yang menunggunya lagi. Juga tidak ada lagi pertengkaran bodoh yang tak berujung. Semua sekarang berjalan tenang dan lebih santai. Apalagi Seo In Guk - yang menghilang 12 tahun - sudah kembali dan hampir setiap hari selalu menemaninya.

Sosok tampan itu memberi warna baru dalam hidup Jae Hyun yang semula monoton

"Kopi?"

Rasa dingin di pipinya yang diikuti pelukan ringan pada bahunya membuat Jae Hyun yang sedang melamun sedikit terkejut. Aroma parfum yang mulai familiar itu yang membuatnya berbalik dan langsung tersenyum lebar. "Hei, kenapa disini? Bagaimana rapatmu?" Sudah hampir jam 9 malam dan Jae Hyun tidak berharap In Guk akan menjemputnya seperti biasa.

"Pasti sedang memikirkanku?"

Bukannya menjawab pertanyaan Jae Hyun yang terlihat sedikit lelah, Seo In Guk malah duduk di ujung meja kerja sosok manis yang mendelik tajam setelah mendengar ucapannya. "Atau sedang rindu padaku." tebak Seo In Guk lagi penuh percaya diri sambil mengedipkan matanya.

Terlalu dekat. Dari jarak ini Jae Hyun bukan hanya bisa mencium aroma parfum In Guk, tapi juga hawa panas yang menguar dari tubuh tinggi yang hari ini dibalut setelan jas itu. "Rindu? Hah? Dasar gila! Otakmu bermasalah?" cela Jae Hyun tajam sebelum tergesa memalingkan wajahnya karena akhir-akhir ini dia selalu gugup jika In Guk menatapnya intens.

"Lagi pula untuk apa aku memikirkan pria bodoh sepertimu?"

Sekuat tenaga Jae Hyun berusaha mengabaikan jantungnya yang terus berdebar aneh. Terlebih kala dia menyadari In Guk bukan hanya sedang menatapnya tajam tapi juga tersenyum lembut padanya. Bangun, Ahn Jae Hyun! Cepat bangun!, herdik Jae Hyun kasar pada dirinya sendiri sebelum diam - diam menghela nafas panjang.

"Karena si bodoh ini sahabat terbaikmu!"

Sambil tersenyum kecil, Seo In Guk mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi Jae Hyun yang terasa lembut sebelum sedikit menunduk hingga wajah mereka begitu dekat. "Kenapa pipimu merah? Malu? Ah, manis sekali...!" bisiknya ringan dengan nada menggoda meski sorot mata Seo In Guk terlihat sangat serius.

Ya, mereka adalah sahabat. Kadang Jae Hyun lupa status itu.

Semua perlakuan manis dan kata-kata bersayap In Guk membuat Jae Hyun mulai memikirkan hal-hal yang membuatnya takut sekaligus malu. "Untuk apa aku malu? dan kau belum jawab, kenapa di sini?" tanyanya cepat seraya bertekad mengabaikan semua godaan bodoh In Guk yang pasti hanya ingin membuatnya terhibur.

Kami bersahabat dan akan selalu seperti itu. Aku tidak boleh lupa!, desis Jae Hyun kasar dalam hati.

Kalian single dan harus bersenang-senang, begitu saja kata-kata sesat Kyuhyun minggu lalu terlintas dalam benak Jae Hyun yang terus saja dipenuhi bayangan memalukan yang terjadi pagi itu, saat In Guk memeluknya intim di kamar mandi.

Seo In Guk tergelak kecil. Setiap perubahan ekspresi Jae Hyun dan sikap gugup sosok manis yang duduk di depannya ini tidak lepas dari matanya, "Menjemputmu. Apalagi?" Sambil merenggangkan bahunya, pria berusia akhir 30-an itu berdiri dan menutup jarak diantara mereka.

"Ayo pulang. Aku tidak suka melihatmu lelah..."

Tangan besar yang mengusap lembut bahunya lagi-lagi membuat jantung bodoh Jae Hyun kembali berdebar. Mungkin besok dia harus memeriksa jantungnya ke rumah sakit. "Tidak perlu, In Guk. Aku punya janji untuk melihat apartemen." Tergesa Jae Hyun berdiri dan mundur selangkah, dia tidak bisa berdiri terlalu dekat dengan si bodoh ini.

"Untuk apa? Kau bisa tinggal denganku. Lupa?"

"Aku tidak mau mengganggu privasimu!" Alasan Jae Hyun cepat dengan senyum kikuk.

Seo In Guk semakin yakin kali ini dia akan mendapatkan apa yang selalu menjadi tujuan hidupnya. "Tidak ada yang merasa terganggu. Ayo kita pulang." Dengan santai dia kembali merengkuh bahu Jae Hyun untuk berjalan bersama.

"Tapi, aku sudah buat janji..."

"Kita lihat dulu apartemenku sebelum kau memutuskan, ok?"

"Ini pemerasan,"

Tuduhan itu malah memancing tawa Seo In Guk yang dengan acuh memeluk Jae Hyun yang terlihat sedikit kesal, "Apartemenku dekat dengan kantor ini...Jadi tidak masalah kalau kau terlambat bangun...." Hanya dengan bersama Jae Hyun, dia selalu merasa hidupnya kembali berwarna.

"Hm, jangan bilang kau sengaja membeli apartemen itu?"

"Aku memang butuh tempat tinggal permanen,"

"Yang dekat kantorku? Ck, apa tujuanmu sebenarnya Seo In Guk - ssi?"

"Selalu bersamamu. Tidak boleh?"

Seo In Guk menyengir lebar melihat Jae Hyun terdiam dengan pipi merona, "Sudah malam. Kita pulang sekarang!" Tanpa mengalihkan tatapannya pada wajah manis yang selalu memenuhi mimpinya selama 12 tahun ini, "Please, jangan tolak...." Seo In Guk menyatukan jemari mereka dan cukup puas karena Jae Hyun tidak menolak.

Perlahan Jae Hyun tersenyum kecil sebelum menjajari langkah lebar In Guk. "Ok, kita lihat apartemenmu...." Persetan dengan apa yang benar dan salah. Dia sudah bosan hidup dalam aturan. Kali ini saja Jae Hyun akan membiarkan pena takdir menggores warna baru untuknya.

"Tapi aku lapar. Bisa kita makan dulu?"

"Tentu. Mau makan apa?"

"Gukbap!"

.

.

Note Author : Story gw kalah cepat dengan Seo In Guk dan Ahn Jae Hyun yang sibuk berbagi moments tiap saat ^^


Jangan lupa tinggalkan jejak ya.

No Sad Song For My Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang