7 - But I don't want to share a room with you!

416 61 18
                                    

Based on K. Will's song

Author : AnYa / APHRODITETHEMIS

GENRE : BOYLOVE

Disc / Warning : This story is mine.

.

.

Meong....

Suara lucu itu menyapa mereka begitu pintu apartemen In Guk - yang ternyata hanya berjarak sekitar 2 blok dari tempat kerjanya - terbuka. Gumpalan bulu berwarna seputih salju dengan sedikit corak hitam dibagian kedua telinga itu berjalan dengan gaya angkuh ke arah mereka sambil terus mengeong. Melihat si gembul yang dalam sekejab sudah merebut hatinya, tanpa sadar Jae Hyun berjongkok dan langsung menggendong kucing cantik yang terlihat manja itu.

"Anju..."

Dari tempatnya berdiri di ambang pintu, Seo In Guk bersidekap dengan seringai kecil. Dia yakin Jae Hyun tidak akan menolak untuk tinggal bersamanya. Senyum lebar di wajah manis yang sedang berbalik menatapnya itu sudah memberi jawaban. "Si gendut itu namanya Anju. Teman sekamarku." seru Seo In Guk ringan seraya menutup pintu sebelum mendekati Jae Hyun yang masih menggendong kucingnya.

"Ah, dia cantik sekali....Hi, Anju...."

"Ya, dia cantik tapi aku lebih suka kau yang jadi teman sekamarku...." 

Pura-pura tidak menyadari Jae Hyun yang terdiam, pria berlesung pipi itu sengaja menunduk untuk mencium gemas Anju yang berada dalam pelukan si pencuri hatinya. "Anju, Jae Hyunnie manis bukan? Kau suka dia?" Seo In Guk menanyakan itu sambil menatap tajam satu-satunya manusia yang mampu menjungkir balikan dunianya.

Jantung Jae Hyun bukan hanya berdebar kencang namun sudah berhenti berdetak. Otaknya mulai gila. Senyum lebar In Guk dan jarak mereka berdiri yang terlalu dekat. Semua membuat Jae Hyun pusing. "Aku haus!" serunya kuat sambil tergesa mundur selangkah dan hampir saja tersungkur karena menabrak lemari sepatu jika In Guk tidak merengkuh kuat pinggangnya.

"Arhh...Aku....Maksudku..." 

Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka? Kenapa Jae Hyun merasa sikap dan semua perhatian In Guk terlalu berlebihan? Atau dia yang berpikir terlalu jauh? "Hm, In Guk..Jauhkan tanganmu...." Sekuat tenaga Jae Hyun berdoa semoga suaranya tidak bergetar. Posisi mereka sekarang benar-benar sedang berpelukan karena Anju sudah melompat turun saat Jae Hyun hampir tersungkur tadi.

"Gugup? Kenapa...." 

Lagi - lagi bukannya melepaskan pelukannya, Seo In Guk malah tersenyum geli dan mendorong Jae Hyun yang terlihat salah tingkah hingga tersudut di dinding samping lemari. "Hm, pipimu merah..." Sambil mengulum senyum jahilnya, tangan Seo In Guk terulur untuk mengusap ringan dagu Jae Hyun yang terasa lembut.

"Jaga mulutmu, Bodoh!" Sentuhan ringan itu seperti setruman listrik yang membuat Jae Hyun gemetar hebat, "dan pipiku tidak merah! Menjauhlah...." desisnya tajam seraya menepis tangan besar yang sudah berkeliaran mengusap intim sisi rahangnya.

Dari jarak sedekat ini, Seo In Guk bisa melihat sorot bingung dalam mata bulat Jae Hyun yang mengerjap panik dan berusaha menghindari tatapannya. "Kau pembohong payah!" kecam pria tampan itu setengah bercanda sebelum tersenyum geli karena Jae Hyun - yang mungkin tidak sadar sudah bersandar dalam pelukannya - mendelik lucu.

"Omong-omong kau wangi sekali, Jae Hyunnie..." seru Seo In Guk serius sembari menunduk untuk mengendus leher jenjang Jae Hyun yang terbuka, "Aku suka...Cup..." Nekad dikecupnya ringan leher jenjang sosok manis dalam pelukannya sebelum tergesa melompat mundur, mengelak cepat dari tinju yang hampir mendarat di rahangnya.

No Sad Song For My Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang