CHAPTER 1

89 8 2
                                    

Terima kasih buat kalian yang sudah berkenan membaca cerita punyaku, jangan lupa vote dan comment. Karena satu vote dan comment kalian akan membuat author semakin semangat untuk melanjutkan cerita ini.

-Happy Reading-

"Pakai acara telat segala, untung Pak Udin bisa disogok pakai duit." ucap Ayara pelan sambil melihat ke kanan dan kiri, takut jika ada guru yang melihatnya.

Gracia Nayara Archandra, atau kerap disapa Ayara, seorang gadis dengan rambut panjang bergelombang berwarna hitam yang terurai indah di punggung nya, berkulit putih, mempunyai hidung mancung, dan bermanik mata hazel yang mempesona. Ayara adalah seorang murid pindahan yang sebelumnya tinggal di canada bersama opa dan oma-nya, serta bersekolah di sana. Ayara memiliki sifat ramah, humoris, berani, barbar.

Tanpa berlama-lama, Ayara pergi dari sana menuju ke arah kelasnya. Saat sudah sampai di depan kelas dengan pelan dan ragu, ia membuka pintu kelasnya. Namun, saat Ayara membuka pintu, ia tidak melihat guru killer yang hari ini akan mengajar, dan di kelasnya juga cuma terdapat beberapa orang saja.

Ayara mengernyit heran, "Anak-anak pada kemana?" tanya Ayara kepada salah satu temannya yang juga merupakan ketua kelas, sedang memainkan ponselnya dengan earphone yang hanya terpasang di sebelah kanan telinganya.

"Mereka di kantin, dan guru lagi rapat." jawab Jehan tanpa menoleh ke arah Ayara dan tetap fokus memainkan ponsel yang berada di genggaman nya.

Jehan Shankara,ketua kelas sekaligus ketua osis di SMA Ganeswara,tubuh atletis,bermanik mata hitam,
mempunyai rahang yang tegas,kulit kuning langsat, hidung mancung, alis yang tebal, dan jangan lupakan rambut hitam yang sering kali terlihat tidak beraturan namun menambah pesona dan daya tariknya. Selain tampan, Jehan juga memiliki otak yang encer atau pintar. Ia memiliki sifat tegas,tenang dan dingin.

Ayara menaruh tasnya dan berlalu pergi ke kantin. Setelah sampai di kantin, ia melihat sekeliling kantin yang penuh.

"AYARA SINI!" panggil seorang gadis sambil melambaikan tangannya yang tertuju pada Ayara.

Melihat itu, Ayara langsung berjalan menuju meja tersebut, dan duduk di sana.

"Gue kira tadi lo enggak masuk." celutuk gadis di depan Ayara yang bernama Ghea, gadis yang tadi meneriaki Ayara.

Ghea Griselda, Ghea gadis bermata hitam yang mempunyai hidung mancung, rambut pendek lurus yang berwarna hitam, dan kulit putih. Ghea memiliki sifat yang ramah, berani, dan kepo, karna kekepoan nya itu setiap hari ia pasti memiliki gosip baru.

"Biasa, semalem nonton drakor dan akhirnya bangun kesiangan," tutur Ayara.

"Syera mana, dia eng-" Belum sempat Ayara melanjutkan ucapannya, terdengar teriakan cempreng seseorang.

"MAKANAN DATANGG!" teriak Syera dengan suara cempreng.

Syera Adelina, Syera gadis yang memiliki rambut lurus sebatas punggung yang berwarna hitam yang selalu di kepang dua, bermanik mata coklat, hidung mungil sedikit mancung, kulit putih, dan mempunyai sifat yang perhatian, barbar, dan berani .

"Besok sekalian pakai mic." Ghea menatap malas ke arah Syera.

"Ya mangap, nih baksonya gue juga pesenin buat lo ay." ucap Syera dan duduk di samping Ayara.

Mereka bertiga mulai menyantap makanan tersebut sebelum akhirnya Ghea membuka suara.

"Lo pada tau enggak sih, katanya sekolah kita bakal tanding basket sama SMA Gemintang." celutuk Ghea dengan menggebu-gebu.

Dengan mata melebar dan bibir yang sedikit terbuka, "Lo serius, SMA Gemintang?" ujar Syera menatap Ghea tidak percaya.

"Iya, SMA Gemintang."antusias Ghea mengiyakan.

"Emangnya kenapa kalau SMA Gemintang?" ucap Ayara yang sejak tadi menyimak percakapan mereka.

"Lo enggak tau." Syera menatap ke arah Ayara.

Ayara menyentil kening Syera cukup kuat."Gue sekolah aja di sini baru sebulan, gimana gue tau."

"Gue kira lo udah tau, abang lo kan sekolah di sana." ucap Syera sembari mengusap keningnya.

"Jadi,SMA Gemintang kenapa?"timbrung Ayara penasaran.

"Sini gue kasih tau." Ghea mulai condongkan sedikit tubuhnya ke depan Ayara, dan Syera juga ikut mencondongkan tubuhnya ke depan supaya saling berdekatan dan tidak ada siswa lain yang mendengar gosip mereka.

Dengan suara pelan, Ghea berbicara, "Jadi, Ay, sekolah kita enggak pernah akur sama sekolah Gemintang. Alasannya ya,seperti kebanyakan siswa di sekolah lain, siswa mereka punya rival di sini, begitu juga sebaliknya, siswa sekolah kita juga punya rival di sana. Tapi hal yang buat siswa sekolah kita enggak suka sama SMA Gemintang itu karena sebagian murid mereka suka mukulin atau ngajak berantem murid sekolah kita yang enggak pernah nyinggung mereka sama sekali."

"Tapi abang gue enggak tuh."

Dengan geram Syera menggeplak pundak Ayara,"Ghea kan bilang sebagian Ayara, SEBAGIAN,"

16 juli 2024

AyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang