permulaan

351 32 0
                                    

"Caine aku pengen ngobrol empat mata Ama kamu" ucap Rion dengan tatapan tajam kearah caine

Caine yang melihat hal itu langsung bersikap serius kepada Rion "ngobrolin apa?" Tanya caine yang masih duduk di ranjang nya

"Nggak serius-serius banget sih, Santai aja" ucap Rion sambil menarik bangku kesebelah ranjang Caine, lalu duduk di bangku tersebut

"Okay, So what do you want to talk to me about?" Tanya Caine

;terjemahannya: "Baiklah, jadi apa yang ingin kamu bicarakan denganku?"

"Kamu serius bakalan ngelatih anak-anak?" Tanya Rion

"Ya iyalah, lagipula aku udah buat janji juga kan buat ngelatih mereka? Kamu kenapa nggak percaya gitu Ama aku!?" Ucap Caine kesal karena Rion tidak percaya dengan nya

"W-wait, relax, please relax okay?" Ucap Rion panik karena Caine yang terlihat kesal

; terjemahannya: T-tunggu, santai, santai saja oke?

"Huh Okay" ucap Caine sambil mendengus kesal

"Aku cuma mastiin aja sih, takutnya kamu gimana-gimana gitu" ucap Rion yang entah kenapa pikirannya buyar, lupa ingin membahas tentang apa

"Maksudnya?" Tanya Caine bingung

"Aduh, sebentar ya Caine, saya lupa mau ngebahas apa" ucap Rion sambil menundukkan kepalanya, karena malu akan kelakuan nya yang awalnya ingin berbincang yang banyak dengan Caine berakhir lupa

"Dasar tua" ucap Caine, yang membuat Rion ingin mengelak tetapi kenyataannya ia memang sudah mulai tua

"Aduh emang iya sih tapi tua-tua gini, power nya masih kayak anak muda" ucap Rion dengan percaya diri yang membuat caine terkekeh melihat hal itu

"Ah masa?" Ucap Caine

"Iya donks" ucap Rion sambil tersenyum

"Buktinya mana?" Tanya Caine yang membuat Rion terdiam sejenak untuk berfikir, sebelum ia menatap Caine dengan tatapan nakal

"Mau ku genjot ampe pingsan?" Ucap Rion sambil tersenyum nakal kepada Caine

Caine yang mendengar hal itu sangat terkejut, ya karena mana ada orang yang jenis kelamin nya sama Ama kita bilang hal seperti itu, bagaimana tak bisa terkejut-kejut???

"Maaf masih lurus" ucap Caine menolak ajakannya Rion

Rion berdiri dari duduk nya lalu memegang tangan Caine, lalu mendekatkan wajah nya ke telinga caine

"Beneran lurus? Bagaimana setelah kita berdua ngelakuin hal itu, apakah kamu masih mengakui bahwa kamu masih lurus atau tidak? saya bisa buat kamu jadi belok karena saya" ucap Rion sambil tersenyum nakal, dan ia menjilat telinga caine sebelum ia menjauhkan wajah nya dari telinga caine

Caine yang merasakan dijilat telinga nya langsung menjauh, dia terlihat panik, kaget, dan malu

"Ahh, don't be shy my darling" ucap Rion sambil tersenyum nakal

; terjemahannya: Ahh, jangan malu-malu sayangku

"Damn it, don't tease me bro " ucap Caine kesal

; terjemahannya: Sial, jangan goda aku kawan

Rion yang melihat hal itu hanya tersenyum, ia mengacak-acak rambut Caine "besok aja dah kita ngobrol nya, gw masih lupa, lagipula ini udah malam jadi istirahat aja yang banyak ya caine, selamat malam, dan selamat istirahat Darlin" goda Rion sebelum ia pergi meninggalkan ruangan tersebut

"Dasar pikun, Sono pergi" ucap caine sambil merebahkan tubuhnya kesisi lainnya

"A-and good night too, Rion" gumam Caine yang masih bisa didengar oleh Rion
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TOKYO NOIR FAMILIA: we are mafia or die.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang